Bab 3

546 62 1
                                    

Terimakasih untuk 15 votenya! Heheh, butuh waktu cukup lama ya? Aku juga nggak buka wp sejak beberapa terakhir dan tiba-tiba saja sudah 15 vote, selanjutnya 20 vote!

Happy Reading ^^

"Oh, kurasa kalian sudah lebih tenang dari sebelumnya," ucap Dewa Kematian.

"Maaf sebelumnya menyela, tapi kapan kita akan melihat kisah hidupnya?" tanya Alberu mewakili yang lain.

"Tidak sabar? Baiklah kalau begitu, aku tidak akan menunda kalian lagi. Tapi sebelum itu ada yang ingin kutanyakan." ucap Dewa Kematian yang membuat kening Cale berkerut.

"Apa yang ingin kamu tanyakan?" tanya Cale dengan nada sedikit tidak bersahabat.

Cale belum sepenuhnya pulih dari rasa terkejutnya setelah melihat foto yang tertera di layar dan dewa itu mau menambah kembali beban yang ada di pikiran Cale?

"Hanya pertanyaan sederhana, apa kalian ingin melihat kehidupannya saat masih menjadi bayi Naga atau setelahnya?" tanya Dewa Kematian dengan santai mengabaikan nada permusuhan dari Cale.

"Kurasa kita harus melihatnya dari dia masih kecil, maksudku dengan melihat semuanya dari awal kita bisa menentukan mana yang benar dan yang salah dari awal," ucap Jack yang di angguki setuju oleh yang lain.

"Baiklah jika itu keinginan kalian, maka aku akan melakukannya. Silahkan menikmati ceritanya," ucap Dewa Kematian lalu menghilang di sana menyaksikan layar dibelakangnya yang kini menampilkan sebuah rekaman.

"Imutnya!" pekik Rosalyn dengan tiba-tiba saat layar menampilkan sosok anak kecil berumur 4 tahun.

"Itu benar! Lihatlah pipinya yang seperti roti kukus itu!" ucap Witira sambil mengigit bibir bawahnya dengan gemas.

"Ahhh! Lihatlah mata bulat berwarna violet itu! Cantik sekali," puji Hanah sambil menatap anak kecil itu dengan berbinar.

"Bahkan sayap kecil berwarna perak dengan dua tanduk mungil di atas kepalanya itu benar-benar menggemaskan!" ucap Mila dengan tiba-tiba.

"Ibu, apa aku tidak se menggemaskan dia saat kecil?" tanya Dodori sedikit cemburu saat ibunya memuji bayi naga lain.

"Hahaha, tentu saja kamu sama menggemaskannya dengan dia Dodori, kamu bayi Naga ibu yang paling menggemaskan," ucap Mila sambil mengelus rambut putrinya dengan sayang.

"Sheirena, kemarilah," ucap seorang naga berwarna biru yang membuat gadis kecil itu menoleh ke asal suara dengan lucu.

"Baik paman Floir! Aku akan kesana!" seru Sheirena dengan senyuman senang sambil berlari menuju pamannya itu.

Sedangkan Floir yang melihat Sheirena berlari menuju kearahnya segera mengangkat tangannya dan seketika Sheirena yang sedang berlari memekik pelan saat merasa jika tubuhnya terbang akibat sihir.

"Bukankah sudah berapa kali paman katakan untuk tidak berlari? Paman tahu jika rumput di bawah cukup tebal dan kamu mampu menggunakan sihir pengobatan, tapi tetap saja kamu harus berhati-hati saat berjalan dan jangan berlari seperti itu," ucap Floir yang membuat Sheirena menatap kebawah.

"Maaf paman, Shei hanya terlalu bersemangat," ucap Sheirena dengan nada bersalah.

"Ahhh, dia imut sekali! Lihatlah pipinya yang seperti akan tumpah saat menunduk itu, ughhh, aku ingin menggigitnya," ucap Witira dengan gemas.

React!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang