بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
"Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-Qur'an"
~HAPPY READING~
💠•💠•💠
Saat ini keluarga Zahira, beserta Alfian sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi pembangunan proyek Ayah Arga dengan Alfian. Namun ada yang berbeda kali ini, jika kemarin Alfian duduk di samping Zahira saat di mobil, namun sekarang Bunda Farah lah yang duduk di samping Zahira, sementara Alfian duduk di kursi bagian depan agar lebih mudah menunjukkan jalan.
"Itu ada pertigaan, belok kanan ya om," tunjuk Alfian ke arah kanan sebuah pertigaan jalan yang tidak jauh dari tempat mereka berada sekarang.
Beberapa menit setelah melewati pertigaan jalan, nampaklah sebuah bangunan dengan gapura bertuliskan 'Hotel Cempaka Putih'. Langsung saja Ayah Arga melajukan mobilnya memasuki gapura tersebut, dan segera mencari di mana tempat untuk parkir kendaraan yang tentunya berdasarkan arahan dari Alfian.
Setelah mobil terparkir, satu per satu keluarga Zahira, beserta Alfian pun segera turun dari mobil, dan segera berjalan menuju lobby hotel.
Dari kejauhan, nampaklah beberapa orang yang sudah menunggu kedatangan mereka di depan lobby hotel. Kemarin Alfian memang sudah memberi tahu bahwa dirinya, dan keluarga Zahira akan datang hari ini.
"Assalamualaikum," salam keluarga Zahira beserta Alfian saat memasuki lobby hotel.
"Waalaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab semua orang yang menunggu di lobby hotel sambil tersenyum ramah pada keluarga Zahira beserta Alfian.
Lalu keluarga Zahira beserta Alfian pun dipersilakan untuk masuk ke dalam hotel, dan kemudian diikuti juga oleh orang-orang yang tadi menyambut mereka. Lalu mereka berjalan ke sebuah ruangan yang diketahui adalah ruang meeting dari label nama ruangan yang terletak di pintu ruangan tersebut.
Setelah semua orang duduk di kursi, akhirnya meeting pun dimulai. Alfian dan Ayah Arga begitu serius melakukan diskusi dengan tim pembangunan proyek. Sementara Zahira, Zahra, dan Bunda Farah hanya menyimak saja karena mereka tidak terlalu paham tentang hal seperti ini.
💠•💠•💠
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, setelah dua jam lamanya akhirnya meeting pun sudah selesai, yang bertepatan juga dengan jam makan siang. Semua karyawan yang mengikuti meeting membubarkan diri mereka, dan meninggalkan ruang meeting, dan kini hanya menyisakan keluarga Zahira, beserta Alfian yang masih berada di ruangan tersebut.
"Ini udah jam makan siang, kita shalat dulu ya, baru habis itu kita makan siang," ajak Ayah Arga pada sang istri, kedua putrinya, dan juga Alfian.
Setelah itu mereka semua segera bangkit dari tempat duduk mereka, dan beranjak keluar ruang meeting, dan segera menuju ke sebuah masjid yang berada tidak jauh dari lokasi pembangunan proyek Ayah Arga dengan Alfian.
💠•💠•💠
Selesai sholat Dzuhur dan makan siang, meeting Ayah Arga dengan Alfian pun dilanjutkan. Namun kali ini hanya Bunda Farah saja yang ikut bersama Ayah Arga di ruang meeting, sementara Zahira dan Zahra memilih untuk menunggu di luar ruang meeting sambil menikmati udara segar yang ada di sekitar lokasi pembangunan proyek Ayah Arga dengan Alfian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Tak Direncanakan
Fiksi RemajaBagaimanakah perasaan kalian jika takdir mengharuskan untuk menikah dengan lelaki yang tidak kalian cintai? Apalagi lelaki tersebut adalah guru kalian sendiri? Hal itulah yang dialami oleh seorang gadis cantik bernama Zahira Salsabila Khairussyifa...