Prolog

910 93 0
                                    

Ini adalah pertama kalinya aku bikin cerita tentang fanfic! Jadi aku minta maaf jika karakternya akan OOC.

Karena ini adalah karya murni mengenai pemikiran ku, bolehkah aku sedikit egois? Aku akan menerapkan sistem vote di setiap chapter yang akan aku update.

Aku tidak meminta banyak untuk yang pertama, hanya lima vote saja dari kalian dan akan dilipat gandakan sebanyak lima setiap aku update untuk kedepannya.

Tolong jangan salahkan aku jika egois.

Happy Reading ^^

Perang sudah selesai. Bajingan White Star itu telah berhasil ia kalahkan.

Kini pria dengan rambut merah darah itu sedang berbaring nikmat di ranjang sederhana namun mewah miliknya. Oh, jangan lupakan ketiga anak yang selalu berada di sisinya itu.

Bukankah ini hal yang harus didapatkan olehnya setelah melalui perang yang tiada habisnya?

Setidaknya itulah pikiran yang dipikirkan oleh pria itu. Cale Henituse, ah tidak kalian seharusnya memanggilnya dengan sebutan Kim Rok Soo.

Pria kelahiran Korea Selatan yang tiba-tiba saja mengalami perpindahan jiwa dengan sebuah karakter novel yang selalu di ingin-inginkan oleh setiap orang yang sudah pernah membaca cerita transmigrasi.

"Hahh, betapa damainya," ucap satu-satunya manusia yang berada di ruangan itu dengan matanya yang menahan kantuk.

"Manusia, kita sudah berada di sini selama seminggu penuh! Apa kita tidak akan melakukan sesuatu?" tanya seekor naga hitam sebut saja Raon yang membuat kedua saudaranya menimpali ucapannya.

"Itu benar nya! Tidakkah kita akan melakukan sesuatu, Cale?" tanya anak kucing berwarna merah itu sebut saja Hong yang kini bergerak menuju tangan pucat milik Cale.

'Huh? Memangnya apa yang ingin mereka lakukan? Bukankah sudah cukup bagus seperti ini?' batin Cale penuh dengan tanda tanya.

"Bukankah bagus jika damai? Bagus jika selalu bersama dengan keluarga bukan? Yah, itu bagus," ucap Cale dengan wajah stoic andalannya sambil mengelus pelan kepala Hong yang masih berwujud anak kucing itu.

"Kurasa kamu benar nya!" seru Hong menikmati elusan dari manusia penyelamat hidupnya.

"Itu benar! Bersama dengan keluarga adalah yang terbaik!" seru Raon sambil mengepakkan sayap hitamnya.

"Yah! Itu benar," ucap Cale dengan senyuman penuh diwajahnya.

'Entah kenapa jawabannya tidak menjawab pertanyaan Hong,' batin anak kucing berwarna perak yang sedari tadi tidak bersuara, sebut saja dia On.

'Yah, kurasa tidak ada salahnya untuk beristirahat sebentar,' lanjut On sambil bergerak maju menuju Cale dan kedua adiknya.

'Yah, ini benar-benar sempurna!' batin Cale dengan puas karena akhirnya bisa bersama dengan nona pemalas nya.

Atau mungkin tidak?

Tiba-tiba saja setelah Cale berbatin seperti tadi, sekelebat cahaya putih menutupi seluruh area vila miliknya itu.

Cale yang melihat itu terjadi segera memeluk ketiga anaknya itu walaupun harus sedikit kesusahan karena tangannya yang tidak sampai untuk memeluk ketiganya.

React!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang