04. Hari-Hari Lana

130 16 0
                                    

Jangan Lupa Follow dan Vote yaaa
Biar aku semangatt nulisnyaa


🌙🌙🌙🌙🌙

"Kak. Ini gimana sih mandiinnya, basah semua nih bajuku ishh"

"Ya kamunya jangan gitu pegang selangnya, gak usah di teken ujungnya kan ini selangnya panjang. Tarik aja"

"Gak nyampe atas airnya kalo gini"

"Udah sini biar kakak aja yang pegang. Kamu sabunin bagian depan sana"
Tyo memberikan sabun yang sudah dia siapkan sembari melihat Lana yang mencoba menyiram bagian atas mobil.

"Aduhhh gak nyampe tanganku. KAKAK IHH BAJUKU MAKIN BASAH INI. Sengaja yaa!?"

"Maaf gak sengaja, ini kan emang nyiram bagian atas ya airnya jatuh kemana-kemana. Kamu dari tadi teriak-teriak mulu dek"

"Aahh bodoh banget. Kakak mataku perih kena sabun tolonginn"

"Awas dulu tanganya kakak siram air bersih dulu. Lagian udah tau ini tangan penuh sabun ngapain pegang mata ?"

"Rambutnya ngehalangin, gara-gara kena air jadi turun semua. Ahh perih kak" Teriak Lana yang masih merasakan perih dimatanya.

"Iya dek bentar inikan masih di bersihin. Udah nih udah masih perih gak ?" Tanya Tyo sembari melihat mata Lana yang sudah memerah.

"Masih dikit. Matanya merah gak ?"

"Merah. Masuk aja sana minta tolong Dimas kasih obat mata dulu biar gak makin perih nanti. Takutnya kenapa-kenapa"

"Kan belum selese cuci mobilnya"

Lana melihat mobil dan sekelilingnya yang memang sudah berantakan tetapi belum ada yang selesai

"Gapapa biar kakak yang selesain. Baju kamu juga basah nanti masuk angin. Mbak Ati minta tolong ini dibawa masuk gantiin bajunya juga sekalian"

Tyo berucap dan memanggil orang yang selama ini membantu keluarganya dalam mengurus segala macam yang ada di rumah yang kebetulan memang sedang berjalan masuk setelah membuang sampah.

"Aduuh non ini basah semua. Ayo ayo masuk ganti baju dulu nanti masuk angin" Mbak Ati langsung saja membawa Lana berjalan kedalam rumah.

🌙🌙🌙🌙🌙

"Pagi"
"Pagi. Ehh tumben udah bangun jam segini ?"
"Laper"
"Makan roti mau ? Abang bikinin"
"Gausah bang, ini aja udah" Sambil menunjukkan salad buah yang ada di mangkuk

"Bikin sendiri itu ? Mbak Ati belum keliatan" Dimas bertanya selagi matanya menatap telunjuk kiri Lana yang dibungkus dengan tisu.

"Iya. Bikin yang ada aja di kulkas"

Lana menjawab dengan semakin marapatkan tangan kirinya lebih dekat dengan mangkuk. Setelah itu Dimas berlalu dari dapur begitu saja.

"Hhhh siniin tangan kiri kamu. Abang bisa liat ya itu darah" Dimas kembali dengan membawa kotak P3K yang sedari tadi memang Lana cari.

"Adek bisa sendiri bang. Sini kotaknya"
"Gausah aneh-aneh udah sini biar abang yang obatin. Kamu makan aja"

Dimas menjawab sambil membawa tangan kiri Lana mendekat untuk dilihat. Pelan-pelan dimas membersihkan sisa-sisa tisu yang menempel di luka Lana setelah itu mulai menempelkan hansaplast.

HAILANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang