Bab 1: Hutang

1.6K 198 23
                                    

Cuaca terlalu terik hari ini di Kota Tua, matahari bersinar tepat di atas kepala dan cukup membuat Bulan Lembayung kelimpungan hingga memilih duduk di teras bersama kawanannya demi menghindari matahari. Sebagai seniman jalanan yang hidup berjualan gambar, tidak ada yang bisa diharapkan jika uang pun sulit dicari untuk sekadar membeli minum. Tapi setidaknya, di tempat ini Bayung merasa bebas dan bahagia tanpa tekanan siapapun.

Tahun ini Bulan Lembayung telah menginjak umur 20 tahun, yang berarti sudah 2 tahun telah meninggalkan rumah selepas lulus SMA. Dirinya memilih hidup sebagai orang bebas daripada mengurusi ayahnya dengan keluarga baru setelah kematian sang ibunda. Masa depan menjadi kabur setelah melihat ibunya dimasukkan ke tanah yang membuat keputusan kekanakan ini diambil Bayung. Tidak ada lagi pegangan selain diri sendiri, maka Bayung bergabung dengan para seniman jalanan dan hidup seperti mereka setahun belakangan. Walau terkadang ada hari dimana kelaparan menyiksa perut, tapi dirinya terlalu banyak merasakan kesenangan hingga tidak butuh apapun lagi.

"Seniman sejati memang lah hidup kayak gini," kata seorang teman yang dituakan oleh mereka semua. Dan Bayung menyakini hal tersebut yang ikut menerapkan prinsip 'hidup untuk hari ini, biar besok jadi urusan lain'. Setidaknya dia masih tetap bernapas dan bertahan dengan apa yang ia sukai, seni rupa.

Tapi tetap saja, hidup di jalanan punya banyak masalahnya sendiri. Mulai dari preman yang kerap mengganggu, Satpol PP yang tidak suka mereka merumput di trotoar, dan jeratan narkoba. Bayung melihat sendiri bagaimana teman-temannya terkapar oleh kenikmatan ganja atau ekstasi yang juga sempat ditawarkan padanya. Sebagai manusia yang lumayan kaku, ia paling keras menolak karena tahu bahaya kecanduan hal-hal seperti itu. Dan yang menjadi kekuatannya bertahan adalah amarah sang ibu saat mengetahui anak semata wayangnya mencoba merokok. Maka sejak saat itu Bayung menghindari semua yang akan membuatnya candu demi ibunya.

"Lo mau nggak?" Tapi tentu saja ada orang-orang keras kepala yang ingin menjerumuskan Bayung, menawarkan rokok ganja yang baru dilinting di siang bolong seperti sekarang.

Ia mendengus, sudah mulai kesal karena bakal terjebak dengan asap ganja jika temannya tersebut berani membakar di dekat Bayung. "Yaelah, nyimengnya jangan ada gue dong! Panas nih mau nyari tempat pindah."

Temannya malah tertawa, senang menggoda Bayung yang lucu ketika mode judes. Hari ini sudah cukup membuat stress mengingat bukan akhir pekan dimana orang-orang datang berlibur, tidak ada yang mau menggunakan jasa mereka sedangkan uang makin menipis. "Lo masih ambil kerjaan Koh Ateng buat angkat barang?"

Bayung mengangguk, mau tidak mau ia harus mencari sampingan demi bertahan hidup. Menjadi tukang angkat beras atau barang di pasar diambilnya walau gaji tidak seberapa. Dirinya paling sering pergi ke toko kelontong Koh Ateng, karena sering mendapat makanan gratis dari istrinya yang memang terlalu baik. Tapi banyak gosip mengatakan jika anak perempuan Koh Ateng menyukai Lembayung, makanya dia sering membawa pulang makanan ke kos dibanding yang lain. Dan hal tersebut cukup membuat keirian orang-orang yang mengenalnya. Padahal belum terbukti jika rumor tersebut benar.

"Kabarin kalau ada tambahan bantuan."

"Kenapa nggak ambil di tokonya Mbak Rani? Kemarin bilang pada butuh orang."

"Udah dapet orang baru mereka."

Keluhan demi keluhan makin terdengar yang membuat Bayung ikut sedih, tapi memang ini lah resiko dari setiap pilihan yang semua hadapi. Mereka malah tidak senang dikasihani, mencoreng harga diri yang juga masih tersimpan. Jadinya Bayung memilih meremas bahu sang teman dan memilih pergi, sepertinya memang hanya ganja yang cocok jadi teman di kala isi kepala ribut.

Tidak lama dirinya melangkah, segerombolan yang juga Bayung kenal menghampirinya dengan muka kepayahan karena berlari. Mereka adalah anak yang lebih muda darinya dan sering nongkrong bersama. Yang paling tinggi mulai memanggil nama Bayung dengan agresif agar mendapat perhatian, seperti akan memberi tahu hal yang penting.

Crescent Moon - HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang