WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.
KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!
-----
Jatuh cinta ...
Satu kali ...
Ellea masih menatap lurus pada dinding kosong yang berdiri kokoh di hadapannya, terlalu larut dalam lamunan sampai suara Evelyn yang terus memanggilnya pun seolah menguap bersama angin. Bahkan Jiwo juga ikut melakukan hal yang sama, meski isi kepala mereka kini tengah memikirkan hal yang berbeda. Elle sibuk memikirkan ucapan Jiwo sedangkan Jiwo sedang sibuk menyusun kalimat untuk mengutarakan isi hatinya, terlalu takut nanti salah bicara hingga membuat Elle menjadi salah paham.
"Elle ..."
"Jiwo ..."
Dua sahabat ini berbicara pada waktu yang bersamaan hingga membuat keduanya saling bertatapan dan terdiam, hanya terdengar suara cekikikan Evelyn yang menertawakan ibu dan bibinya ini.
"Bicaranya di waktu yang sama, Mommy dan Aunty Ji."
Elle tersenyum seraya mengelus puncak kepala anak gadisnya sebelum Eve kembali berlalu keluar dari ruangan itu.
"Ada apa, Elle?" Lagi-lagi suara Jiwo yang pertama kali memecah keheningan.
"Kepalaku ini penuh sekali rasanya, tapi aku tidak bisa menguraikannya dengan jelas dan itu ... membuatku kesulitan." Hembusan nafas panjang kembali terdengar kasar seiring dengan kedua tangan yang terus terjalin di atas pangkuannya, ciri khas seorang Ellea Lee saat dia tengah merasakan kekalutan di dalam dirinya, hingga gerakan tangan yang saling memilin itu pun terhenti saat satu tepukan lembut Ellea rasakan di bahu kanannya.
"Mau ku bantu menguraikannya satu persatu?"
Jiwo selalu menjadi dan akan selalu menjadi orang yang paling mengerti Ellea, lebih dari siapapun.
Elle memejamkan matanya sejenak seraya menghembuskan nafas perlahan kemudian menatap Jiwo tepat di kedua manik matanya. "Aku ... kesulitan mengurainya, Ji. Di satu sisi aku tidak bisa berlarut-larut dalam keadaan seperti ini tapi di sisi lain aku tidak ingin Andrew menganggapku sebagai istri yang dengan semudah itu melupakannya."
Jiwo sangat paham dengan perasaan sahabatnya saat ini, dan Ellea benar kekalutannya cukup sulit untuk diuraikan namun tidak sulit untuk dimengerti. Hingga dengan elusan lembut yang kembali dia berikan pada bahu terbuka milik sahabatnya itu.
"Apa aku boleh memberi saran?" Jiwo menunggu Elle menoleh dan bereaksi sebelum melanjutkan kalimatnya. "Sebagai sahabat yang tidak pernah ingin melihat mu bersedih dan kesulitan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Lose Hope | Jhope
FanficSetelah menyia-nyiakan cinta tulus yang sudah pergi meninggalkannya, hidup Hoseok tak pernah lagi sama. Semua keindahan yang dulu selalu membuatnya bersemangat seolah terlihat sama dan tidak menarik sama sekali. Karena percikan semangat pria itu ha...