5.Apa kau pernah jatuh cinta part 2

155 20 0
                                    

"oi Hange,bangun!"

Levi menggerutu kesal, ia meninggalkan Hange yang habis makan ayam sebentar namun setelah kembali dari kamar mandi ia mendapati sang istri telah tertidur di meja makan

"Bangun,mata empat!"

Dengan terpaksa Levi memukul kepala Hange sehingga membuat wanita itu terbangun

"Sakit sekali Leviii"
Keluh Hange, membuat Levi sedikit tidak tega

"Kalau mau tidur di kamar! Aku mau membereskan ini dulu"
Kata Levi sambil menunjuk bekas tulang ayam

"Tidak bisa~~tenagaku sudah habis untuk melakukan eksperimen dan makan,aku tidak punya tenaga untuk berjalan lagi"
Ucap Hange

"Jangan bercanda mata empat"

"Kau bisa membereskan ini,aku akan tidur di sini malam ini"

Mendengar itu Levi menjadi tidak tega, bagaimana bisa ia meninggalkan Hange tidur di dapur yang dingin ini?

"Ck merepotkan"

Akhirnya Levi menggendong Hange membuat wanita itu terkejut dan meminta diturunkan, namun Levi tetap bersikeras membawanya sampai ke kamarnya

Setelah menaruh Hange di kasurnya, Levi bergegas pergi namun tangan Hange menahannya

"Apa kau pernah jatuh cinta,Levi?"

Hange bertanya dengan mata yang sayu dan genggaman tangannya pun tidak se erat tadi

"Apa kau mengigau?"

Levi melepaskan genggaman tangan Hange dari bajunya kemudian meninggalkannya












Anehnya sejak malam itu Levi seolah menghindari Hange, tak tahu kenapa namun Hange merasa kesal, bahkan di sekolah ia dan Levi tidak pernah lagi berkumpul bersama di tempat biasa mereka, bahkan Levi beberapa kali izin bekerja di sekolah karena ada urusan

"Aku benar-benar kesal Erwin! Apa kau tahu sesuatu?"

Erwin yang merupakan guru sejarah sekaligus wakil kepala sekolah saat ini sedang pusing, ia tidak habis pikir melihat nilai ujian sejarah murid-muridnya yang kebanyakan dibawah KKM, dan Hange sejak tadi mengomel di depannya membuatnya tambah pusing

"Kenapa kau tidak tanya langsung ke Levi, Han?dia suamimu"

"Soalnya-"

Ucapan Hange terpotong,tidak mungkin dia bilang pada Erwin kalau mereka menikah tanpa dilandasi perasaan, mereka sudah sepakat untuk tidak memberitahukan hal itu

"Ah sudahlah, aku juga saat ini bingung bagaimana menjelaskannya, maaf mengganggumu"
Hange berjalan pergi keluar dari ruangan Erwin

"Hari Minggu nanti mau jalan-jalan?"
Tanya Erwin membuat Hange menoleh

"Heh?"

"Tentu saja dengan Levi, tidak mungkin aku hanya jalan berdua denganmu kan? Kau istri orang sekarang "
Jelas Erwin

"Uhh kau kesepian ya Erwin, memang semenjak menikah kita bertiga jarang bermain bersama, baiklah kalau begitu aku akan bilang ke Levi! Daah!"









Hari Minggu

"Yahh sayang sekali hujan,kita jadi tidak bisa bermain di luar"

Keluh Hange, hari ini mereka bertiga pergi main ke luar kota menggunakan mobil Erwin, namun sesampainya di kota tujuan malah hujan, apalagi tujuan mereka adalah bermain di outdoor

'sial, aku tidak menyangka akan hujan'
Batin Erwin yang sedang menyetir

"Bagaimana sekarang,Erwin?"
Tanya Levi yang duduk di sebelahnya

"Untuk sekarang kita cari makan dulu saja soalnya sudah waktu makan siang"

Erwin membawa mereka ke sebuah hotel membuat kedua sahabatnya heran

"Kenapa kita ke hotel Erwin?"
Tanya Hange

"Ini hotel milik keluargaku, kita makan disini saja soalnya enak-enak dan juga gratis (karena keluarga Erwin yang punya)"
Jawab Erwin

"Hoooh jadi bisa menghemat biaya ya! Pas sekali untuk kami yang sedang berhemat! Iya kan Levi?"

"Kalian berhemat kenapa? Biasanya kalian sangat boros"

Yap Erwin tahu betul kalau kedua sahabatnya ini boros pada hal yang disukai mereka

Dan tebakannya benar, Hange berhemat karena ia ingin membeli suatu peralatan kimia yang lumayan mahal dan Levi berhemat karena ingin membeli teh import dari luar yang katanya sangat enak namun mahal

"Kami berencana memiliki anak, makanya harus berhemat"
Jawab Levi, yang membuat Hange sangat terkejut

Dan Levi memberikan tatapan sinis padanya seolah berkata 'ini gara-gara kau bodoh!'

Tentu saja walaupun Hange tau Levi berbohong demi mereka, tetap saja itu alasan yang sangat...diluar dugaan Hange, tapi masuk akal

"Begitukah? Aku turut senang, sebentar lagi sepertinya aku akan punya keponakan"
Ucap Erwin sambil tersenyum tipis









.
.
.
.
Bersambung

FAKE MARRIED!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang