✨CHAPTER 34

566 14 0
                                    

34-ILY Qiara Azzqena

Please Vote Before Reading. Thankyou!



"Qia sayang sini dong temanin aku!!" teriak Zean dari kamar mereka.

Deg

Qiara yang mendengar itu merasa kalau jantungnya saat ini sedang berpacu laju. Apa lagi sih ini tadinya ia sudah merasakan jantungnya yang berdetak laju dan kini juga?

Mengapa sih Zean suka banget bikin dia jantungnya berdetak tak karuan seperti ini. Ia kan jadi kesal kalo setiap hari harus gini.

Lalu tanpa berlama-lama ia pergi keluar dari kamar belajarnya menuju ke kamar yang ditempati Zean sekarang.

"Kenapa?" tanya Qiara to the point saat sudah sampai di kamar mereka.

Zean tak menjawab namun ia menepuk-nepuk ruang kosong yang ada disampingnya bahagian kasur. Zean berniat ingin mengajaknya tidur namun sepertinya Qiara tak peka.

Dan itu cukup membuat Zean kesal. Kenapa sih Qiara selalu saja tak peka tentang apa yang ingin ia lakukan. Jika tentang pelajaran selalu saja gercep.

"Sini bobo" ucap Zean dengan senyuman manis nya.

Qiara langsung saja menuju ke kasur mereka lalu duduk disamping Zean namun sedikit jauh. Zean yang melihat itu bertambah kesal.

"Kok jauh-jauh sih?!" tanyanya kesal.

"Suka-suka gue dong" ceplos Qiara asal.

Zean melototkan matanya kesal menatap Qiara.

"Ihh Qia, kan aku udah bilang panggilnya aku-kamu bukan lo-gue lagi" pekiknya kesal.

Qiara mengusap telinganya yang berdengung kerna pekikan melengking Zean tadi. Suara Zean ini cempreng banget sih kayak cewek aja.

"Iya-iya maaf gue lupa" ujar Qiara jujur.

Jujur saja ia masih belum terbiasa untuk menggunakan panggilan aku-kamu dengan Zean kerna ya kan bayangkan saja sudah bertahun-tahun ia memanggil Zean dengan menggunakan panggilan lo-gue.

"Iya aku maafin tapi kamu sekarang harus bobo kerna udah telat. Kalaupun kamu mau belajar tapi harus bisa punya waktu yang cukup buat istirihat juga" pesan Zean dengan nada yang tersirat kekhawatiran didalamnya.

"Hm aku tau, tapi emang kamu udah belajar?" tanya Qiara curiga.

Soalnya ia belum liat Zean membuka buku ataupun apalah itu yang bisa diguna untuk belajar. Jika diliat dari tingkah Zean saat ini sepertinya sangat santai padahal UN sudah semakin menghampiri.

Huh, rasanya Zean menjalani hidupnya seakan-akan tak ada beban langsung.

"Hehehe nanti aja deh" cengir Zean.

Qiara menatapnya tajam. Huh, bagaimana bisa cowok modelan Zean bisa nikah sama cewek pintar kayak Qiara yah. Emang jodoh gak bakalan salah deh.

"Tapi besok kamu harus belajar ya. Aku harap banget kalo kamu bisa dapet hasil yang memuaskan setelah UN nanti. Yah aku sih gak peduli hasil apapun yang nanti kamu dapet tapi pastiin harus bisa buat bunda gak susah hati liat kamu. Yah walaupun mungkin bunda gak peduli sama hasil yang bakalan kamu dapet sih" ucap Qiara seperti nada mengejek diakhirnya.

"Kamu ngejek aku ya?!" tanya Zean kesal.

Qiara menyemburkan tawa hang sejak tadi ia tahan.

"Ya soalnya kan aku aja kayak gak percaya gitu kalo kamu bakalan dapet hasil yang bisa bikin bunda bangga. Tapi aku gak berniat lho mau ngejek cuman bicara sesuai fakta aja deh" ucap Qiara setelah tawanya sudah mereda.

Q And Z <End>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang