BAB 3

20 9 0
                                    

"Assalamualaikum Ibu...."

Ucap Sakinah Membuka pintu rumah. Dengan Perasaan Bahagianya Segera memeluk sang Ibu, Ibunya pun membalas pelukan putri Satu-satunya.

"Waalaikumusssalam. Gimana putri ibu lulus. ?"

"Alhamdulillah sakinah lulus Bu."
Ucap Sakinah Tersenyum.

"Ya udah kalo gitu Mandi Dulu Terus makan,
Nanti ada Yang Mau Ibu Bicarakan Sama Kamu."

"Mau Omongin Apa Bu.?"

"Nanti Ajah, Makanya cepatan Mandi Nanti Pas Makan Makan ibu Ceritain."

"Hmm Iya Bu."
Ucap Sakinah Dengan Segera Menuju Kamar Mandi
Dan Segera Melanjutkan Aktivitas nya Di Dalam.

                                        (◠‿・)-☆

Di Ruangan ini Kini Telah berkumpul keluarga kecil yang Sedang menikmati makan Malam Bersama.

"Apa Yang Mau Ceritain sama Sakinah Bu.?"
Tanya Sakinah Sambil Menyuap Sesendok makanan Dalam Mulutnya.

"Ibu Sama Nenek Rencananya Setelah kamu Lulus mau Daftarkan kamu Masuk Di Pondok pesantren Di Jakarta, Kalo Ngak Salah Nama Pondoknya Al Ariqin."

Jelas Anniyah Atau Ibu Sakinah,
Sementara Sakinah Yang Sedari Tadi Sedang Makan Menghentikan aktivitas nya Dengan Menatap ibu dan Neneknya bergantian.
Sebenarnya ia Telah Berencana Lanjut Kuliahnya Bersama Mawar Di Fakultas Kedokteran Bandung.

"Jadi Gimana kinah Kamu Mau Kan.?"
Tanya Ameena Atau Nenek Sakinah

Sakinah yang Mendengar itu pun Hanya Mengangguk-angguk kepalanya menandakan ia Menyetujuinya,Di Sisi Lain Ia Bersedih Ke inginnya Tak Tercapai Namun ia Juga Tak Mau Mengelak permintaan ibu Dan Neneknya.

"Kamu Ngak Keberatan Kan Nak.?"
Tanya Nenek nya Yang Sedari Tadi memperhatikan raut wajah sakinah, neneknya pun paham Apa Yang Ada Dalam Fikiran Cucunya itu

"Ngak Kok Nenek."

"Kinah Ini Demi Kebaikan kamu, Kamu Cucu Satu Satunya nenek, Nenek Tidak Yakin Jika Kamu Mau Lanjut Kuliah Lagi, Dunia Luar Sana Terlalu bebas Untuk Seorang Gadis Polos Kaya Kamu Nak, Nenek Sama Ibu Kamu Cuman Khawatir jika Nanti Ada Sesuatu Yang Tak Di Inginkan Terjadi sama Kamu."

Sakinah Yang Mengerti tak Ingin Membantah Keinginan Orang tuanya, Benar ia Mempunyai sahabatnya Mawar Yang Selalu Bersamaan nya Tapi Apakan Akan Menjamin Dirinya Dalam pergaulan bebas nya Di Luar Sana.?

"Iya Nek Sakinah Ngak Masalah Kok, Selagi Itu Yang Terbaik Buat Sakinah."

"Ya udah Kalo Gitu Kamu Persiapankan Semua Perlengkapan kamu. In Syaa Allah Besok Jam 03:30 Habis Sholat ashar Kita Berangkat Ke Pesantren"
Ucap Ibunya.

Sakinah yang mendengar itu pun Kaget, Saking Kagetnya ia pun Keselek Menelan Makanan Dengan cepat Ia Pun Segera meminum air untuk merendahkan.

"Kok Cepat bangat Sih Bu.?"

Tanya Sakinah Masalahnya ia Belum Sempat Memberi Tahu Mawar Kalau Keinginan mereka berdua Bertolak belakang dengan Keinginan orang tua Sakinah, Di Tambah Lagi ia Sudah Menyetujuinya Tanpa Memutuskan bersama Mawar Dulu.

"Ia Pendaftaran nya Udah mau Tutup Tiga Hari Lagi Makanya Kita Cepat-cepat Mau Daftarin Kamu Masuk."

"Assalamualaikum sakinah."

Tiba Tiba Saja Terdengar suara Dari Depan Pintu Rumah Mereka, Sakinah yang sudah Mengenal Suara Itu Pun Segera Bangkit dari Tempat duduknya Lalu Membukakan Pintu Masuk.

"Waalaikumusssalam, Masuk War."

"Eeh Ada Mawar Toh, Sini Masuk Kita Makan Malamnya Sama Sama"Ajak Ibu Sakinah.

SAKINAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang