Bab 11: Di Belakang Toko Bunga

1K 130 12
                                    

Sebuah kedai minuman dekat dengan toko boneka tersebut menjadi pilihan keduanya duduk saling berhadapan, membicarakan sesuatu yang sampai sekarang belum tertebak. Lembayung awalnya sempat menolak ketika lelaki di depannya ini berusaha mengajak ngobrol lebih lama, ada Saga yang tengah menunggunya. Tapi tetap saja berakhir di tempat ini sambil berjanji tidak akan mengambil waktu lebih dari 10 menit.

Giovanni, seorang pria di masa lalu yang menjabat menjadi cinta pertama sekaligus kekasih Lembayung selama menjalani masa sekolah menengah atas. Lelaki itu pula yang menyadarkan Bayung akan orientasi seksualnya yang berbeda. Ada terlalu banyak kenangan yang mereka ciptakan hingga hari dimana Gio lulus, kata "berakhir" menjadi hal paling traumatis untuknya. Karena tak hanya kehilangan Gio, ia juga kehilangan ibunya. Tahun yang menyebalkan.

"Kamu masih suka green tea, kan?" Gio membawa dua gelas plastik minuman yang dipesannya secara sepihak. Bayung awalnya tidak berniat menerima tawaran minum lelaki itu, tapi sayangnya Gio masih mengingat setiap rasa dari kesukaannya.

"Makasih kak." Ia menyeruput sedikit demi membasahi tenggorokan yang sempat kering, berharap kedatangan Saga untuk cepat menjemputnya di sini. Bayung tidak punya alasan segera pergi dan membuktikan jika kedatangannya ke sini tidak sendirian.

Gio masih memiliki senyum yang manis dan tatapan lembut ketika menatapnya, seakan tidak pernah hilang sama sekali. Bahkan sesaat ucapan berakhir keluar dari mulutnya, Gio masih memberi tatapan dan pelukan hangat yang makin menyesatkan Bayung pada situasi tak rela mereka berpisah begitu saja. Lalu di sini mereka tiga tahun kemudian, duduk saling berhadapan dan terasa asing.

"How's life?" 

Pertanyaan basa-basi yang sulit Bayung jawab jika melihat ke hidupnya belakangan ini. Mengingatkan jika terlalu banyak tragedi beruntun hingga ia merasa tidak percaya masih bisa bertahan sampai detik ini. "Rasanya aneh hidup nggak punya ibu."

Respon Lembayung menambah kecanggungan diantara keduanya karena secara tak langsung mengingatkan momen putusnya mereka. "I'm sorry..."  Gio memang harus meminta maaf, meninggalkan Bayung di titik terendahnya.

"Nggak apa-apa, toh kakak juga nggak tahu." Ia kembali menyedot minumannya, memberi jeda sebelum berusaha mengalihkan topik. "Kak Gio lagi pulang, ya? Udah libur kuliah?"

Sekarang pembahasan mengarah ke sang mantan yang tertegun atas perubahan topik ini, langsung pada pertanyaan yang sebenarnya ingin dihindari. Minuman itu akhirnya diseruput Gio sebelum es batu makin mencair dan menghilangkan rasa manisnya, mungkin ia pun butuh untuk membasahi tenggorokan. "Setahunan ini aku lanjut kuliah di sini. California nggak bisa membuatku betah." Ada helaan napas panjang sebelum kembali melanjutkan ucapannya, mempersiapkan pengakuan di depan seorang lelaki manis yang selalu disesalinya. "Mungkin karena nggak ada kamu di sana."

Perubahan emosi nampak jelas di wajah Bayung, tidak menduga Giovanni memberi isyarat secepat itu di pertemuan pertama mereka setelah tiga tahun berlalu. Lebih tepatnya ia kebingungan memberi respon atau mengalihkan pembicaraan. Semua menjadi buram di kepalanya pada omongan penuh kesungguhan yang lelaki itu utarakan, benar-benar berada dari hati. Tidakkah Bayung terlalu mudah dipengaruhi?

Sebuah sentuhan di bahu kanan menambah efek kejut bagi Lembayung yang menegang dan otomatis mengangkat kepalanya ke kiri untuk menemukan sosok Saga berdiri di samping kirinya. "Udah kelar?" Tidak ada kalimat pembuka atau ucapan basa-basi walau tahu ada lelaki lain yang juga terkejut atas sifat akrabnya kepada Bayung.

Gelagapan, Bayung mengambil tas belanja yang ditaruh di bawah meja dan berdiri dari kursinya. "Kak Gio maaf, aku harus pergi duluan." Ia berusaha memberi senyum dengan ekspresi tidak enak yang sebenarnya juga cuma pura-pura, tidak ingin menunjukkan tabiat aslinya yang tengah tak nyaman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crescent Moon - HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang