CHAPTER 12✓

269 10 11
                                    

Hallo selamat siang manteman gimana nihh hari ini semangat belum,,Nah Alluna kembali hadir menemani kalian Yakin gamau nemenin yuuuk ikuti ceritanya.

Hallo selamat siang manteman gimana nihh hari ini semangat belum,,Nah Alluna kembali hadir menemani kalian Yakin gamau nemenin yuuuk ikuti ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Assalamualaikum" Baru satu langkah masuk Anton menghampirinya.

"Bunda, ayah, ada ap-".

Plakkkkkkkk!

Tamparan keras mendarat sempurna di wajah Alluna.

"BAGUS SEMAKIN HARI KELAKUANMU SEMAKIN SEENAKNYA".

"Alluna sadar yah, alluna telat". Alluna menyadari jika ia terlalu larut pulang.

"ANAK SAMA IBUNYA TIDAK BEDA JAUH, SAMA SAMA PELACUR".

JEDARRRRRRRR!!!

"anak Sama ibu sama sama pelacur". Apa maksudnya, batinnya menjerit ingin sekali ia membantah ucapan ayahnya.

"Apa maksudnya". Alluna tidak mengerti perkataan ayahnya, hatinya menerka nerka.

"KAMU MASIH NANYA, SETELAH PULANG TELAT KARENA MAIN SAMA COWOK, IYA".

"MAU JADI APA HEEUH, PELACUR. DIBAYAR BERAPA KAMU DARI PULANG SEKOLAH SAMPAI SEKARANG BARU PULANG".

"ANAK DAN IBU SAMA SAMA PEL-".

"CUKUP". Alluna meninggikan suaranya.
Sudah cukup ia berdiam diri ketika dihina dan dicaci maki.

"Mas, Alluna udah". Dina berusaha melerai karena merasa suasana akan semakin panas.

"SEBENCI APAPUN AYAH SAMA ALLUNA JANGAN BAWA BAWA IBU, JANGAN BIKIN IBU NANGIS LAGI DISANA DIA UDAH BAHAGIA, CUKUP SAMA ALLUNA AYAH NYAKITIN". Alluna berteriak melampiaskan unek uneknya.

"BERANI BERANI NYA KAMU". Anton tersulut emosi ketika anak itu membantah ucapannya.

"AKU DIANTAR PULANG YAH BUKAN MAIN, DIA NGASIH TEBENGAN DARI SEKOLAH KARENA ANGKOT TIDAK ADA, AKU YANG TELAT PULANG KARENA NUNGGUIN DULU TEMAN".

"APA AYAH TIDAK PERNAH BERPIKIR JARAK DARI RUMAH KESEKOLAH JAUH YAH, AYAH TIDAK PERNAH NGASIH ALLUNA ONGKOS, LUNA YANG SELALU BERLARI DAN BERLARI WALAUPUN HASILNYA TETAP TELAT".

Plakkkkkkkk!

Massssssss!

Satu tamparan melayang kembali di wajah Alluna.

"Mas udah kita tanya saja, baik baik sama Alluna". Dina berusaha untuk menengahi mereka.

"SAYA TIDAK SUDI MEMBERIMU UANG SEPESERPUN, INGAT ITU BAIK BAIK. HARUSNYA KAMU SADAR DIRI, SUDAH SAYA KASIH TUMPANGAN DI SINI SUDAH DI BESARKAN".

"AYAH BENAR, Ayah telah membesarkan Alluna dengan kemalangan, kesakitan, bahkan kehancuran telah Alluna rasakan". Ucapan Alluna melemah ia tidak kuat merasakan sakit, tangan Anton mulai melayang kembali.

ALLUNA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang