Terimakasih untuk 30 votenya! Untuk selanjutnya 35 vote!
Happy Reading ^^
"Nona Cage, apa anda tidak mengetahui lebih lanjut mengenai kekuatan anak tadi?" tanya Hannah, memulai percakapan terlebih dahulu.
"Aku tidak tahu secara pasti, tapi aku bisa melihat pancaran kematian di balik bayang-bayang hitam tersebut," jelas Cage sambil menggelengkan kepalanya dengan lemah.
"Kurasa kekuatan itu persis seperti yang di ucapkan oleh anak tadi, kekuatan dimana dia bisa melihat kematian dari setiap mahkluk hidup," lanjut Cage yang membuat Jack terdiam dengan kedua tangan yang terkepal dengan erat.
"Itu adalah kekuatan yang mengerikan," ujar Jack yang di setujui oleh Hannah.
"Yah, kekuatan yang mengerikan sekaligus menakutkan, tidak pernah terpikirkan olehku jika ada seseorang yang akan memiliki kekuatan seperti itu," balas Hannah dengan pelan.
"Kuharap dia adalah orang yang baik, akan sangat membahayakan jika kekuatan seperti itu jatuh di tangan orang jahat," ujar Witira menimpali mereka.
"Bagaimana menurutmu, dongsaeng?" tanya Alberu dengan tiba-tiba yang membuat Cale sedikit tersentak kaget.
"Ya? Ah, aku tidak tahu," ujar Cale dengan pelan yang membuat semua perhatian tertuju kepadanya.
"Lagipula bukan hal yang gampang untuk menilai sesuatu. Ditambah sepertinya itu bukan keinginannya sama sekali memiliki kekuatan seperti itu. Mungkin, bagi sebagian orang akan menilai jika itu adalah kekuatan yang mengerikan tapi, mungkin saja sebagian orang lainnya akan menilai jika itu adalah kekuatan yang mengangumkan," ujar Cale yang membuat mereka sedikit tersentak.
"Yah, bukankah mengagumkan bisa melihat bagaimana kematian seseorang terjadi di saat mahkluk hidup seperti kita takut akan kematian?" lanjut Cale dengan pelan tetapi terdengar jelas bagi mereka, terlebih diantara mereka adalah kumpulan mahkluk yang kuat.
'Jika itu bisa melihat waktu dan penyebab kematiannya, itu akan menjadi hal yang sangat bermanfaat untuk orang lain. Mungkin saja dengan kekuatannya itu, bisa mencegah kematian dari orang tersayangnya,' ucap Cale di dalam batinnya.
'Sama seperti kemampuan record ku, mungkin orang lain akan mengangap ini adalah kemampuan yang mengerikan, tetapi bagiku, ini adalah kemampuan yang mengagumkan. Karena kemampuan ini, aku bisa melindungi beberapa nyawa rekan dan keluargaku dari serangan monster.'
'Yah, kesampingkan efek sampingnya, kemampuan ini lebih berguna dari yang aku kira,' ujar Cale lalu tersenyum tipis sambil membanggakan kemampuannya.
'Ahh, tentu saja, seperti yang diharapkan dari Cale-nim. Dia tidak mungkin menilai sesuatu dari satu sisi saja,' batin Choi Han sambil tersenyum bangga.
"Tsk, bajingan sial," gumam Eruhaben dengan sangat pelan saat matanya menangkap senyum tipis dari wajah bajingan merah itu.
"Ah, apa aku menganggu waktu diskusi kalian?" tanya Dewa Kematian dengan tiba-tiba yang membuat Cale sekali lagi merasa terkejut dan terputus dari lamunanya begitu saja.
'Ahhh, bajingan Dewa ini?! Tidak bisakah dia datang dengan tenang?!' batin Cale dengan kesal tetapi tertutup dengan wajah datar andalannya.
"Apa sudah tiga jam berlalu? Waktu berjalan dengan cepat tanpa aku sadari," ujar Rosalyn dengan pelan.
"Sepertinya kalian terlalu larut dalam berdiskusi sehingga melupakan waktu begitu saja," ujar Dewa Kematian yang membuat Cage mendengus pelan tetapi tidak mengatakan apa-apa.
"Yah, daripada kalian berspekulasi seperti itu, bagaimana jika kalian mencari tahu jawabannya secara langsung?" tanya Dewa Kematian lalu menjentikkan jarinya dengan pelan dan menghilang dari sana seiring dengan layar yang menyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
React!
FanfictionHanya cerita tentang Cale Henituse berserta seluruh keluarganya yang dipaksa untuk memberikan reaction tentang cerita orang asing yang bahkan di dikenal oleh mereka atau mungkin tidak? Note : Hak cipta karya TCF (Trash of the Count's Family) adalah...