CHAPTER 03✓

243 21 0
                                    

( Aku ingin seperti mereka ) satu kalimat namun berjuta makna

Haloo Mon maaf baru up ya🥺
Tinggalkan terus jejak kalian supaya aku lebih semangat untuk up🤗🖤

Typo maasih bertebaran kasih tau ya !
Budayakan follow sebelum membaca🤍🤍

Typo maasih bertebaran kasih tau ya !Budayakan follow sebelum membaca🤍🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu kali aja tuhan, aku hanya ingin bahagia.

-Allunavoracc-

***

Alluna baru pulang sekolah kemudian  ia melangkahkan kakinya ke kamar dengan santai, ia tidak memperdulikan pandangan di depannya. Sebuah keluarga yang begitu harmonis tanpa ia dapatkan sekalipun sangat mustahil baginya untuk bisa ada di posisi mereka
Terlihat dari sikap ayahnya yang semakin hari semakin memperlihatkan kebenciannya entah Luna harus sadar atau tidak mungkin jika ini memang jalan hidupnya Luna bisa apa

" alluna udah datang  ngapain disana, kesini kita nonton bareng "

Ucap bunda membuyarkan lamunannya, ia tersenyum seraya mengganggukan kepalanya dengan pelan.

" Tidak usah dia harus belajar " suara berat Anton menghentikan pergerakan Luna yang akan menghampirinya.

" Benar kata ayah ka luna  harus belajar " sambung Yuna

" T-tapi kan-" ucap dina.

"Mereka benar bunda luna harus belajar bentar lagi ujian aku mau ke atas dulu " Luna menghela nafas pelan ia terlalu berharap lebih, mungkin ia tidak akan pernah mendapatkannya.

"Jangan membuang waktu untuk sekedar duduk bersama, karna itu akan membuat waktuku terbuang sia sia".

Luna berlari kecil menuju kamarnya ia tak memperdulikan ocehan ayahnya.

"Brukk!!" Luna menutup pintunya dengan kasar tidak bisa kah sekali aja Luna bisa bergabung Luna ingin merasakannya walaupun hanya satu menit tubuhnya merosot kelantai Luna harus apa ta terasa air matanya lolos keluar.

***

"Emmngh" Luna menggeliat kecil ia mulai membuka matanya sedikit demi sedikit Luna merasa terganggu dengan tidurnya, samar samar terdengar orang yang sedang bertengkar di bawah. Setengah sadar Luna melamun menatap kasur di hadapannya lalu ke arah pintu
Seketika dahinya mengernyit.

"L-loh t-tadi kan di situ ko sekarang jadi disini". Luna mulai mengingat ngingat kegiatannya tadi.

"Iya bener tadi kan disitu duduk, s-siapa yang mindahin". Luna mulai bingung dan menerka nerka apa mungkin Yuna tapi gamungkin, kalo ayahnya gamungkin juga  kalo ibu tirinya dirasa lebih gamungkin.

BRAKK!!

Suara itu membuyarkan lamunan Luna dan samar samar terdengar suara orang yang menurutnya tidak asing.

ALLUNA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang