02. Lana Sayang

240 17 7
                                    

Jangan Lupa Vote dan Follow yaa

🌙🌙🌙🌙🌙

Dorongan kedalam dari pintu masuk membuat semua orang menoleh dan menemukan sang mama juga Lano yang terburu-buru tidak sabar untuk melihat Lana.

"Lana sayang anak mama kamu bangun sayang hiks hiks terimakasih sayang udah mau bangun"

Mama langsung menumpu kedua tangannya untuk mengenggam tangan kanan sang bungsu yang sudah bebas akan alat-alat medis.

"Na lo udah sadar gue seneng banget makasih udah mau bangun lagi" ucap Lano sambil berdiri disamping kanan mama untuk melihat keadaan Lana.

"Lana sayang ada yang sakit hmm" tanya mama kepada Lana

"Bang kenapa Lana kayak bingung gitu" Lano bertanya karena melihat Lana yang seperti kebingungan setelah melihat kedatangannya dan Mama.

"Huff Mama, Lano, Lana perlu.."

Belum selesai dengan ucapannya Tyo terkejut dengan dorongan kuat dari pintu masuk yang ternyata adalah sang kepala keluarga dan adik keduanya Jay Feros Anderiyan.

"Anak cantik papa udah bangun. Mana cantik mana yang sakit bilang sama papa" Papa terlihat sangat bahagia sampai menitikan air mata melihat anak bungsunya akhirnya bangun dari tidur panjangnya.

"Papa tenang ya. Lana udah sehat udah bisa ngerespon semuanya tapi Tyo mau ngomong dulu" lanjut sang tertua

"Kenapa Tyo ada apa?" tanya Sang Mama

"Kata dokter Lana emang udah sehat tapi Lana perlu waktu lagi untuk ngembaliin semua ingatannya" jelas Tyo yang membuat keempat orang yang baru datang menghela nafas dan menitikkan air mata lagi.

Sang mama yang ada disebalah kanan nya semakin mengeratkan pegangan tangannya sambil menangis tersendu-sendu.

"Mama maafin Lana ya. Lana janji bakal secepatnya inget semuanya"

Lana menjawab dengan berat karena ikut menangis melihat keluarganya yang sudah menunggu selama ini ternyata dihadapi cobaan lagi dengan hilangnya semua ingatan pada dirinya.

"Sayang mama yang minta, maaf mama lalai jagain Lana. Mama yang kurang.."

Gelengan dari Lana membuat mama tidak sanggup meneruskan ucapannya.

"Bang Dim Lana bener-bener gainget apapun. Tapi masih ada kemungkinan kan untuk inget lagi" tanya Lano kepada Dimas yang notabennya juga seorang Dokter.

"Kita buang aja semua kenangan Lana itu. Abang gamau Lana inget sesuatu yang ngebuat dia kayak gini. Gak perlu inget apapun dari masa lalu cukup kita jalani hidup Lana yang sekarang aja"

Lano menghelas nafas berat dan mencoba mendakti Lana. Lana tersenyum dan berkata

"Halo bang Lano maafin Lana ya yang gainget apa-apa ini" Lano menggelengkan kepala dan menjawab

"Gausah diinget-inget itu bikin kepala lo sakit. Bener kata bang Dimas kita jalani yang sekarang aja. Liat lo mau bangun lagi gue udah seneng, gue bantu bikin lo senyum setiap hari mulai sekarang dan HaiLana gue Lano abang lo yang lahir 9 bulan lebih dulu"

Lana tersenyum dan menyambut rentangan tangan Lano dengan rentangan tangan juga ingin dipeluk.

🌙🌙🌙🌙🌙

"Mama ku"
"Papa ku"

"Kak Tyo, Bang Dimas, Kak Jay, Bang Mahen sama Lano. Liat Lana udah inget nama abang kakak tinggal ingetannya yang belum, sabar ya" Ucap Lana sembari tersenyum

HAILANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang