5- Berkelahi

173 22 5
                                    


hai hai

gimana kabar kalian??

sebelum baca vote dulu!!!

happy reading

💐👩‍🚀


****

"Rey, Bunda titip bekal ya buat Sandrinna."

Bunda Serna menyondorkan kotak bekal makan kepada putra nya itu. Rey dengan cepat pun langsung meraih kotak makan itu, dan cepat-cepat di masukkan kedalam tas takut kelupaan.

"Siap Bun."

"BANG REY, BANG!!" teriak Azka mencari keberadaan Rey. Anak laki-laki itu baru saja selesai mandi, dan beralih mencari Abangnya itu. Azka yang melihat Rey pun langsung berlari menuju Abangnya itu, Rey yang melihat itu pun mengerutkan kening nya bingung.

"Apa?"

"Abang mau berangkat sekolah?" tanya Azka.

Rey mengangguk pelan. Raut wajah Anak laki-laki itu seketika berubah, tadinya Azka bangun sepagi ini agar bisa sarapan bersama dengan Abang nya dan Om Radit. Namun sepertinya Azka telat.

"Yahh...padahal aku mau sarapan bareng Abang," kata Azka.

"Mangkanya bangun nya pagi-pagi, biar bisa sarapan bareng Abang," ujar Rey. Bunda yang melihat keponakan nya itu terkekeh pelan. Tumben sekali Azka akur dengan Rey, biasanya ketika Azka main kerumah pasti rumah pun tidak akan tenang pasti ada saja keributan antara Azka dan Rey.

"Jangan sedih dong, nanti tante temenin sarapan, ya?" Bunda membujuk keponakan nya itu agar tidak sedih.

"Yaudah Bun, aku berangkat ke sekolah dulu ya. Nanti pas udah di sekolah aku langsung kasih bekal nya ke Sandrinna," ucap Rey menjaga amanat dari Sang Bunda.

"Iya, hati-hati jangan ngebut-ngebut," ucap Bunda menerima saliman dari Rey. Dan pasti Azka salim juga kepada Rey.

"Siap Bun..."

Setelah Rey pergi. Azka pun langsung memposisikan duduk nya di kursi meja makan, Bunda Serna pun ikut duduk di kursi Bunda sudah berjanji akan menemani keponakan nya untuk sarapan. Tidak lupa Bunda mengambilkan Nasi goreng untuk Azka, dan beserta toping yaitu telur goreng.

"Makasih tante."

"Iya." Bunda tersenyum tipis. Bunda Serna memang begitu perhatian dengan siapa pun, Anggota REGANAR pun sudah menganggap Bunda sebagai Ibu nya sendiri. Terlebih Bintang, terkadang ia suka iri kepada ketua geng nya karena mempunyai seorang ibu yang begitu perhatian dan sayang kepadanya. 

"Azka, Mamah gimana kabar nya?"

"Baik kok tante. Tante, Azka masa kata mamah mau di buatin Adek padahal Azka gak mau," tutur Azka sambil memakan sesuap Nasi goreng ke mulut nya.

"Gapapa dong bagus, biar Azka ada teman di rumah," ucap Bunda Serna.

"Ribet tante punya Adek tuh," celetuk Azka. Bunda menggelengkan kepala, Azka memang benar-benar seperti waktu Rey ingin di beri Adik. Sama persis.

"Gak boleh gitu."

"Bercanda tante..."

****

EzanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang