Yoona baru saja selesai dengan urusannya di kamar mandi. Dia duduk di meja riasnya, bersiap siap untuk melakukan skincare routine-nya.
Baru saja akan mengambil sesuatu, Yoona di kejutkan dengan seorang pria yang sudah berdiri di ambang pintu.
"Yo-yoongi?" (Ucap Yoona terkejut)
(Smirk) "kenapa kau terkejut?"
Yoona memutar tubuhnya menghadap Yoongi dan terus menatap kearahnya.
"Mau apa kau?"
"Aku? Wae? Apa salah jika seorang suami datang ke kamar istrinya?"
"Pergilah.."
"Ayolah.. kau masih istriku.. jadi mari kita lakukan kegiatan yang bisa menghasilkan keturunan sesuai permintaan orang tuamu dan orang tuaku.."
"Hentikan omong kosongmu!"
Yoongi berjalan mendekati Yoona dan duduk di hadapannya.
"Kenapa kau menolakku?"
Yoongi meraih tangan Yoona dan mengusap punggung tangannya lembut. Jika wanita lain akan merasa tersanjung tapi Yoona malah merasa terintimidasi sekarang, karna tentu saja Yoongi menatapnya tajam.
Yoona menepis tangan Yoongi dan berusaha untuk pergi tapi Yoongi langsung menahannya.
"Lepaskan!"
"Aku hanya ingin menyentuh istriku.. apa salah?"
"Apa yang kau mau bajingan!?"
"Kau mau tau? Baiklah.. akan aku beritahu.."
Seketika Yoongi langsung memegangi wajah Yoona kasar.
"Lepaskan aku Min Yoongi!" (Teriak Yoona)
"Lepaskan? Baiklah.. bagaimana dengan ini?"
Kesabaran Yoongi benar benar mulai habis sekarang. Yoongi menarik rambut Yoona kasar. Seketika teriakan pun keluar dari mulut Yoona.
"Akhh.."
"Sudah aku peringatkan untuk tidak mengganggunya bukan?"
"Yoongi sakit! Lepaskan!"
"Kau ingin bermain main denganku.. baiklah.. akan aku lakukan malam ini.."
Yoongi menarik rambut Yoona kasar, memaksanya untuk berdiri dan mendorongnya ke kasur.
Yoona benar benar mulai ketakutan sekarang. Yang dia lihat hanya Yoongi yang berbeda. Yoongi yang gelap mata, yang bisa saja membunuhnya malam ini.
Yoongi kembali menarik tangan Yoona dan melayangkan tangannya dengan mudah ke wajah wanita itu.
"Kau mengabaikan peringatanku dan ini yang harus kau dapatkan!"
Yoongi benar benar membabi buta sekarang. Dia bahkan kembali melayangkan tangannya pada Yoona.
(Meringis) "Hentikan..."
Yoongi kembali menarik paksa Yoona dan menarik rambut wanita itu dengan kasar.
"Hal apa lagi yang kau lakukan padanya?"
"Tidak ada.." (terisak)
"Kau tuli!?"
"Sungguh aku tidak melakukan apapun.. kumohon, lepaskan aku.."
"Sudah cukup kau bermain main denganku Lee Yoona.."
"Aku mohon lepaskan aku.."
Yoongi melepaskan cengkramannya dan mendorong Yoona ke lantai. Yoona pun jatuh tersungkur dan berusaha merangkak, menjauhi Yoongi.
"Mau kemana kau?"
"Aku mohon pergilah.." (ucap Yoona ketakutan)
Yoongi kembali mendekati Yoona dan berjongkok dihadapan wanita itu. Yoongi melihat ada darah segar mengalir di sudut bibir wanita yang dia nikahi itu.
"Sekali lagi kau menyentuhnya.. kau akan mendapatkan hal yang lebih.." (menyeka darah di sudut bibir Yoona)
Yoongi langsung beranjak pergi dan meninggalkan Yoona yang mulai menangis sekarang.
