Bab 8

158 19 1
                                    

Terimakasih untuk votenya! kuharap vote dan komentar akan meningkat setiap harinya!

Happy Reading ^^

"Sampai kapan kau akan melakukan ini?" tanya wanita berambut emas kepada laki-laki berambut hitam di hadapannya itu.

"Tentu saja sampai selesai," balas laki-laki itu yang membuat wanita tadi mengerutkan keningnya.

"Sampai selesai?! Kau gila!" seru wanita itu yang justru membuat laki-laki tadi tertawa pelan.

"Apa kau tidak lihat wajah pucat mu itu? Ada harga besar dengan melakukan ini semua!" lanjut wanita tadi dengan amarah besar.

"Aku tahu, lagipula wajahku memang dari dulu sepucat ini," balas laki-laki itu masih dengan santai.

"Kamu-"

"Aku baik-baik saja," potong laki-laki tadi yang membuat wanita itu terdiam dengan wajah yang memerah malu.

"Aku tidak mengkhawatirkan mu tahu!" balas wanita itu yang kembali membuat laki-laki tadi tertawa.

"Icarus lakukan sesuatu terhadapanya!" ucap wanita itu kepada laki-laki yang sedari tadi diam memerhatikan mereka.

"Dia orang yang keras kepala Angel, aku tidak bisa mengubah pola pikirnya, bahkan ayah dan ibu juga tidak bisa," balas laki-laki yang dipanggil Icarus dengan pasrah.

"Ck, sebenarnya darimana keras kepalamu itu berasal?" tanya wanita yang di panggil Angel tadi.

Sedangkan laki-laki yang menjadi inti kemarahan wanita itu hanya mengangkat bahunya dengan acuh.

"Hahhh, sebenarnya untuk apa kamu melakukan ini? Biarkan saja seperti ini dengan dia yang tidak mengetahui apa-apa," lanjut Angel dengan pelan yang membuat laki-laki tadi tersenyum.

"Tentu saja tidak bisa, dia berhak tahu siapa mereka," lanjut laki-laki itu.

"Kali ini aku setuju dengannya," jawab Icarus yang membuat Angel terdiam.

"Itu tidak akan membuat mereka kembali," lirih Angel dengan pelan.

"Setidaknya dia mengenal mereka," ucap laki-laki itu dengan lembut.

"Dia akan sedih setelah mengetahuinya," lanjut Angel yang membuat Icarus tersenyum.

"Bukankah itu tugas kita untuk menghiburnya?" ucap Icarus yang membuat Angel tersenyum tipis.

"Lagipula aku memberitahunya hanya untuk menemukan peninggalan terakhir mereka yang diberikan kepadanya," timpal laki-laki tadi dengan senyum misterius di wajahnya.

"Dan mungkin sedikit pilihan untuknya," lanjut laki-laki itu dengan pelan.

"Jangan lakukan hal yang tidak mungkin!" desis Angel dengan kesal dengan kelakuannya.

"Itu benar, kau yang paling tua tapi juga yang paling ceroboh," balas Icarus dengan pelan.

"Hanya bercanda! Kenapa kalian serius seperti itu?" tanya laki-laki itu dengan sedikit ngeri karena tatapan tidak menyenangkan yang dilayangkan oleh mereka.

"Aku harap ucapan mu benar," balas Icarus kembali tenang seperti biasa.

"Sudahlah, sudah tiga jam dari waktu istirahat mereka, aku akan pergi-"

React!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang