07. Ekstrakulikuler

94 9 0
                                    

Jangan Lupa Vote dan Follow yaa

🌙🌙🌙🌙🌙

"Lano"
"DI GARASI"

"Mama Lana sama Lano berangkat ya"
"Iya. Ayo kedepan"

"Pake helm ini dulu Na. Nanti pulang kita beli" Lana menerima dan memasang helm tersebut dibantu dengan Lano.

"Ada uangnya bang?"
"Masih ibu negara. Kemarin baru dikirim bapak negara"

"Yaudah kalian ati-ati ya berangkatnya. Lano gak boleh kebut-kebutan kalo naik motor"
"Kalo gak ngebut gak nyampek sekolah dong"

"Ini masih pagi gausah banyak alesan kamu. Mau mama cabut izin ikut geng motor kamu!?"

"Ehh enggak dong ibu negara becanda tadi, ngeri banget hukumannya"

Lana hanya jadi penonton interaksi kembarannya dengan sang mama

"Yaudah sana berangkat"
"Berangkat ma"

Tiin Tiin

Lano membunyikan klakson memberitahu pak agus untuk membuka gerbang.

"Berangkat dulu pak"
"Ati-ati den Lano non Lana" senyuman dibalik masker dan acungan jempol Lano tujukan sebagai jawaban

🌙🌙🌙🌙🌙

"Kok pelan?"
"Entar kalo ngebut mama ngamuk"

"Katanya anggota geng motor kok gak berani ngebut"

"Lo penakut"
"Kata siapa?"
"Gue"

"Enak aja enggak ya"
"Yakin. Okey gue ngebut resiko ditanggung penumpang"

Setelah itu Lano bener-bener membawa si hitam dengan kecepatan tinggi membuat Lana yang dibelakang berpegangan semakin kencang diperut sang kembaran.

"LANO. INI KENCENG BANGETT"
"APA? GAK DENGER"
"APAA?"
"YA LO NGOMONG APA?"
"OHHH INI KENCENG BANGET UDAHAN NGEBUTNYA"

Lano mengurangin kecepatan si hitam dan berbicara.

"Tadi suruh ngebut"
"Gatau kalo ngebutnya kayak gitu"
"Yaudah gue bawa santai aja. Masih aman kan?"
"Iyaa"

🌙🌙🌙🌙🌙

"Tuh liat rambut lo kusut"
"Enggak"

"Bawa sisir gak? Gue bantu rapihin"
"Enggak. Udah gak papa ayo masuk"

Lano tidak menyerah dia menggunakan jari-jarinya untuk merapikan rambut sang kembaran yang nyatanya memang kusut.

"Nanti pinjem Alice sisir dia pasti bawa"
"Kamu yang pinjemin?"
"Ya enggak lo aja"

"Padahal Al baik loh. Kamu belum kenal aja"

"Orang judes gitu, banyak omong lagi"
"Enggak tau. Itu namanya ceria El sama Ay juga gitu"

"Udah ngapain malah bahas itu. Ayo masuk"

Drrtt Drrtt

Telepon genggam milik Lano berdering menandakan ada pesan masuk, setelah membalas pesan tersebut mereka berjalan beriringan menuju kelas tapi ditengah jalan mereka bertemu dengan Bara dan Aron.

"Selamat pagi Lana" sapa Bara kepada kembaran temannya ini

"Ehh selamat pagi" setelah Lana menjawab Lano menimpali

"Gausah buaya lo"
"Yaelah gue sedang menyapa bidadari cantik nih"

"Kemarin udah ditolak padahal"
"Belum ada janur kuning melengkung masih bisa dipepet ron"

HAILANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang