بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
"Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-Qur'an"
~HAPPY READING~
💠•💠•💠
Sudah menjadi rahasia umum bahwa jalanan ibukota selalu macat setiap harinya, apalagi saat jam orang-orang berangkat ke tempat kerja mereka, dan siswa-siswi, serta mahasiswa-mahasiswi berangkat ke kampus mereka seperti saat ini. Sudah dipastikan jalanan ibukota padat oleh pengendara.
Di dalam mobil Zahira merasa gelisah karena lima belas menit lagi bel sekolahnya berbunyi, namun dirinya belum sampai di sekolah. Tadi ada perbaikan jalan di jalan yang biasa Zahira dan sang ayah lewati, jadi mobil Zahra harus berputar arah lebih jauh untuk mencari jalan yang lain. Jadilah Zahira hampir terlambat sampai di sekolah seperti sekarang ini.
"Kak, ini gimana? Lima belas menit lagi bel sekolah Zahira bunyi. Kalo macetnya masih lama nanti Zahira bisa telat, kak," ucap Zahira pada sang kakak merasa gelisah. Takut jika dirinya terlambat akibat terjebak macat.
"Kakak juga nggak tau Ra, nggak ada jalan lain selain jalan ini. Sebenernya kakak juga takut telat masuk kelas nanti. Berdoa aja semoga ada pertolongan dari Allah," ucap Zahra berusaha menenangkan sang adik. Meskipun dirinya juga merasakan hal yang sama dengan Zahira.
"Aamiin," ucap Zahira sambil menghela nafas pasrah. Semoga saja benar ada pertolongan dari Allah.
Dan benar saja, beberapa menit kemudian, mobil yang berada di depan mobil Zahra bergerak, langsung saja Zahra melajukan mobilnya menuju ke sekolah sang adik. Syukurlah ternyata benar adanya, Allah adalah Dzat yang maha penolong.
💠•💠•💠
Akhirnya mobil Zahra telah berhenti tepat di depan sekolah Zahira. Langsung saja Zahira melepaskan seat belt nya kemudian menyalami tangan sang kakak.
"Assalamualaikum," ucap Zahira lalu beranjak keluar dari mobil.
"Waalaikumssalam," jawab Zahira. Setelah memastikan sang adik masuk ke dalam sekolahnya, barulah Zahra melanjutkan perjalanannya menuju ke kampusnya.
💠•💠•💠
Zahira berjalan dengan tergesa-gesa menuju kelasnya agar tidak tertinggi jam pelajaran pertama. Karena dirinya yang tidak fokus memperhatikan jalanan di depannya, akhirnya Zahira menabrak seseorang.
Bruk!
"Astagfirullah," ucap Zahira dengan posisi yang masih terduduk di atas tanah.
Langsung saja Zahira bangun dari duduknya, dan membersihkan roknya yang sedikit kotor.
"Aduh maaf, tadi saya buru-buru jadi tidak sengaja menabrak bapak. Sekali lagi saya minta maaf pak," ucap Zahira pada lelaki di depannya yang berpakaian seperti seorang guru pada umumnya.
"Iya tidak apa-apa. Lain kali hati-hati," jawab lelaki itu kemudian pergi meninggalkan Zahira tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Tak Direncanakan
Novela JuvenilBagaimanakah perasaan kalian jika takdir mengharuskan untuk menikah dengan lelaki yang tidak kalian cintai? Apalagi lelaki tersebut adalah guru kalian sendiri? Hal itulah yang dialami oleh seorang gadis cantik bernama Zahira Salsabila Khairussyifa...