13. Degas

112 12 10
                                    


hai haii

kalian apa kabar??

sebelum baca jangan lupa vote terlebih dahulu!!!

part ini lumayan panjang
jangan bosenn😻😻

happy reading

💐💐💐







*****

Pagi ini, tepat berada di sekolah Rey dan Anggotanya tengah berada di dalam gudang sekolah. Mereka ingin membahas perihal, Ketua Geng nya itu yang di kirimkan paket misterius entah dari siapa. Rey sedari tadi malam tak bisa tidur karena memikirkan paket misterius itu, perasaan ia benar-benar tak enak.

"Gue yakin orang yang ngirim boneka itu, orang yang sama setelah kejadian Markas kita di acak-acak," ujar Kiesha.

"Maksud lo, kejadian Markas hancur terus Rey di teror yang ngelakuin itu orang yang sama?" tanya Jefan.

"Betul."

Mereka duduk di bangku gudang yang tak terpakai. Terdapat Rey, Jefan, Kiesha, Bintang, dan Clay. Sandrinna? Perempuan itu belum tahu perihal Rey di kirimkan paket misterius. Rey melarang semua Anggota nya untuk mengasih tahu tentang hal ini.

"Tapi Za, isi kertas yang lo foto itu apa?" tanya Clay.

Rey memasukkan tangan nya di saku celana, ya cowok itu membawa kertas itu. Kemudian langsung memberikan kertas itu kepada Clay, cowok itu pun langsung mengambil.

"Setelah adek lo, gue bakalan buat lo mati di tangan gue!!"

"Maksudnya?" tanya Clay kaget.

"Gue nggak tau maksud isi kertas itu, tapi gue yakin dia ada dendam pribadi sama gue," jawab Rey.

"Lo pernah ada masalah sama orang Za?" tanya Jefan. Rey menoleh kearah Jefan.

"Gue nggak pernah ada masalah sama orang Jef, Lo kan tau gue nggak suka keributan. Gue nggak akan ribut kalau dia nggak ngajak gue ribut duluan, kejadian tawuran satu tahun lalu pun udah clear kan masalah nya. Gue juga udah baikan sama Degas."

Mereka mengangguk mengerti. Benar juga, lagian Ketua Geng nya itu jika mempunyai masalah dengan seseorang pasti akan cerita. Masalah tawuran satu tahun lalu pun, tidak mungkin Degas and Geng menyerang Anggota Reganar lagi. Karena hubungan mereka dengan Degas Geng biasa-biasa saja, malah hubungan Anggota Reganar dan Degas Geng sudah seperti sahabat.

"Jadi gimana? Mau di selidikin?" tanya Kiesha.

"Gue setuju," kata Bintang.

"Gue juga, gue yakin ini orang bukan orang biasa bisa jadi dia bisa bertindak lebih jauh dari ini," ujar Jefan.

"Yaudah, kapan mau seledikin?" tanya Clay.

"Cari waktu yang tepat, gue ada niatan malam ini ke Markas Degas. Kalian ikut," ujar Rey.

"Yaudah Bos, gue ikut. Lagian udah lama banget nggak ketemu mereka," jawab Kiesha.

"Nah bener."

Akhirnya mereka pun bangkit berdiri, dan keluar dari Gudang sekolah. Anggota Reganar berjalan menuju kelas mereka, Rey terlihat bersikap biasa saja agar nanti Sandrinna tak curiga.

EzanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang