Bab 10: Film Romantis

685 109 7
                                    

Lembayung kembali kebingungan dalam memilih baju yang sebenarnya tidak berubah banyak sejak terakhir dimasukkan ke dalam lemari. Ia tahu pakaiannya tak pernah ada yang pantas digunakan ke acara-acara khusus walau beberapa kali ada baju baru dibelikan oleh Saga tanpa diketahuinya. Sekarang sudah pukul satu siang seperti janji yang keduanya sepakati, Bayung bakal lebih lama membuat Saga menunggu jika tidak segera bergerak mengambil keputusan.

Kaus putih ditambah jeans biru muda yang membuat kulit putih Bayung amat cerah di depan kaca. Tapi ia agak kesal untuk apa berpikir terlalu lama jika hanya menggunakan pakaian sesederhana yang kerap digunakannya sehari-hari. Hanya saja, apa yang spesial tentang hari ini? Ingatan tentang perempuan yang duduk menempel pada lelaki itu kembali terbayang, memberi kesadaran jika siapa posisinya di mata Saga. TIdak perlu terlalu senang begitu, Bulan Lembayung!

Saga menunggu di teras rumah sambil merokok, mengisi pasokan mengingat seharian akan bersama Bayung. Mungkin jika terlalu sering berduaan dengan lelaki itu kebiasaan merokoknya bisa saja hilang. Baru kali ini Saga tidak menyukai rokok yang sejak usia 17 telah menjadi  teman setiap mengalami stres yang parah. Beruntung batang rokok telah sampai di ujung ketika Lembayung membuka pintu, tidak ada yang dibuang secara sia-sia.

Baru juga membuka pintu, Bayung masih terkejut dengan betapa bagusnya badan Saga memakai jaket kulit. Tinggi mereka tidak begitu kontras, tapi kaki jenjang itu amat cocok dengan celana jeans hitam membuatnya kelihatan seperti model. Rambut Saga juga makin panjang hingga menutupi telinga dan leher, yang menyebalkannya tidak menjadikan lelaki itu berantakan. Dia sungguh keren bahkan di gaya sehari-harinya yang juga tidak begitu istimewa.

"Sorry nunggu lama!" Bayung gugup sekali setelah menyadari beberapa batang rokok memenuhi asbak hitam legam di meja, bisa dikalikan saja dengan menit atas keterlembatannya.

Saga cuma melihat jam tangan sebentar dan menggeleng kecil, "nggak lama. Ayo berangkat!"

Amat patuh, Bayung mengekori Saga ke garasi dan masuk ke satu-satunya mobil di sana. Seperti biasa ia akan duduk di bangku penumpang dan Saga menjadi supir yang selalu keren. Sudah tidak ingat berapa kali ia memuji lelaki itu dalam sepersekian menit bersama. Mungkin dirinya memang memiliki ketertarikan dengan Saga yang memakai jaket kulit.

Setelah mobil melaju ke jalanan, Bayung memberanikan diri bertanya tujuan mereka berdua keluar hari ini. "Kita mau kemana?"

"Ada film yang pengen gue nonton... Kayaknya lo bakal suka." Nada terakhir Saga amat tak yakin karena namanya film pasti memiliki selera yang berbeda. Tapi sejauh ini obrolan mereka mengenai film selalu cocok dan nyambung, entah karena Bayung tidak menonton banyak film atau Saga yang seleranya payah. Anggap saja hari ini adalah pembuktian.

"Genre apa emangnya?"

"Romance."

Ada jeda hening yang cukup panjang karena Bayung harus memproses informasi tersebut. Ia sampai mengerutkan kening dan menganggap dirinya baru saja salah tangkap. Apakah mereka pernah membahas film romantis sebelumnya? Dan... Saga menonton film bergenre romantis terdengar tidak matching.

"Kenapa?"

Bayung nyengir, kesulitan mencari padanan kata yang tepat untuk tak menyinggung Saga. "Saya kayaknya nggak pernah inget Saga pernah bilang suka genre romantis."

Lelaki yang lebih tua melirik sekilas pada Bayung yang berusaha sekali tak kelihatan terkejut, yang syukurnya memang tidak disadari Saga. "Masa gue nggak pernah bilang film favorit gue The Proposal sama 10 Things I Hate About You?"

"Hah!" Perasaan kagetnya tidak lagi bisa dikendalikan, terlontar begitu saja yang berhasil mengejutkan Saga. Bayung tahu dua judul film lawas itu, pernah menontonnya karena anak tetangga yang sudah dianggap kakak baginya memaksa untuk ditemani menonton. Jelas sekali dua film itu memiliki genre romance-comedy, jauh lebih tidak terbayangkan bagi Bayung. Baru lah ia ingat selama ini jika mengobrol mengenai selera terlalu banyak dirinya yang mengungkapkan dan Saga akan jadi pendengar dengan timpalan singkatnya.

Crescent Moon - HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang