Last Chapter

152 6 0
                                    

Malam itu aku memutuskan untuk tidur dengan kakakku. Aku ingin tau cukup banyak tentang cinta pertama kakak ku ini.

"Kak gue tidur bareng lo ya malem ini." Ujarku.

Kak doyoung mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya, aku membuntuti nya hingga masuk kamar. Aku memasuki kamar kak doyoung. Kamarnya cukup bersih dan rapi, tapi tidak sebersih dan Serapi kamar ku.

Aku lalu duduk di atas ranjang, sedangkan kak doyoung sibuk mengeluarkan sesuatu dari sebuah kotak.

"Lo ngapain?" Tanyaku, dia diam tak menjawab.

Akhirnya karena jiwa penasaran ku, aku mendatangi nya dan berjongkok di samping kak doyoung.

Aku melihat di dalam kotak itu terdapat banyak barang dan foto dirinya bersama seorang perempuan.

"Ini kak Jennie?" Tanyaku meraih sebuah foto.

Kak doyoung mengangguk dengan senyum tipis. Aku melihat kesedihan di wajahnya.

"Cantik ya..." Ucapku menatap foto itu.

"Ya," Kak doyoung menjawab lesu.

"Gue sayang sama dia win..."



🎶

Hari ini aku pergi ke rumah sakit dengan senang hati. Aku juga membelikan sebuah buket bunga untuk di bawa ke makam bunda Yoona.

Aku hari ini pergi dengan taksi, kak doyoung aku suruh untuk beristirahat di rumah. Dia lelah.

Aku lalu memasuki ruangan jaemin lalu mendapati lelaki itu sedang duduk di atas kursi roda sembari menatap langit.

Hari ini pula adalah hari terakhir libur akhir tahun. Besok sudah mulai masuk sekolah lagi. Sungguh tidak terasa.

Aku berjalan pelan agar tidak di dengar oleh nya, lalu saat aku berada tepat di belakangnya. Aku memeluknya, dia terkejut

"Jaemin~aaa" Ucapku.

Jaemin tersenyum lalu membalikkan tubuhnya menatap ke arah ku.

"Kamu cantik sekali hari ini." Puji jaemin.

Aku tersenyum.

"Jadi ga hari ini ke rumah bunda?" Tanyaku semangat.

Jaemin mengangguk. Aku melihat sedikit hal berbeda darinya. Entah apa itu, namun sepertinya ada yang berbeda darinya hari ini.

"Emangnya ga jauh dari sini?"

Jaemin lagi lagi mengangguk.

"Bunda di bawa ke rumah sakit ini saat kecelakaan, makamnya juga tak jauh dari sini." Ujar jaemin.

Aku mengangguk.

"Kapan pergi?" Tanya ku.

"Kap–" Aku memotong perkataan nya.

"Kamu makan dulu! Belum makan kan?" Tebakku melihat sebuah piring dengan lauk hambar nya di atas nakas dekat bangsal jaemin.

Jaemin tertawa.

"Kok ketawa? Bunda bakal marah kalo kamu ga makan nanti, bunda kan pengen liat kamu yang kuat dan sehat. Abis ini minum obat juga." Ucapku panjang lebar membuat jaemin tertawa.

Once you are always you[JAEMINJEONG]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang