بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
"Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-Qur'an"
~HAPPY READING~
💠•💠•💠
Beberapa hari kemudian...
Saat ini Alfian sedang berada di ruang kerjanya. Seperti yang telah kalian ketahui sebelumnya, selain seorang mahasiswa, Alfian adalah seorang CEO dari perusahaan Ravindra Group milik keluarganya. Saat ini Alfian adalah penerus perusahaan yang menggantikan jabatan sang Abi. Sementara itu Abi nya kini lebih fokus mengurus pondok pesantren miliknya yaitu pondok pesantren Az-Zahra yang berada di Bandung.
Saat ini Alfian sedang mengecek berkas-berkas yang harus ditandatangani nya, namun tiba-tiba ponsel Alfian berdering. Segera saja Alfian mengangkat panggilan yang ternyata dari sang Abi.
"Assalamualaikum Abi," ucap Alfian memberikan salam pada sang Abi di sebrang sana.
"Waalaikumssalam nak, bagaimana kabarmu di sana? Apakah kamu baik-baik saja?" Jawab Abi Husein dari sebrang sana, dan juga tidak lupa menanyakan kabar sang putra.
"Alhamdulillah kabar Alfian baik Abi. Bagaimana kabar Abi dan Ummi di sana?" Ucap Alfian balik bertanya pada sang Abi.
"Alhamdulillah Abi dan Ummi baik-baik saja nak," jawab Abi Husein.
"Syukurlah kalau begitu. Oh iya, ada keperluan apa Abi menelfon Alfian?" Tanya Alfian pada sang Abi.
"Besok lusa, Abi dan Ummi akan ke Jakarta. Kami ingin bertemu putra sulung kami yang super sibuk ini. Dan juga Abi ingin mengecek bagaimana kondisi perusahaan sekarang. Meskipun kepemimpinan perusahaan sudah Abi serahkan pada kamu, namun Abi tidak bisa lepas tangan begitu saja. Abi harus tetap memastikan bahwa perusahaan berjalan dengan sebagaimana mestinya, dan kondisi perusahaan baik-baik saja. Selain itu, Abi juga ingin bertemu dengan sahabat lama Abi. Beliau rekan bisnis Abi sewaktu Abi belum pensiun dulu, kamu juga pasti kenal orangnya. Nanti kamu temani Abi dan Ummi ketemu beliau ya, Al?" Ucap Abi Husein menjelaskan keperluannya mengapa menghubungi Alfian.
"Baiklah Abi, insya Allah Alfian akan menemani Abi dan Ummi untuk bertemu dengan teman Abi itu," jawab Alfian menyetujui ajakan sang Abi.
"Alhamdulillah, terima kasih nak," ucap Abi Husein berterima kasih pada sang putra. Walaupun putranya itu memiliki kesibukan yang padat, karena selain mengurus perusahaan, putranya itu juga sedang menjalani program PPL dari perkuliahannya, namun putranya itu selalu berusaha agar bisa berbakti pada kedua orangtuanya.
"Sama-sama Abi," jawab Alfian sambil tersenyum yang meski tidak bisa dilihat oleh sang Abi.
"Yasudah kalau begitu Abi tutup dulu telfonnya nak. Assalamualaikum," ucap Abi Husein mengakhiri pembicaraan mereka.
"Waalaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh Abi," jawab Alfian. Setelah itu telfon pun dimatikan oleh Abi Husein dari seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Tak Direncanakan
Novela JuvenilBagaimanakah perasaan kalian jika takdir mengharuskan untuk menikah dengan lelaki yang tidak kalian cintai? Apalagi lelaki tersebut adalah guru kalian sendiri? Hal itulah yang dialami oleh seorang gadis cantik bernama Zahira Salsabila Khairussyifa...