********
Hera baru saja tersadar dari pingsannya. Lagi lagi dia menemukan dirinya terbangun di ruang rawat rumah sakit.
Hera melihat tangannya yang kembali menggunakan infus. Kepalanya terasa sangat sakit sekarang.
Dia mencoba untuk duduk tapi Hera merasakan jika seseorang tengah menggenggam tangannya.
Yoongi.
Pria yang tadi ada dihadapannya.
Pria yang menyatakan ketulusannya.
Pria yang memeluknya erat di tengah hujan, saat dia merasa dunia hancur.Hera mengusap surai rambut Yoongi pelan dan merasakan hawa panas pada tubuh Yoongi. Hera menyadari jika Yoongi masih menggunakan baju yang sama saat dia dan Yoongi berada dibawah hujan.
"Anda sudah bangun, Nona?"
"Jimin-ah?"
(Tersenyum) "syukurlah anda baik baik saja.."
"Jimin-ah.. Yoongi.. dia.."
"Saya sudah memaksa Tuan untuk mengganti pakaiannya tapi dia tidak mau, Nona.."
"Tubuhnya panas.."
"Benarkah?"
Jimin mendekati Yoongi lalu menyentuh pelipis Tuannya itu dan apa yang dikatakan Hera benar.
Hera mencoba untuk membangunkan Yoongi sembari terus mengusap pelan surai rambutnya.
"Yoongi.. Yoongi-ya.."
Tidak ada jawaban. Yoongi benar benar tertidur dalam rasa sakitnya.
"Yoongi, bangunlah.. aku mohon.." (ucap Hera mulai panik)
Tak berapa lama, Yoongi mulai terbangun dan menatap lesu ke arah Hera.
"Hera.. kamu sudah bangun?"
Yoongi langsung mendudukkan dirinya dengan baik dan menatap Hera khawatir.
"Gwenchana? Apa ada yang sakit?"
"Yang sakit itu kamu.. kenapa kamu keras kepala sekali? Kenapa kamu tidak mau mendengarkan Jimin?" (Omel Hera)
"Aku baik baik saja.."
Hera menyentuh pipi Yoongi dan mengusapnya lembut.
"Tubuhmu panas.. jangan keras kepala.."
(Tersenyum) "aku baik baik saja.. sungguh.."
Deg..
Untuk beberapa saat Hera benar benar tertegun dengan senyuman Yoongi.
Bertahun tahun lamanya, dia tidak pernah melihat senyuman itu lagi."Hera?"
"Nde?"
"Apa kepalamu terasa sakit? Atau..."
"Aku akan kabur kalau kamu tidak mau dirawat.."
"Mwo?"
"Jadi kamu tetap tidak mau di rawat? Baiklah.. lebih baik aku pergi.." (ancam Hera)
"Yaaa aissh baiklah.. arraseo.. Jimin siapkan ruang rawat untukku.."
"Baik, Tuan.." (terkekeh pelan)
Hera langsung tersenyum, sementara Yoongi menatap kesal kearah mereka.
Hera pun kembali memainkan surai rambut Yoongi."Kamu juga harus mengkhawatirkan dirimu.."
"Untuk apa? Aku memiliki seseorang yang bisa mengkhawatirkanku.."
"Nugu?"
"Kamu.."
Yoongi kembali merebahkan kepalanya yang mulai terasa sakit pada pinggir ranjang Hera.
"Lakukan seperti ini sampai dokter datang.. kepalaku sakit sekali.."
(Terkekeh) "arra..."
#Vote dan Komen Juseyo 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Angels Like You
FanficMin Yoongi merupakan seorang CEO yang terkenal dingin dikalangan bisnisnya, terpaksa menikahi seorang Model terkenal dari Korea Selatan yang bernama Lee Yoona, atas paksaan kedua orang tua mereka yang mana berujung kepada sebuah tragedi dimana merek...