Bab 5

416 46 0
                                    

Terimakasih untuk 25 votenya! Untuk selanjutnya 30 vote!

Happy Reading ^^

"Apa istirahat kalian baik? Jika iya, maka aku akan memulai video selanjutnya," ucap Dewa Kematian dengan diawali basa-basi yang klise.

"Lain kali kamu tidak usah berbasa-basi seperti itu, langsung putar saja episode selanjutnya," ujar Cage dengan kesal yang membuat Taylor menyunggingkan senyuman canggung di bibirnya.

"Tidak bisakah kamu menghormati ku sebagai Dewa yang kamu layani?" tanya Dewa Kematian dengan nada sedih.

Sedangkan Cage yang mendengar itu hanya memasang ekspresi wajah kusut sekaligus jijik atas ucapan Dewa yang dilayaninya itu.

"Yahh, siapa suruh kamu menjadi salah satu anak yang ku sayangi? Baiklah, mari kita mulai saja video selanjutnya," ujar Dewa Kematian dan seperti biasa setelah dia mengucapkan hal itu, Dewa Kematian menghilang begitu saja dengan layar yang menyala di belakangnya yang menyala.

"Raja Naga-nim, bagaimana kondisi Naga muda-nim?" tanya Ilion dengan tidak tenang.

"Hohh, percakapan dimulai dari Dark Elf itu?" gumam Tasha dengan pelan, sepertinya dia masih belum pulih dari kenyataan jika seorang Dark Elf bisa melayani seekor Naga yang merupakan mahkluk perkasa.

Erzahen yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas dengan pelan sambil meletakkan tangan kanannya dengan ringan untuk menepuk pelan kepala Naga kecil itu.

"Ahh, jadi itu bentuk naga nya?" tanya Rosalyn setelah memekik dengan ringan.

"Sangat indah," ujar Alberu dengan pelan setelah melihat naga kecil dengan kulit berwarna perak yang hampir menandingi kilauan permata yang pernah dilihatnya.

"Sangat buruk," ujar Erzahen dengan pelan sambil memasang senyum sedih diwajahnya.

"Apa maksudmu pak tua?" tanya Theresia dengan khawatir.

"Apa itu fase pertumbuhan pertama?" tanya Floir yang sedari tadi memperhatikan mereka dengan ekspresi tenang.

"Iya dan yang lebih buruknya lagi adalah dia mengalami gejala luapan mana sesaat sebelumnya," ujar Erzahen yang membuat Floir terdiam.

"Luapan mana?! Tapi bagaimana bisa?" tanya Floir dengan tidak percaya.

"Aku sudah mengajarinya semua sihir dan cara mengendalikan mana, bagaimana bisa dia mengalami luapan mana?" lanjut Floir yang tidak bisa mempertahankan ekspresi tenangnya.

"Apa luapan mana bisa dicegah?" tanya Cale sambil melirik singkat kearah para Naga berada.

"Secara teknis itu bisa dilakukan dengan mengajarkan Naga muda cara menggunakan sihir serta pengendalian mana kepada mereka," ujar Eruhaben dengan pelan.

"Tapi ada beberapa kasus jika itu tetap bisa terjadi walaupun sudah melakukan tindakan pencegahan seperti di atas, salah satunya karena jumlah mana yang berada di dalam tubuh Naga itu terlalu melimpah bahkan bisa bertambah setiap harinya," ujar Sherit menimpali ucapan Eruhaben.

"Kalau begitu, apa aku juga mungkin mengalami luapan mana?" tanya Raon dengan memiringkan kepalanya pelan.

"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu Naga muda, karena luapan mana lebih sering terjadi kepada para Naga muda yang belum melewati fase pertumbuhan pertama mereka," ujar Rashel.

"Itu benar, setelah Naga muda melewati fase pertumbuhan pertama mereka, bisa dibilang mereka tidak perlu takut lagi terhadap kemungkinan luapan mana yang akan terjadi, hanya saja kamu tidak bisa menyebut jika kamu terbebas sepenuhnya dari kondisi tersebut," ujar Mila dengan ramah.

React!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang