3.Belanja bulanan

147 15 0
                                    

Peraturan di Levihan House :
1.tidur pisah kamar
2.tidak mencampuri urusan satu sama lain
3.dilarang memasuki lab tanpa izin (peraturan dari Hange)
4.dilarang membiarkan ruangan kotor
(Peraturan dari Levi)
5.berpura-pura mesra ketika didepan orang lain (teman,mertua,rekan kerja,dll)
6.dilarang menceritakan soal pernikahan kontrak ini dengan siapapun









Sudah 2 bulan Hange dan Levi hidup bersama sebagai pasangan suami istri, hari ini mereka berdua akan jalan-jalan bersama ke sebuah pusat perbelanjaan untuk belanja bahan makanan bulanan dan membeli beberapa barang lain yang diinginkan

"Kau duluan saja belanjanya Levi, aku mau ke toko peralatan kimia du-"

Levi seketika menarik baju Hange, menahannya

"Kita sekarang tinggal bersama mata empat, setidaknya aku harus tau apa yang kau sukai agar bisa memasakkanmu"

Deg

Hange terdiam sementara mendengarnya, tak disangka Levi akan berkata seperti itu, seolah pria itu memang benar-benar memperhatikannya

"Ba-baiklah kalau kau memaksa haha!"
Hange dengan kaku berjalan duluan, sementara Levi yang sudah memegang troli belanja menyusulnya

"Kenapa taruh daging semua?"
Tanya Levi melihat Hange memasukkan berbagai macam daging

"A-aku suka daging haha! Kau bilang akan memasakkan apa yang Kusuka kan?"

Levi menghela nafas, mengembalikan segunung daging itu ke tempatnya sebelum berkeliling mencari bahan makanan lain

"Hange-san? Levi-san?"

Hange dan Levi serentak melihat, mereka bertemu dengan murid sekolah meraka yang bernama Armin, Eren dan Mikasa, ketiganya terkenal sebagai sahabat sejak kecil

"Ahh kalian bertiga ya! Kebetulan sekali"
Sapa Hange

"Wahh ternyata kalian benar-benar menikah ya, aku terkejut melihat kalian berbelanja bersama"
Ucap Eren

"Aku juga awalnya tidak percaya"
Tambah Mikasa

"Jangan bilang seperti itu Eren,Mikasa, eh?"

Hange terlihat heran dengan Armin yang melihat ke arah jari Levi

"Kalian sudah menikah kan...? Tapi kenapa kau tidak memakai cincin di jari manis mu....Levi-san?"
Tanya Armin ragu, yang seharusnya dicegah agar tidak berbicara sembarangan adalah Armin

Hange dan Levi sangat kaget mendengarnya, Hange sangat heran kenapa Levi tidak memakai cincin di jari manisnya, padahal walaupun ini adalah pernikahan kontrak seharusnya Levi tetap memakainya agar mereka terlihat seolah menikah beneran kan?

"Ah i-ini...cincin ku dimana ya sa...yang?"
Tanya Levi yang membuat Eren, Mikasa, Armin dan Hange terkejut mendengarnya

"Sayang! Levi-san tukang bersih-bersih yang galak dan tak berperasaan memanggil Hange-san sayang!"
Ucap Eren terkejut

"Mereka benar-benar menikah"
Sahut Mikasa

"Mu-mungkin cincinnya jatuh di suatu tempat! Apakah anda butuh bantuan untuk mencarinya le- Levi-san?"
Tanya Armin

"Tidak perlu, sepertinya cincin ku hilang saat dirumah, kami akan mencarinya begitu pulang"
Jawab Levi

Eren dkk pun langsung pamit meninggalkan pasangan suami istri itu

"Sayang?"
Hange menirukan ucapan Levi tadi dengan sedikit canggung,membuat sang suami memalingkan muka

"Itu hanya agar mereka tidak curiga mata empat sialan!"

Hange terkekeh

"Iya-iya aku tahu, tapi kenapa kau tidak memakai cincin itu Levi? Bukankah kau seharusnya mengenakannya agar kita terlihat seperti pasangan suami istri?"

Levi membalikkan badan kemudian berjalan duluan ke depan, Hange mengikuti di belakang

"Hei Levi-"

"Aku tidak ingin cincin itu kotor, jadi aku letakkan di dalam kotak di kamarku, maaf"

Hange tersenyum tipis, benar-benar khas Levi sekali, pecinta kebersihan yang tidak ingin barang-barangnya kotor

"Aku sekarang tahu betapa pentingnya cincin itu, karena itu untuk menandakan bahwa aku milikmu, aku akan segera memakainya,maaf"

Levi berbalik badan dengan muka yang sedikit blushing, bertatapan dengan Hange yang juga blushing dan kaget untuk kesekian kalinya mendengar Levi hari ini

"Se-sepertinya aku harus istirahat sebentar, bolehkah?"
Tanya Hange

"Ya, sepertinya kau kelelahan, mukamu memerah"
Jawab Levi

Hange langsung berjalan keluar dari supermarket kemudian duduk di sebuah toko penjual minuman dingin dan memesan 1 minuman disana

'mukaku memerah?apa aku terlalu kelelahan ya? Jantungku juga berdetak kencang, tapi aku rasa bukan karena itu'

Hange menutupi mukanya karena ucapan Levi tadi masih terbayang di pikirannya, ia tidak mengerti kenapa banyak perkataan Levi hari ini yang membuatnya kacau dan terus memikirkannya















.
.
.
Bersambung

FAKE MARRIED!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang