✨CHAPTER 44

650 18 0
                                    

44-Rumah Baru

Please Vote Before Reading. Thankyou!



"Kamu mau bawa aku kemana sih?" Tanya Qiara heran.

Saat ini mereka sedang berada di mobil dengan Zean yang mengendarai menuju ke sebuah tempat yang tak Qiara ketahui dimana.

"Udah nanti kamu tau juga" hanya itulah jawapan yang diberikan oleh Zean sedari tadi saat ia menanyakan soalan itu.

Bahkan ia juga tak ada bosan nya untuk menanyakan soalan yang sama berulang kali kepada Zean. Padahal ia sudah tau jika jawapannya tidak akan diberitau.

Namun entah mengapa ia masih saja ngeyel. Setelah berdiam diri cukup lama akhirnya tak sadar mereka sudah sampai di tujuan mereka. Lebih tepatnya tujuan Zean kerna Qiara saja tak tau mereka sedang dimana saat ini.

Kan Zean belum memberitau nya sedari tadi Yang mana itu membuatnya kesal. Lalu ia dibukakan pintu oleh Zean.

"Silahkan tuan puteri" ucap Zean bak pangeran membuat Qiara terkekeh kecil melihat tingkah Zean yang seperti itu.

Qiara mengernyit heran melihat sebuah rumah besar bertingkat dua namun tak lebih besar berbanding rumah milik papanya dan juga papa Zean.

Namun bagi Qiara rumah itu juga cukup besar. Namun yang menjadi pertanyaan nya sekarang ini adalah ini rumah siapa dan mengapa ia dibawa kesini.

Apa ini rumah selingkuhan Zean dan ia ingin mengenalkan cewek itu kepadanya. Tak disadari wajahnya berubah sendu memikirkan hal itu.

"Eh kamu kenapa?" Tanya Zean yang melihat perubahan wajah Qiara yang telihat murung.

"Ini rumah siapa Zean, bukan rumah selingkuhan kamu kan?" Tanya Qiara dengan Mata berkaca-kaca siap untuk menangis.

Zean menahan agar tidak tertawa dihadapan istrinya ini. Astaga bagaimana bisa Qiara sampai mempunyai pemikiran yang seperti itu.

Ia mana berani, belum sempat menyelingkuhi Qiara ia akan dimasukkan ke dalam rumah sakit dulu oleh Vero dan juga papanya Qiara. Belum lagi papanya sendiri.

Namun sedetik kemudian ia tersenyum jahil.

"Ayoo kamu cemburu ya, iya?" Goda Zean sambil menoel-noel pipi Qiara yang terlihat berisi.

Qiara yang diperlakukan seperti itu menepis tangan Zean Dan mula menangis.

"Hiks... hiks... padahal kamu udah mau punya anak loh. Kamu tega ya liat dia nanti gak punya ayah. Kamu tega banget selingkuhin aku. Katanya cinta tapi malah nyelingkuhin. Kamu jahat banget!!" Teriak Qiara histeris sambil menangis.

Zean cepat-cepat mendakap Qiara erat saat melihat Qiara ingin pergi. Ia mengelus rambut Qiara meskipun wanita itu sudah memberontak.

"Lepasin aku" jerit Qiara.

"Syutt maaf deh jahilin kamu. Ini bukan rumah selingkuhan aku atau apalah yang ada dipikiran kamu itu. Ini rumah kita sayang" ucap Zean lembut dan membuat pipi Qiara merona kerna panggilan sayang dari Zean itu.

Q And Z <End>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang