Voment juseyo~
"Sial banget gue hari ini"
"Mana panas lagi anjir! Tu ketos juga ngasih hukuman gak ngontak. Liat kulit gue gosong!"
"Ini semua Sella punya pasal! Liat aja entar gue colong sepatunya terus gue gantung di pohon mangga belakang kelas!"
Tiga orang gadis tengah berdiri di tengah lapangan lebih tepatnya di di depan tiang bendera. Karna mereka terlambat datang ke sekolah dan pak Ali yang sama sekali tidak bisa di ajak kerja sama. Bahkan mereka sudah mengeluarkan jurus andalan mereka yaitu dengan cara kedipan maut dari Reysa. Pun itu sama sekali tidak ampuh.
Flashback ..
"Cepetan anjir!" Gadis dengan rambut seperti singa itu terus mengedor-gedor pintu kamar mandi yang tertutup sudah dipastikan ada orang didalam sana. Reysa mendengus kesal ingin sekali ia mendobrak terus menyeret oknum yang ada didalam kamar mandi tersebut.
"Kita udah kesiangan monyet! Lo jangan lama-lama mandinya!" Shina yang masih dengan wajah bantalnya serta handuk yang ada di bahunya. Ia menendang-nendang pintu karna kesal.
Siapa yang tidak kesal? Sekarang sudah hampir jam tujuh dan oknum yang dari tadi masih bersemanyam di kamar mandi tak keluar sama sekali. Ohh ayolah, sekarang hari Kamis jam pelajaran pertama Biologi, tidak mungkin Ibu Nana membiarkan anak muridnya jamkos.
"Udah setengah jam lo mandi Asella ngapain aja sih? konser lo di dalem?" Gadis dengan rambut acak-acakan setengah dikuncir setengah nya engga sama kesal nya. Tinggal mereka bertiga yang belum mandi, eh gak deng , berempat dengan Asella yang masih mandi. Karna mereka bangun paling terakhir dan teman-temannya yang baik, cantik dan berbudi luhur itu tidak ada niatan sama sekali untuk membangunkan mereka. Alhasil sekarang mereka semua bangun kesiangan.
Dan sialnya tadi kenapa mereka menyuruh Asella untuk mandi terlebih dahulu? Lihatlah bahkan seperti nya gadis itu tidak peduli dengan teman-temannya yang sudah panik sendiri di luar.
"Semenit, kalau lo gak keluar gue dobrak!" Habis sudah kesabaran Reysa ia meletakan handuknya dengan kasar lalu menggulung lengan baju tidurnya bersiap ingin mendobrak pintu berwarna coklat itu.
Kritt...
Pintu itu terbuka dan tertampang lah gadis yang sudah lengkap dengan seragamnya dan handuk yang melilit rambutnya. Ia hanya tersenyum pepsodent ke arah teman-temannya keakan-akan tidak ada yang terjadi apa-apa.
"Keluar juga lo!"
"Ngapain aja sih didalem?!"
Kesempatan Reysa yang melesat masuk ke dalam kamar mandi di saat Sherin dan juga Shina masih asik mengomeli Asella. Dengan segera Reysa langsung mengunci pintu itu. Padahal tadi sebelum itu mereka bertiga sudah menentukan urutan mandi dengan bermain suit sebenarnya setelah Asella keluar Shina selanjutnya. Tapi bukan Reysa namanya kalau tidak curang.
"Bangsat!" Shina baru menyadarinya saat suara pintu yang di kunci dari dalam. Shina menghempaskan handuknya ke lantai. "Mau pulang Mama!" Teriak nya.
Seperti itulah. Mereka bertiga selesai mandi dan pukul sudah menunjukan jam 08:04. Dan sialnya lagi ternyata Asella, Via, Fanya dan juga Ana sudah berangkat dahulu menggunakan mobil milik Asella.
KAMU SEDANG MEMBACA
H-1
Teen FictionTentang, anak laki-laki yang kemampuan otak nya dipaksa oleh orang tua nya sendiri. Ia harus memenangkan semua Olimpiade yang ia ikuti dan membawa pulang mendali emas. "Lo harus belajar Her, supaya mama lo gak kecewa" "Tapi, kepala gue ribut banget...