#12

84 8 0
                                    

Hera dan Yoongi duduk berdampingan sembari terus menatap kearah pantai. Sejak beberapa menit pertemuan mereka yang lalu, mereka terus mengobrol satu sama lain. Menanyakan keadaan satu sama lain.

"Aku dengar kau memiliki butik sendiri sekarang.."

"Nde.. aku mendesign pakaian untuk butikku sendiri.."

"Benarkah? Sepertinya keahlian menggambarmu semakin bagus.."

"Hm kira-kira begitulah.."

"Apa kau sedang berlibur?"

"Ah Ani..aku hanya sedang menemani Lisa untuk kesini.. aku pikir dia mengajakku berlibur ternyata dia juga ada project disini.. maka dari itu aku berkeliling sendirian.."

"Kita sama.."

"Nde?"

"Aku menemani Yoona untuk pemotretan disini.."

Lagi dan lagi luka di hati Hera kembali terbuka mendengar kenyataan pahit itu.

"Ah aku mengerti.." (jawab Hera pelan)

Hera kembali terdiam untuk beberapa saat sampai akhirnya kembali membuka suaranya.

"Mianhae waktu itu aku tidak memberikan selamat untuk pernikahanmu.. sekali lagi selamat untuk pernikahanmu, Yoongi-ya.."

Yoongi sadar, sangat sadar jika nada bicara Hera berubah menjadi sedih. Yoongi menatap Hera yang tengah tertunduk sekarang.

"Jangan katakan jika itu hanya menyakiti hatimu.."

"Nde?" (Bingung)

"Ani.. bukan apa-apa.." (tersenyum simpul)

"Hm apa tidak masalah kau bersamaku disini? Hm mungkin Yoona......"

"Gwenchana.. dia sangat sibuk sekarang.. lagi pula aku sudah mengatakan padanya untuk berkeliling Hawaii.."

"Arraseo.."

Deburan ombak begitu merdu di indera pendengaran Yoongi, begitu juga dengan Hera. Deburan ombak yang cukup keras setidaknya membantu untuk menutupi degup jantungnya yang tidak beraturan seperti sekarang.

Hera menatap Yoongi lamat. Tempat dimana mereka duduk tidak terlalu terang. Hanya pencahayaan yang samar-samar, membuat Yoongi mungkin saja tidak sadar jika sejak tadi ditatap oleh Hera.

Entah kenapa perlahan air mata jatuh begitu saja dari pelupuk mata Hera. Dia tidak tau apa yang dia rasakan sekarang.

Dia tidak tau harus merasa senang karena bisa sedekat ini dengan Yoongi atau merasa sedih karena meskipun dia sudah memiliki kesempatan lagi untuk sedekat ini dengan Yoongi, tetapi angels-nya itu sudah berstatus sebagai suami wanita lain.

Drrt..drrt..

Tiba-tiba ponsel yang ada disaku Yoongi berdering. Yoongi pun segera mengangkat panggilan telfon itu.

"Ah ndee..aku akan segera kembali ke hotel.."

Yoongi memutus panggilan telfon dan langsung menatap kearah Hera.
Hera yang terkejut langsung membuang muka kearah lain. Mencoba menyembunyikan air matanya.

"Hera-ya.. aku harus kembali ke hotel.. apa kau masih ingin disini?"

"Ah ndee..gwenchana..aku masih ingin disini.."

Suara Hera benar-benar tidak bisa dikontrol sekarang. Suara bergetar akibat menahan tangis.

"Kau baik-baik saja?"

Yoongi merasa jika Hera sedang tidak baik-baik saja sekarang.

"Pergilah.. dia pasti menunggumu.."

"Baiklah..aku pergi dulu.. senang bisa bertemu denganmu.. lain kali kita harus menghabiskan waktu bersama lagi.."

Yoongi bangkit dari duduknya dan menjauh dari Hera. Sementara Hera masih terdiam pada posisinya. Seketika tangis Hera meledak begitu saja.

Hera memukul pelan dadanya yang terasa sesak. Air matanya benar-benar tidak bisa dia tahan lagi. Rasanya sangat sakit. benar-benar menyakitkan.

"Aku mencoba menjauhinya dan melupakannya.. tapi kenapa takdir mempermainkanku? Kenapa aku kembali bertemu dengannya disaat lukaku masih begitu baru?" (Batin Hera)

SKIP..

Hera meneguk beberapa alkohol saat ini. Dia tidak memiliki tujuan lagi dan hanya tempat ini yang dia lihat. Hera mencoba menenangkan dirinya dengan meminum beberapa alkohol. Membuat dirinya mabuk untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Sejak tadi ponsel Hera berdering tidak henti-hentinya, menandakan seseorang mencoba menghubunginya tapi Hera memilih untuk mengacuhkannya.

Hera lupa jika dia sedang tidak berada di negaranya lagi tapi dia tidak memperdulikan itu semua. Dia terus menyesap minumannya.

Pertemuannya dengan Yoongi tadi dan semua kejadian tadi, menari-nari dipikirannya. Hera tidak tau ada apa dengan dirinya. Dia merasa sedih dan kesal disaat yang bersamaan.

"Ck Hera..Kim Hera.. berhentilah bersikap bodoh.." (tersenyum simpul)

(Meraih botol alkohol yang lain) "ah jinjja.. kenapa minuman ini terasa sangat nikmat saat hatiku sedang terluka seperti ini?"

Hera benar-benar sudah sangat mabuk sekarang. Dia sudah berada di ambang kesadarannya saat ini.

*****

Yoongi baru saja kembali ke hotel. Sementara Yoona tengah beberes setelah selesai melakukan pemotretan seharian ini.

"Oppa..apa kamu sudah makan?"

(Diam)

"Oppa?"

(Diam)

Yoona berkali-kali memanggil Yoongi tapi tidak ada jawaban sedikitpun. Yoona pun lantas menatap kearah Yoongi yang tengah melamun kearah jendela kamar.

"Yoongi Oppa.." (panggil Yoona sedikit keras)

"Nde?"

"Oppa melamun? Aku memanggilmu sejak tadi.."

"Ah mianhae.. kamu mengatakan apa tadi?"

Yoona berjalan kearah Yoongi dan memeluknya hangat.

"Apa Oppa sedang memikirkan pekerjaan? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Tidak ada..aku baik-baik saja.."

"Benarkah? Apa Oppa sudah makan?"

"Belum..waeyo? Kamu ingin makan?"

"Hm mian Oppa keundae aku ada acara makan malam bersama Kru yang lain.."

"Arraseo.. tidak masalah.."

"Mianhae Oppa.."

"Tidak masalah.. pergilah.. aku akan menunggumu.."

"Jika Oppa merasa bosan, tidak masalah jika Oppa ingin berkeliling atau sekedar makan diluar.."

"Aku tau.. pergilah bersiap-siap.."

"Ndee Oppa.."

Yoona kembali meninggalkan Yoongi dan segera bersiap-siap untuk makan malam bersama kru yang lainnya.

Sementara Yoongi..

"Kenapa aku jadi mengkhawatirkan Hera? Apa dia baik-baik saja sendirian diluar sana?" (Batin Yoongi)


#Vote dan Komen Juseyo 💜

Angels Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang