WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.
KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!
----
Two year laters ...Sepasang mata yang dibingkai sempurna oleh bulu mata lentik itu terus menatap lurus pada menara Eiffel yang selama dua tahun terakhir menjadi pemandangan yang pertama kali dia lihat setiap pagi menyapa dari balkon apartemennya. Selalu sama, berdiri tegak dan kokoh tidak peduli musim apapun yang menderanya. Dan persis, seperti itulah Ellea menjalani kehidupannya selama dua tahun terakhir semenjak kepergian mendiang suaminya.
Ya, tepat setelah malam itu, setelah malam menyakitkan yang tidak lagi ingin Ellea kenang, kehidupannya seolah berputar tiga ratus enam puluh derajat. Kehidupan tiga tahun pernikahannya yang sangat bahagia bertukar menjadi neraka yang terus membakar batinnya. Mertua yang dahulu sangat menyayanginya berubah bak seorang musuh yang terus menyalahkan Ellea karena kecelakaan mobil yang menimpa Andrew hingga menyebabkan pria tampan itu meninggal dunia. Kecelakaan yang sudah menjadi takdir pulangnya Andrew ke langit luas dan tinggi, meninggalkan istri juga anaknya di dunia menyeramkan ini sendirian.
Saat upacara pemakaman Andrew, di depan semua orang, Nyonya Yu terus menyalahkan Ellea atas kematian anak semata wayangnya itu, bahkan dengan lantang dia mengusir Ellea dari sana dan tidak memperbolehkan Elle ikut acara pemakaman Andrew, bahkan dia hendak mengambil Evelyn dari Elle jika saja tidak ada Jiwo di sana yang menolongnya mungkin saat ini Ellea bukan berada di Paris melainkan rumah sakit jiwa karena tertekan luar biasa.
Kemalangannya tidak hanya berakhir disitu, karena ibu Elle ... Ya, ibu angkatnya yang jahat itu, tidak henti-hentinya meminta bagian harta yang ditinggalkan oleh Andrew, sangat banyak harta yang ditinggalkan Andrew untuk Elle dan Eve. Semuanya atas nama Ellea dan Andrew benar-benar memastikan jika semua harta yang dia tinggalkan untuk Ellea dan Eve tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
Meski begitu sampai hari ini, setelah dua tahun kepergian Andrew, Elle masih sering menangis saat malam hari sambil memeluk erat anaknya. Dia masih sangat sering merindukan Andrew, merindukan suaminya. Rasanya dunia ini sungguh jahat padanya, seolah kebahagiaan yang dirasakannya hanya selama tiga tahun pernikahan dan tidak boleh lebih panjang daripada itu, entah apa yang akan tuhan siapkan untuk Elle ke depannya nanti, tapi untuk saat ini takdir terlalu jahat mempermainkannya.
"Mommy ..." Suara gadis kecil yang kini sudah menginjak usia empat tahun itu terdengar dan membuat Elle menoleh perlahan seraya mengembangkan senyumannya.
"Good morning, Princess." Dengan kedua tangan terentang Elle menunggu satu-satunya pelita hati yang membuatnya kuat, yang membuatnya terus bertahan menjalani kehidupan sampai hari ini. "Tidurnya nyenyak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Lose Hope | Jhope
FanfictionSetelah menyia-nyiakan cinta tulus yang sudah pergi meninggalkannya, hidup Hoseok tak pernah lagi sama. Semua keindahan yang dulu selalu membuatnya bersemangat seolah terlihat sama dan tidak menarik sama sekali. Karena percikan semangat pria itu ha...