"Hiks hiks hiks" isak tangis dari gadis kecil yang tak kunjung henti air matanya."ibu ayah masih hidup kan" tanya gadis polos itu sembari menatap ibunya."iya Do'ain ajah semoga ayah ngak apa apa". jawab ibunya dengan mengelus kepala lembut sang putr...
"Assalamualaikum Ahamad, kalian di mana sekarang.?"
Tanya seorang lelaki tua dari sambungan telvon milik Gus Ahmad Al Ariqin
"Waalaikumusssalam Kita Lagi di perjalanan bi "
Balas Gus Ahamd.
"Terus habib mana.?Abi telvon dia kok Ngak di angkat"
Yah Gus Habib Al Ariqin yang di maksud lelaki tua tadi atau bisa di Bilang saudara dari Gus Ahmad.
"Ponsel habib kehabisan baterai bi makannya Ngak di angkat telvonnya"
"Oh ya udah Kalo gitu kali berdua cepat pulang Ada Yang harus Kalian kerjakan di pesantren"
Ucap lelaki itu.sebut saja kiyai Abdad Al Ariqin Mereka semua adalah keturunan keluarga yang berakhlak baik
"Iya bi In Syaa Allah secepatnya Ahmad sama habib nyampe di pesantren"
"Ya sudah kalau begitu Abi tutup dulu telvonnya assalamualaikum"
Ucap pak kiyai sembari menutup telvonnya
"Bib tadi Abi telvon katanya kita di suruh cepat pulang ada yang mau di kerjakan di pesantren"
"Sekarang.?"
"Iya Bib"
"Ya udah kalo gitu kita pulang Ajah keburuh larut malam nih"
"Hmm" Ucap Gus Ahmad mengiyakan
"Bahri kita berdua pulang dulu yah,tadi Abi udah telvon katanya suruh balik"
Ucap Gus Habib pada sahabatnya itu
"Oh iya Ngak apa apa. Nanti lain kali jalan jalan ke rumah saya lagi yah bib"
"Iya in syaa allah.kalo gitu kita pergi dulu yah "
Ucap Gus Habib dengan menepuk pundak Bahri
"Iya hati hati di jalan jangan ngebut"
Jawab Bahri membalas menepuk pundak habib.
Kedua Gus itu pun segera menaiki kendaraan mereka masing-masing. Dengan gerakan cepat keduanya pun melajukan kendaraannya mengalahkan kecepatan kendaraan yang lain. Suasana di sore hari sangatlah indah hingga banyak sekali kendaraan yang harus di lewati para kedua Gus itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Assalamualaikum"
Ucap Kedua Gus tadi yang telah sampai.
"Waalaikumusssalam udah solat Maghrib kalian".?
Tanya kiyai yang sedang duduk di kursi sofa
"Alhamdulillah udah bi" jawab mereka kompak
"Ya udah kalo gitu Abi mau langsung saja,jadi tahun ini pesantren kita akan ketambahan santri baru. untuk menerima santri putra cukup Lima ratusan santri saja,dan untuk putrinya enam Ratusan saja, jadi santri yang sebanyak itu tak mungkin Abi bisa ngurusin semuanya. untuk putra habib yang ngurusin dan ahmad walaupun kamu belum lulus dari khairoh ( pesantren terbesar dimesir) kamu bisa bantu habib buat ngurusin santri putra. Nanti Abi bakal kirim beberapa ustadz lagi biar makin mudah. Dan santri putri nya biar nanti umi sama kakak kamu (Khodijah Al Ariqin) {adalah anak perempuan satu satunya kiyai} Dan Bakal Di Bantu Sama utadzah faiqadan ustadz Basimah jadi bagaimana, kalian mau bantu Abi kan.?"
"In syaa Allah bi"jawab Gus habib
Sementara Gus Ahmad hanya diam saja seperti sedang memikirkan sesuatu
"Bi emang nya Ahmad udah pantas bi"
Tanya Gus Ahmad,ia tidak yakin dengan dirinya yang tak pantas bila di bandingkan dengan saudara nya sendiri Gus habib yang lulusan dari Al Azhar Kairo
"Iya Ahmad kan udah jadi hafidz,udah lumayan tuh buat ngajarin para santri"
Tak ingin membantah Gus ahmad pun mengangguk.
"Hmm bib berarti kita Ngak bakalan bisa main sama mereka lagi Donk"ucap Ahmad berbisik pada habib
"Bisa kok tapi mungkin Ngak bakalan sering"
"Gimana caranya bib"
"Nanti aku bicara sama Abi, bakal minta libur buat kita berdua sehari semalam di hari Ahad"
"Abi tapi habib sama Ahmad boleh di kasih libur Ngak.?"tanya Gus Habib
"Boleh".jawab kiyai
"Kalo hari Ahad bisa kan bi.?"lanjut Gus Ahmad bertanya.
"Loh kok hari Ahad.? Emang nya mau libur apa hari Ahad"
"Ini bi kita mau Main Bareng sama Teman Kita Di Luar"
tambah Gus habib membantu saudara nya berbicara (maksudnya di luar adalah di luar kalangan pesantren)
"Emang nya santri di pesantren Ngak cukup buat berteman dengan kalian.?
"Ginih abi Soalnya Ahmad sama habib belum terbiasa berteman sama santri di sini"
Rayu Gus Ahmad biar pak kiyai menyetujui permintaan mereka. Sejenak kiyai diam sedang memikirkan permintaan ke dua Gus itu.
"Ok Abi setuju," Jawab pak kiyai
Sementara Gus Ahmad dan habib tersenyum bahagia
"Tapiii....Kalian meminta libur di hari Ahad bukan mau macam macam Kan.?"
"Iya bi kita beneran Ngak macam macam kok" Ucap Gus Ahmad"
"Iya bi kita beneran cuman mau main Bareng sama teman-teman kita di luar kok Ngak bakalan macam macam" Bantu gus Habib lagi.
"Ya udah kalo gitu Abi percaya sama kalian berdua"
Ucap Kiyai memutuskan percakapan mereka.Dan pergi dengan suatu urusan
"Bib dosa Ngak sih kita berdua.?"tanya Gus Ahamd
"Dosa Apaan,kan Emang benar kita mau main bareng "
"Masalah nya permainan kita kan Abi belum tahu"
"Ya udah jangan di kasih tahu"
"Aku takut bib. kalo Abi tahu dia bakalan kecewa sama kita berdua "
"Ya udah kan Aku Bilang Jagan Di Kasih tahu. Abi Ngak Bakalan Tahu Kalau Ngak Ada Yang Kasi Tahu Juga". Tekan Gus Habib
"Tapi kalo misalnya Abi tahu gimana Donk.?"
"Ngak mungkin Abi bakal tahu. Pokoknya kita berdua harus Rahasiain ini. Emang nya Kamu Ngak Mau Lagi Main Bareng Sama Mereka. Kalo emang Ngak Mau Aku Yakin Mereka bakal kesepian, dan Ngak Seru lagi, Harus nya Kamu sadar Mad, kamu orang berharga bagi mereka" jelas Gus habib
"Kamu juga orang terpenting di situ"
"Pokoknya kita berdua sama pentingnya bagi mereka,jadi jangan kecewakan mereka mad"
"Ya udah kalo gitu aku ikut kamu Ajah"
"Nah gitu Donk" ucap Gus habib sambil memberikan tangannya untuk berjetos,Gus Ahmad pun membalasnya.
"Makasih bib kamu emang Abang terbaik buat aku"
"Biasa Ajah mad,kita kan saudara"
"Ya udah kalo gitu kita samperin mereka buat kasih tahu, biar mereka pada paham semua"
"Di mana.?"
"Tempat biasa"
"Oke kalo gitu aku mau kasih tahu di grup dulu"
Buat Teman-teman Terimakasih Yah Udah Baca Cerita Aku, Biar Tambah Semangat Lagi Buat Cerita nya Jangan Lupa Komen,Share Dan Votenya Yah... For You Thanks (◠‿・)-☆
