My Jaemin

47 3 0
                                    

Pagi ini aku terbangun dari tidurku dengan mata sembab akibat menangisi jaemin.

Aku tidak punya tenaga lagi untuk pergi ke mana mana.

Sekarang aku hanya ingin bertemu dengan jaemin. Hanya jaemin.

Aku mengunci pintu kamar ku. Tidak membiarkan seorang pun masuk ke kamar ku. Membuka mata saja rasanya berat.

Aku ingin pergi mengunjungi nya. Tapi apakah bisa? Tubuhku tidak kuat.

Seharusnya aku berbahagia dengan Jaemin malah menjadi perkara.

Tok tok

Seseorang baru saja mengetuk pintu kamar ku.

Aku diam saja tak berniat beranjak dari ranjang ku.

"Dek..." Ucap bunda.

"Makan dulu, kamu belum makan.." pelan bunda.

"Nanti pas udah makan kamu bisa ke rumah sakit jenguk jaemin, ya?"

Aku terus diam.

"Yaudah bunda tunggu kamu sampe kamu udah baikan." Ucap bunda lalu pergi.

Aku menatap langit langit kamarku. Rasanya tubuhku lemas.

Aku menghela nafas panjang.

Aku bersembunyi di balik selimut. Jika di ingat ingat lagi sakit juga. Ah- yang aku maksud cerita masa lalu Jaemin.

Jam sudah menunjukkan pukul 07:20.

Akhirnya aku pun memilih untuk duduk di ranjang ku. Melihat seisi kamar ku yang berantakan. Tidak biasanya aku seperti ini. Biasanya kamar ku berantakan sedikit pasti aku akan membereskan nya. Tapi sekarang aku tidak berminat.

Saat itu mataku tertuju pada sebuah foto di meja rias ku. Di dalam foto itu terdapat aku dan jaemin. Foto lama yang sempat aku cuci.

Melihat di foto itu ada dua insan yang sedang tersenyum bahagia. Apakah sekarang dua insan itu bisa tersenyum bersama sama lagi? Ku harap bisa.

'Na Jaemin' nama itu terus melekat di pikiran ku.

Apakah sekarang dia yang akan meninggalkan ku setelah dulu aku yang meninggalkan nya? Tidak! Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Aku pun beranjak dari dudukku lalu aku berjalan menuju meja rias itu.
Aku duduki kursi berwarna putih itu.

Aku meraih foto itu lalu tanpa ku sadari, senyuman terukir di bibir ku.

Entah kenapa sekarang tenaga ku kembali. Sekarang aku merasa lebih bersemangat. Entah kenapa.

Aku bangkit dari dudukku lalu perlahan membuka kunci pintu.

Cklek

Pintu terbuka. Semua mata tertuju pada ku.

Terlihat ayah, bunda, dan kak doyoung sedang sibuk dengan urusan nya masing-masing.

"Sini dek makan dulu." Panggil bunda.

Aku menuruni tangga lalu berjalan menuju dapur.

Terlihat banyak lauk pauk yang tersedia di atas meja. Namun aku tidak berniat menyentuh nya.

"Kamu makan ya," Ucap bunda sembari menaruh nasi di dalam piring.

"Mau sayur apa?" Tanya bundaku.

Aku menunjuk ke arah sup. Bunda dengan sigap mengambil sayur itu lalu meletakkan nya di piring yang sudah di letakkan nasi.

Bunda meletakkan piring itu di depanku.

"Makan dulu terus mandi nanti kamu bisa jenguk jaemin."

Aku diam.

Once you are always you[JAEMINJEONG]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang