"Saya pikir, Menjalin hubungan dengan seorang wanita yang memiliki hobi menulis akan sangat indah. Rupanya hanya bualan aksara dari imajinasi saya"
"Apakah kau percaya dengan kalimat 'jika kau berhasil membuat seorang penulis jatuh cinta maka kau ak...
Hai teman-teman selamat berjumpa kembali dengan Adiatma dkk.
Bagaimana kabarnya nih? Aku harap kalian semua baik-baik saja 🖤🤗
Hm..jangan lupa untuk share, komen, dan vote part ini ya guys
Selamat membaca teman-tema🌛🖤 🖤
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4. Lukisan Milik Adiatma
•••
"hai"
Niskala menghadap kebelakang ia melihat ada seorang pria yang sedang tersenyum kearahnya, pria tersebut memberikan Niskala setangkai bunga mawar dengan selembar surat.
"Sagara?"
"Atma nyuruh gue untuk ngasih bunga dan surat ini ke kamu, dan maaf untuk yang tadi gue juga disuruh sama Adiatma untuk nyanyikan sebuah lagu untuk kamu" ucap Sagara dengan tersenyum manis.
Ha?! Apa katanya tadi!
Niskala benar-benar terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Sagara kepada dirinya.
"Gue pamit Luan ya, Lo hati-hati dijalan pulang" cetus Sagara yang segera pergi meninggalkan Niskala yang masih mencerna perkataannya.
***
Suara drum yang dipukul oleh beberapa orang pria yang berada didalam sebuah ruangan.
Seseorang yang menggunakan sweater berwarna hitam polos sedang melantunkan pantun dengan cekikikan.
"Pantun Lo jelek! Sakit telinga gue dengarnya" bumi melempar buku kumpulan pantun milik Aksa setelah membacanya.
Ejekannya itu berhasil membuat Aksa menatap kearahnya dengan tatapan tajam.
Aksa memicingkan matanya tajam kearah Bumi yang sedang membersihkan kameranya.
"Kritikan Lo gak gue terima, mulut Lo bauk jengkol soalnya" Aksa memutar bola matanya malas, lalu bangkit dari duduknya untuk mengambil selembar kertas dan juga pulpen miliknya
"Gue Tantang. Kalau Lo lebih jago nulis pantun sansekerta dari pada gue, gue akan traktir Lo makan di kantin selama 4 bulan" ucap Aksa seraya menyodorkan selembar kertas dan satu pulpen kesayangannya kearah bumi
Bumi menelan ludahnya yang mendadak terasa pahit. Dia menatap kearah selembar kertas tersebut dengan ragu. Diantara ketiga teman-temannya hanya Aksa lah yang pandai membuatnya mati kutu
