Chapter 8 : Home

607 136 196
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

-----

Pulang?

Sudah pulang?

Kalimat itu rasanya sangat familiar bagi seorang Ellea Lee, wanita itu pernah sangat mengharapkan mantan kekasihnya pulang dan kembali padanya, pulang kembali ke pelukannya. Namun itu tidak pernah terjadi, sebanyak apapun Ellea berharap keinginannya tak pernah terjadi.

Pulang padaku, aku akan berubah menjadi apapun yang kau inginkan. Aku akan usahakan apapun yang kau ingin aku menjadi. Cukup pulang dan aku akan memaafkan semuanya, cukup pulang dan aku akan melupakan semuanya.

Tapi tidak, Hoseok pulang di waktu yang sudah sangat terlambat. Dia pulang di saat Ellea sudah memutuskan untuk memiliki kehidupan yang sudah tidak ada Hoseok di dalamnya. Lalu keadaan berubah, Hoseok terus berharap Ellea pulang dalam waktu yang lama, dalam penantian yang lama.

"Aku tidak bisa ..." Elle hendak merenggangkan pelukan mereka namun Hoseok menolak, dia masih sangat enggan melepaskan pelukan yang sudah lama dia rindukan, pelukan yang sudah lama membuatnya nelangsa karena semua perasaannya.

"Ku mohon, Elle. Sebentar saja ... ku mohon." Kedua tangan yang masih memeluk tubuh itu semakin mengerat seiring dengan deru nafasnya yang terasa kian hangat. "Sebentar lagi..."

Dan Elle membiarkannya, karena sejujurnya meski sangat jauh di dalam lubuk hati Ellea, Hoseok masih lah menjadi pemiliknya. Walaupun Ellea terus menyangkal, getaran itu masih ada. Bahkan di saat Hoseok memeluknya seperti ini rasa yang dulu pernah dia rasakan masih sama, bahkan tidak berkurang sedikitpun.

"Ceritakan padaku semuanya, Elle. Apapun yang mengganjal di dalam hatimu selama ini." Tangan Hoseok perlahan bergerak mengelus punggung indah itu dengan gerakan yang pelan dan lembut. "Marah padaku, maki aku, pukul aku tapi keluarkanlah semua yang kau pendam selama ini padaku."

Perlahan air mata Ellea mengalir membasahi pipinya, seolah mengungkapkan betapa gilanya perasaan sakit yang dulu dia rasakan karena pria ini. Jika mengikuti egonya, Elle akan tetap bungkam. Namun rasa sesak ini benar-benar membuatnya muak dan ingin menjadi sosok lain, sosok yang rindu untuk didengarkan.

"Aku hancur sampai tak berbentuk, karena mu."

Tubuh Hoseok menegang tatkala mendengar bagaimana kalimat singkat itu diucapkan dengan nada yang penuh rasa sakit. Dia sungguh bisa merasakan bagaimana hancurnya Ellea saat itu, namun dia tidak bisa melakukan apapun selain dari memejamkan mata dan memeluk wanita yang sangat dicintainya ini dengan kelembutan luar biasa, seolah jika dia mengeratkan pelukannya sedikit saja maka Ellea akan hancur lebur seperti kalimat yang baru saja diucapkannya.

Don't Lose Hope | JhopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang