18. Trauma Lana

67 6 1
                                    

Jangan Lupa Vote dan Follow yaa
Happy Reading

🌙🌙🌙🌙🌙

"AKKKHHHHH LEPASIN SAKITT"
"TOLONGG"
"GAK GAK GAMAUU"
"SAKITTTT"
"LEPASINNN"
"AKUUU MOHONNN"

Brakkk...

Pintu kamar Lana didobrak abang kakak yang langsung mendekat kearah Lana yang masih berteriak diatas tempat tidur dengan mata tertutup.

"Dekk, bangun. Lana bangun!!"
"AKKHHHH SAKITTT LEPASIN"
"Lana bangun!!"
"Lana ini abang!! bangun dek!!"
"AKHHHHH"

Lana tersentak bangun dan langsung memeluk Dimas yang berada disebahnya.

"Ab--bang takk--utt hikss hikss.." Ucap Lana sesenggukan dipelukan Dimas.
"Iya dek iya. Atur nafasnya dulu ya biar gak sesek. Tarik nafas buang perlahan, ikutin abang ya." Jawab Dimas menenangkan,

Sedangkan abang kakak yang lain menatap Lana dengan perasaan khawatir. Pasalnya Lana sudah jarang mimpi buruk tentang kejadian yang lalu, tapi hari ini kembali terjadi lagi. Dulu saat mimpi buruk itu sering datang, abang kakak akan bergantian menemani Lana tidur.

"Hen tolong ambilin peralatan abang dikamar, dilaci kanan bagian atas sama kompresan juga." Perintah Dimas yang diangguki oleh Mahen dan segera berlalu keluar kamar.

"Ja--ngan tingg-alin." Tahan Lana saat Dimas mengubah posisinya yang akan mengecek kondisinya.
"Enggak ditinggalin dek. Bentar ya abang periksa dulu." Jawab Dimas lembut.

"Gue disini. Pegang yang kenceng gak papa bagi sakitnya sama gue Na." Ucap Lano yang sudah mengantikan posisi Dimas yang langsung dibalas genggaman erat oleh Lana.

"Abang jangan tinggalin aku ya," Ucap Lana pelan.
"Gak bakal." Jawab Lano cepat, disela Dimas yang sedang mengecek dan menempel plaster penurun demam didahi Lana.

"Tidur lagi ya," Ucapan Dimas dihadiahi gelengan oleh Lana.
"Kenapa hmm? Ada abang kakak disini nemenin adek," Ucap Tyo.
"Gak mau nanti ditinggal," Ucap Lana didalam pelukan Lano.
"Gue temenin tidur ya?"
"Gak mau tidur nanti mimpi buruk lagi,"

"Minum susu mau? Biar bisa tidur lagi." Tawar Mahen tapi kembali hanya gelengan kepala yang Lana berikan.

"Adek maunya gimana?"
"Mau mama." Jawaban Lana membuat abang kakak menghela nafas dan kembali menjawab ucapan sang adek.

"Iya besok ya mama pulang. Sekarang Lana tidur dulu sama abang kakak ya?" Tawar Tyo kembali.

"Tidur sama Lano diatas ya? Abang kakak dibawah, kita semua nemenin adek. Jadi gausah takut ya," Ucap Dimas.

"Sini tiduran lagi dek," Lana memposisikan kembali tubuhnya dan mencari posisi nyamannya disebah Lano.
"Abang dibawah dek gausah takut."
Elusan kepala diberikan Dimas sebelum ikut memposisikan tidur di kasur bawah bersama dengan Tyo dan Mahen.

Dimana Jay? Jay sedang ada urusan pekerjaan diluar negeri. Pekerjaannya mengharuskannya berpergian keluar negeri, jika biasanya masih bisa diwakilkan kepada sekretarisnya tapi kali ini tidak bisa.

Elusan yang diberikan Lano dikepala Lana tidak membuatnya kembali menutup mata untuk kembali ke dunia mimpi. Lana terlalu takut mendapatkan mimpi yang sama lagi.

Hampir satu setengah jam Lana tetep membuka matanya, sedangkan abang kakak sudah berada di dunia mimpi sejak satu setengah jam yang lalu. Saat mencoba menutup matanya untuk berusaha tidur, nyatanya Lana tidak bisa ia menggelengkan kepala dan mengusik tidur Lano.

"Kenapa dek?"
"Lo belum tidur? Kenapa? Mimpi buruk lagi?" Tanya Lano sambil berusaha mengumpulkan seluruh kesadarannya.

"Gamau tidur, takut." Jawab Lana pelan yang dihadiahi desahan frustasi Lano.

HAILANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang