14. Kecupan Singkat

5 1 0
                                    

Hai selamat datang kembali.

Bagaimana hari ini?
Apakah ada hal menarik yang terjadi hari ini?
.
.
.
Sebelum membaca cerita ini jangan lupa untuk meninggalkan komentar dan vote kalian ^^

***

Selamat membaca✨❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca✨❤

•••

🎶🎶

Kutemukan arti cinta
Di waktu hidup denganmu yang tak terduga

Seperti nadimu yang s'lalu denyutkan setia
Aku bahagia menjadi pemiliknya

Bagaimana bisa ku titipkan cinta
Pada aku yang jauh dari sempurna?
Bila waktu izinkan kita menua bersama
Di mataku, indahmu tetaplah sama

Niskala menggigit bibirnya semakin brutal saat alunan lagu yang dibawakan oleh adiatma, mulai mencubit ulu hatinya.

sorakan heboh sontak memenuhi seisi kafe saat lagu itu selesai dinyanyikan, adiatma tiba-tiba turun dari panggung lalu ia berjalan kearah niskala. cowok itu menarik tubuh mungil.

cup

satu kecupan hangat mendarat dipipi niskala, gadis berambut sedikit pendek itu sontak melebarkan matanya, meneguk ludahnya dengan kasar, dan memegang dadanya yang berdetak dengan cepat.

"WOI ADEK GUE!" pekik bumi kaget

suara sorakan memuji juga keluar dari bibir para penonton. niskala tidak berani untuk menatap, ia menutup matanya menggunakan tangan mungilnya. gadis bertubuh pendek itu memukul lengan adiatma, ia benar-benar kaget dengan perlakuan adiatma. sialnya, setiap perlakuan adiatma tidak terbaca olehnya. 

untuk pertama kalinya pipinya dicium oleh laki-laki lain selain ayah dan juga saudara kembarnya, Adiatma benar-benar terlalu bahaya untuk dirinya. sialnya, ia bukan benci karena Adiatma sudah seenaknya mengambil ciuman pertamanya. namun, ia malah menyukai Adiatma melakukan hal itu.

•••

Saat ini kedua pasangan itu sedang berada di Gramedia.

"Kala, novelnya bagus. Makasih sudah mengabadikan namaku didalam tulisan kamu. Sekali lagi aku ucapkan selamat karena sudah menyelesaikan cerita ini."

Satu senyuman manis terukir dibibir Niskala, ia merasa seperti ada kupu-kupu yang berterbangan didalam tubuhnya.

"Makasih, cover yang kamu buat juga bagus. Mungkin kalau novel ini tidak dilengkapi dengan cover yang kamu buat pasti tidak semenarik sekarang."

Renjana (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang