Perjalanan yang Cukup jauh untuk di tempuh dan Tentunya butuh banyak memakan waktu, Matahari yang Hampir tenggelam menyisakan cahaya sunset yang menghiasi bumi yang mulai Tampak indah,
Sementara kedua gadis yang sedang mengendarai motor mereka Tampaknya melajukan kendaraan yang diingat hari yang mulai gelap.
Dari Kejauhan Mulai terlihat Sebuah Gerbang Yang Tertulis "Selamat datang di pesantren Al Ariqin"
Dengan menggunakan bahasa Arab, Sebelum kedua Gadis itu Masuk Ke pesantren mereka berhenti sejenak Di Depan gerbang. Sakinah Pun Langsung melepaskan helm yang di pakainya."War Kenapa berhenti.?"
Tanya Sakinah."Entar dulu aku mau Angkat telvon."
"Oh Oke Aku Tunggu kalo Gitu".
Sakinah Hanya menunggu mawar Yang Sedang menelpon entah Kepada Siapa Gadis itu berbincang,
Sesekali sakinah melirik kesana kemarin melihat betapa luasnya bangunan pesantren Namun Yang Di Lihatnya Hanya Kebanyakan Santri putra. Apakah Santri putrinya Tidak Ada.?.
Sibuk memperhatikan sekeliling sakinah pun melihat Kaca Spion motor nya Yang nampak dari kejauhan seperti seseorang sedang memperhatikan mereka berdua dari Belakang, Dengan cepat sakinah Menutup bagian Wajahnya dengan masker hitam Yang Sudah di Siapkannya Sebelum berangkat.
Masih Terus memperhatikan mereka Sakinah merasa Penasaran siapa Pelaku Tersebut,Ia Tak Begitu mengenalnya Di Tambah lagi Hanya Melihatnya dari Kaca Spion yang Jaraknya cukup Jauh Dari Mereka. Ingin Segera Membalikan badannya melihat dengan jelas Siapa Pelaku tersebut namun terhenti dengan adanya mawar."Kin, Serius banget liat kaca Spionnya.?"
Ucap Mawar Yang Barusan Saja usai menelfon.
"Eh Ngak Kok, Cuman Mau Baikin Nih kerudung,"
Ucap Sakinah beralasan.
"Ya Udah,Hmm Kin... Motor kita Kan Ngak Mungkin Di Bawa Ke Pesantren kan.?
"Iya Bener juga,Yah Terus gimana Donk.?"
"Gimana motor kita Titip Di Rumah Tanteku Ajah.?"
Usul Mawar."Terus di Mana Rumahnya.? Deket Ngak.?
"Dekat Kok,Noh Di Sana Sekitar 100an Meter Tuh Dari Kompleks pesantren. gimana jadi Ngak.?
"Ya Udah Kalo Emang Gitu,"
Ucap Sakinah Menyutujui.Kini kedua gadis itu pun Segera Membalikan motor mereka Ke Arah Jalan Yang Di Tujuh. sebelum pergi sakinah dengan rasa penasarannya dengan cepat Melihat ke Belakang ingin memastikan orang tadi yang Sempat mengunti mereka menurut sakinah. Namun Semuanya terlambat di Tempat itu Tak Ada Siapapun Sepertinya orang tersebut Telah pergi.
Sesampainya mereka di sana,Kedua Gadis ini pun segera mengganti Pakaian mereka Seperti ala Santri putri seperti biasanya menggunakan jubah Dan Jilbab Segi Empat dengan sempurna,Kini Motor mereka di tinggalkan di rumah Tante kirana Atau Tente mawar,
"Hahaha kin Ngak Percaya Aku Lihat Kita Berdua Kaya Gini,Alim Banget Kalo Di Lihat Padahal aslinya penuh Dosa."
Ucap Mawar Dengan melihat penampilan mereka Yang Tak seperti biasanya.
"Yah mau Gimana lagi, Lagian kita Kan Mau Ke pesantren juga Mau Berubah jadi yang Lebih baik dari yang kemaren Sekalian Nuntut ilmu."
Ucap Sakinah."Hmmm iya Juga Sih,Tapi Sumpah kin Aku Ngak Percaya loh."
Ucap Mawar Dengan memperhatikan wajahnya di depan kamera handphone yang menampakan sosok wajah Mereka berdua."Kin,Kita Foto bareng yuk, Buat kenang-kenangan awal masuk pesantren kita,"
"Ya udah ayo..."
Seru Sakinah dengan semangat."1 2 3 ceker...."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKINAH
Teen Fiction"Hiks hiks hiks" isak tangis dari gadis kecil yang tak kunjung henti air matanya."ibu ayah masih hidup kan" tanya gadis polos itu sembari menatap ibunya."iya Do'ain ajah semoga ayah ngak apa apa". jawab ibunya dengan mengelus kepala lembut sang putr...