12. Menikmati Hari Indah Bersamamu

3 1 0
                                    

Hai selamat kembali.

Bagaimana hari ini? Apakah ada hal menarik yang terjadi pada hari ini?

***

Selamat membaca ❤

Selamat membaca ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Prolog hingga bab dua puluh enam telah selesai ia tulis. Tidak butuh waktu lama bagi perempuan itu untuk menyelesaikan novelnya

Ia bahkan rela begadang demi menyelesaikan novelnya, ia juga sanggup untuk menghabiskan waktunya berpuluh-puluh jam hanya untuk duduk didepan laptop.

"Ya, akhirnya selesai sesuai target padahal waktu itu baru aja dimulai." Ucapnya dengan menampilkan sebuah senyuman

Helaan nafas dari seorang perempuan itu terdengar begitu berat. Mata coklatnya menyapu seluruh area yang ada didalam kamarnya sembari tetap bersandar pada dinding kasur miliknya.

Kamarnya cukup berantakan, karena sudah hampir 4 Minggu wanita itu berdiam diri dikamar demi menyelesaikan novelnya.

Ia melihat kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 12 malam, wanita itu masih terjaga dengan satu buku catatan kecil yang berada ditangannya. Ia merasa puas karena sudah menyelesaikan novel yang berjudul Nirmala dengan tepat waktu, novel yang memiliki genre fiksi remaja karya tulis dirinya.

"Selamat abadi tuan Adiatma." Ucap Niskala

Wanita itu segera mengirim naskah yang baru saja ia selesaikan kepada salah satu pihak penerbit impiannya.

***

Berboncengan dengan Adiatma, mengelilingi seluruh penjuru kota jakarta adalah hal yang sedang Niskala alami sekarang, suasana alam yang cukup untuk dikatakan cerah namun tetap teduh menjadi daya dukung untuk sepasang kekasih itu.

Angin malam dan seluruh jalanan yang dihiasi oleh lampu-lampu indah beradu menjadi satu, sesekali pria itu melirik kearah Niskala melalui spion motornya.

"Kala, suatu saat nanti aku akan membuat seluruh penduduk kota jakarta tau bahwa aku memiliki pacar secantik kamu." Ucap Adiatma sembari memandangi indahnya wajah Niskala yang sedang tersenyum kearahnya

"Atma, aku sayang sama kamu. Makasih udah mau menciptakan kisah yang begitu indah bersamaku, ternyata berpacaran dengan seorang pelukis tidak seburuk yang aku pikirkan selama ini. Love you Adiatma Rajendra Jagadita." Balas Niskala

"Gue juga sayang sama Lo, makasih udah mau abadi didalam lukisanku."

"Atma, jakarta harus tau kalau kita saling mencintai. Jakarta juga harus tau tentang kisah cinta kita berdua" Jawab Niskala

Wanita itu memeluk tubuh gagah Adiatma dengan erat, satu hal yang harus disyukuri olehnya kepada tuhan karena sudah mengirim sosok Adiatma kepada dirinya. Adiatma adalah cinta pertama dan terakhirnya, Adiatma juga adalah sosok pria pertama yang abadi didalam novelnya.

Motor besar milik Adiatma terhenti didepan warung nasi padang, kedua manusia yang sedang dimabuk cinta itu kini duduk dimeja paling belakang.

Warung nasi Padang yang selalu keluarganya datangi selalu ramai jika sudah jam segini, setiap malam Adiatma selalu datang ke warung ini untuk mengingat kembali kenangannya yang begitu singkat bersama keluarganya.

"Bu, seperti biasa ya, tapi kali ini untuk porsi dua orang." Ucap Adiatma memberi tahu pesanannya

"Oke tampan"

Tidak perlu menunggu lama, didepan mereka sudah terhidang dua porsi nasi Padang dengan 10 tusuk bakso bakar yang menjadi pelengkapnya.

Niskala menyukai laki-laki itu bukan dari tampangnya saja, tetapi Niskala menyukai segala hal yang dilakukan laki-laki itu. Laki-laki yang memperlakukan dirinya seperti seorang ratu, laki-laki yang menyukai segala hal sederhana dan indah, mungkin kalau ia jelaskan betapa beruntungnya dirinya dipertemukan oleh laki-laki itu akan habis 1000 bab.

"Lo suka nasi Padang juga ya?" Tanya Niskala

"Iya, nasi Padang disini enak. Tau gak hal apa yang paling gue suka daripada nasi Padang?"

"Lukisan, Lo pernah bilang kalau Lo suka semua hal yang berbau seni dan sastra."

"Iya, tapi jawaban Lo kurang tepat. Diantara semua itu ada salah satu yang paling gue sukai didunia ini, Gue lebih suka sama Lo."

***

"Atma, novel yang gue tulis sudah diterima oleh pihak penerbit impian gue dan akan dipromosikan oleh pihak Gramedia."

Adiatma menatap wanita yang berada didepannya dengan bangga.

"Selamat kala, Lo berhasil. Nanti gue bantu promosikan novel Lo"

Adiatma merogoh kantong jaketnya, ia mengeluarkan sebuah kotak berbentuk hari berwarna merah.

"Ini hadiah untuk Lo karena sudah berhasil menyelesaikan novel yang berjudul shankara, dan ini untuk Lo juga karena sudah berhasil membuat gue jatuh cinta sama Lo." Ucap Adiatma yang memberikan dua kotak perhiasan kepada Niskala

"Makasih, tapi novel itu bukan berjudul shankara melainkan Nirmala." Balas Niskala yang mengambil kedua kotak itu

Niskala terkejut dengan isi yang berada didalam kotak itu, sebuah cincin dan juga kalung yang sangat indah.

"Apapun itu, gue bangga sama Lo."

"Lo tambah cantik kalau pakai perhiasan itu, gue beruntung memiliki pacar secantik Lo." Ucap Adiatma lagi dengan tersenyum tipis.

***

Setelah selesai makan nasi Padang, keduanya beranjak ke suatu tempat lagi yang menjadi tujuan Adiatma selama ini. Tempat sederhana yang telah membuat mereka bersatu, sebuah tempat yang memiliki banyak kenangan indah untuk dirinya dan juga Niskala.

Perjalanan dari tempat mereka sebelumnya tidak begitu jauh, bahkan tidak ada kendala juga. Dari atas motor Niskala dan Adiatma menikmati angin malam yang berhembusan mengenai wajah mereka, malam yang diterangi oleh bulan dan bintang-bintang yang tak kalah indah.

Pinggiran pantai dengan alas tikar yang menjadi tempat duduk beberapa orang, menjadi posisi yang sekarang Adiatma dan Niskala ambil.

"Masih ingat tempat ini?" Tanya Adiatma

"Masih, tempat yang pertama kali kita datangi waktu itu. Ditempat inilah kisah kita dimulai." Balas Niskala

Keduanya kini saling menikmati langit malam bersama dengan suara ombak, dan tak lupa pula dihiasi dengan beberapa lampu warna-warni yang menjadi pelengkapnya.

***

Sampai berjumpa dipart berikutnya 🐳🖤

Renjana (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang