4- Azka datang

185 18 4
                                    

hai semua

gimana puasanya? masih semangat?

sebelum baca jangan lupa vote duluu!!!

happy reading

👩‍🚀🍓



****

Sandrinna melangkahkan kakinya menuju masuk ke dalam rumah. Sebelum ia sampai di rumah, Sandrinna terlebih dahulu ke rumah Bunda untuk mengambil baju yang tertinggal dan beberapa barang. Sebenarnya Bunda menawarkan dirinya untuk menginap kembali, namun Sandrinna menolak karena takut merepotkan Sang Bunda dan satu lagi yang ia khawatir jika Mami dan Papi nya itu mencari dirinya.

"Assalamualaikum."

Sepi. Tidak ada seseorang, pasti Mami dan Papi belum pulang. Sandrinna berjalan menuju sofa ruang tamu, kemudian Perempuan itu mendudukkan tubuhnya di sofa. Rasanya benar-benar capek, yang biasanya ketika Perempuan itu baru pulang sekolah Mami nya itu pasti akan menyambut dirinya dengan penuh kasih sayang. Tapi sekarang, dirinya seperti anak yang kurang kasih sayang.

"Huh...berasa nggak punya orang tua gue kayak gini tiap hari," gumam Sandrinna.

Sandrinna bangkit berdiri. Kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya, kini Perempuan itu tengah merasakan lapar di perutnya. Rasanya rindu dengan masakan Mami, tapi Mami sibuk berkerja sehingga tak ada waktu untuk dirinya. Perempuan itu menaruh tas sekolahnya itu di gantungan tas, Sandrinna duduk di kursi meja belajar. Kemudian ia melirik kearah diary keramat nya itu, sudah lama tidak curhat pada benda mati yang selalu tersimpan di atas meja belajar miliknya. Sandrinna mengambil diary itu, sampul yang simple tidak menjamin isi nya yang simple.

"Bisa-bisanya gue cerita ke ini buku, sampai gue ga inget apa yang gue tulis di sini," gumam Sandrinna.

Sandrinna membuka diary itu, sudah lama ia mengenal benda mati yang selalu menjadi tempat curhat. Terkadang Sandrinna suka membaca ulang apa yang pernah ia tulis di diary itu, terlihat menyedihkan dan tidak menyangka. Sandrinna menutup diary itu kemudian menaruh diary itu ke tempat semula.

"Malam ini pokoknya gue harus ikut balapan."

****

"Bunda lagi masak apa?" tanya Rey menghampiri Bunda Serna yang tengah sibuk memasak di dapur. Rey baru saja membersihkan diri, setelah itu melaksanakan kewajiban nya itu yaitu Sholat.

"Ini Bunda lagi masak Ayam kecap. Bunda boleh minta tolong nggak Rey?"

"Boleh dong Bun."

"Tolong jagain Ayam kecap nya ya tolong bolak balik tapi jangan sampai hancur Ayam nya, Bunda belum sholat maghrib takut waktu nya udah habis," ucap Bunda. Bunda memang sedari tadi sibuk memasak, sebenarnya Bunda ingin menitipkan masakan yang belum matang kepada Rey namun Putranya itu belum menampakkan diri.

"Yaudah Bunda Sholat dulu, Rey yang jagain Ayam kecap nya," jawab Rey mengambil alih.

"Bunda Sholat dulu ya."

"IYA BUN."

Rey membolak-balikkan Ayam tersebut menggunakan spatula, Cowok itu terlihat seperti Chef Profesional. Rey melirik kearah meja makan, terdapat banyak makanan yang terlihat begitu lezat. Tumben sekali Bunda memasak sebanyak ini, bahkan memasak Ayam kecap pun Bunda terbilang jarang. Karena Ayah dan dirinya tidak terlalu menyukai Ayam kecap.

EzanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang