🌸Tipe Suami Idaman🌸

1.1K 121 12
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-Qur'an"

~HAPPY READING~

💠•💠•💠

Malam harinya, keluarga Zahira, beserta Alfian memilih untuk bersantai bersama sambil menonton televisi yang ada di ruang tengah vila. Zahira, dan Zahra yang memilih duduk di karpet berbulu yang ada di lantai kini sedang fokus memperhatikan layar televisi, melihat film yang sedang kedua kakak beradik perempuan itu tonton, entah film apa yang sedang mereka lihat, intinya saat ini keduanya fokus dengan dunianya sendiri.

Sementara Ayah Arga, Bunda Farah, dan Alfian memilih untuk duduk di sofa. Ayah Arga, dan Bunda Farah sedang mengobrol santai, nostalgia kenangan saat beberapa bulan lalu mereka menginap di vila ini. Hari-hari mereka kala itu dipenuhi dengan canda tawa, dan kebahagiaan. Beberapa Minggu belakangan memang mereka berencana untuk pergi berlibur ke puncak, dan menginap di vila ini, namun karena padatnya aktivitas yang dilakukan, jadilah baru sekarang mereka bisa kembali ke vila ini lagi sekarang.

Sementara Alfian, lelaki itu juga sesekali memperhatikan Zahira, dan Zahra yang sedang fokus menonton film, walaupun dirinya tidak tahu menahu tentang film apa yang sedang Zahira, dan Zahra tonton, tapi tidak mengapa, daripada bosan tidak melakukan apa-apa. Sesekali Alfian pun jiga ikut mengobrol bersama Ayah Arga, dan Bunda Farah jika ditanya tentang sesuatu hal.

"Ih, itu suaminya idaman banget, ya kan kak?" Ucap Zahira dengan girang namun matanya tetap fokus melihat ke arah layar televisi.

"Iya, udah ganteng, paham agama, perhatian, romantis, lembut sikapnya sama istrinya, terus juga sukses lagi. Idaman banget ini mah," ucap Zahra tidak kalah hebohnya dengan sang adik.

"Gimana nggak idaman? Orang ustadz, CEO muda, anak tunggal kaya raya lagi," ucap Zahira memuji tokoh lelaki yang ada di film tersebut.

"Ada nggak ya di dunia ini yang kayak gitu, Ra?" Ucap Zahra sambil membayangkan jika suatu saat dirinya akan menikah dengan lelaki idamannya seperti tokoh yang ada di film tersebut.

"Mungkin ada, tapi ya nggak tau di mana," jawab Zahira sambil memegangi dagunya seolah sedang berfikir.

"Mau coba request ah sama Allah," ucap Zahra antusias.

"Boleh tuh kak, nanti kalo udah dapet suami spek dewa kasih tutor ke aku ya," ucap Zahira sambil terkekeh dengan tingkah random sang kakak.

"Dipikir gadget apa spek dewa?" Tanya Zahra ikut terkekeh pelan mendengar pertanyaan dari sang adik yang menurutnya aneh.

"Ya nggak gitu konsepnya kak. Maksudnya itu kalo kakak udah dapet suami idamannya kakak, aku kasih tutor nya biar aku bisa dapet suami idaman aku juga," jawab Zahira menerangkan maksud ucapannya tadi.

"Oh gitu, siap itu mah," jawab Zahra sambil mengacungkan jempolnya. Lalu kedua kakak beradik perempuan itu pun ber tos ria.

Ayah Arga, Bunda Farah, dan Alfian yang mendengar kehebohan dari arah karpet berbulu pun menolehkan kepala mereka ke arah Zahira, dan Zahra yang sedang membicarakan tipe calon suami idaman mereka.

"Zahra, Zahira, ayok ke sini. Duduk sama kita di sini," panggil Ayah Arga mengajak kedua putrinya untuk ikut bergabung duduk di sofa bersama Ayah Arga, Bunda Farah, dan Alfian yang sudah lebih dulu duduk di sofa.

Takdir Yang Tak DirencanakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang