Kembali Ke Kampus

119 15 0
                                    

Setelah sebulan lebih tidak masuk kuliah, akhirnya Leta pun ke kampus hari ini. Kavin yang mengurus izin untuk kuliah nya kemarin. Kavin juga mengurus jadwal kuliah Leta, ia tidak mengambil terlalu banyak mata kuliah untuk Leta di semester awal ini karena mengingat kondisi Leta yang belum begitu pulih. Untuk ke kampus hari ini saja Leta dengan susah payah mendapatkan izin dari Kavin.

"Gue udah gpp vin, serius deh." Untuk kesekian kalinya Leta mengucapkan kalimat itu.

Kavin menghembuskan nafasnya kasar,
"Oke, tapi lo harus pergi dan pulang kuliahnya sama gue" ujar Kavin.

Leta menganga, bagaimana...
"Gak, gue gak mau. Ntar apa orang-orang kampus bilang tentang kita coba" balasnya menolak.

"Yaudah gak usah kuliah" ujar Kavin santai sambil berlalu ke dapur.

Leta yang sedang berada di sofa depan TV pun menghampiri Kavin ke dapur. Omong-omong sekarang Leta sudah boleh banyak gerak karena ia pulih dengan cepat.

"Viiiiin" rengek Leta.

"Apa sayang?"

Leta langsung diam. Entah kenapa sejak beberapa hari terakhir Kavin selalu mengatakan itu.

Kavin terkekeh, ekspresi Leta saat ia memanggil 'sayang' itu sangatlah lucu.

"Kayak yang gue bilang tadi, kalau lo ngotot mau ke kampus yaudah pergi sama pulang nya sama gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kayak yang gue bilang tadi, kalau lo ngotot mau ke kampus yaudah pergi sama pulang nya sama gue. Kita kan tinggal bareng masa perginya pisah-pisah gitu"

Leta menghembuskan nafasnya kasar,
"Ntar orang-orang bilang apa soal kita?" Tanya Leta lagi.

"Gak usah di ladenin Ta." Balas Kavin santai.

"Gak bisa gitu dong Vin" rengek Leta lagi, sambil menghentakkan kakinya seperti anak kecil dengan wajah yg cemberut.

"Jangan gitu bibirnya, ntar gue cium lo"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan gitu bibirnya, ntar gue cium lo"

"KAVIIIINNNN" teriak Leta.

...

Setelah berbincangan tadi akhirnya Leta setuju dengan Kavin, mereka akan pergi dan pulang kampus bersama. Sesampainya di kampus, Leta langsung turun dari mobil tanpa bicara satu katapun pada Kavin, ia membanting pintu mobil dan berjalan menuju ke fakultas mereka.

Kavin hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Leta yang ternyata seperti anak kecil. Ia tidak menyangka hidupnya terasa sangat menyenangkan seperti ini hanya dengan kedatangan Leta. Kehadirannya yang tidak di sangka oleh Kavin.

Kavin turun dari mobilnya dan berlari mengejar Leta yang masih terlihat olehnya.

"Masih ngambek ni ceritanya?" Ujar Kavin sesampainya di samping Leta, ia mensejajarkan langkahnya dengan Leta, nafasny sedikit gos-gosan karena mengejar Leta.

Leta hanya diam, berjalan menuju ke ruang kelasnya. Lalu ia tiba-tiba berhenti saat sebuah tangan mengenggam tangannya.

"Eh, tunggu dulu" Kavin pelakunya.

"Apaan siih" balas Leta jutek.

"Yaudah ya, gue minta maaf soal dirumah tadi. Tapi tetep lo harus sama gue pulang nya ntar. Gue tunggu lo ntar di sini abis kelas. Dah." Ujar Kavin lalu ia melanjutkan langkahnya ke lantai atas menuju ke ruangan kelas pagi nya.

Leta hanya bisa menghembuskan nafasnya, Kavin yang keras kepala. Lalu ia melanjutkan kembali langkahnya menuju kelas.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat dan mendengar percakapan mereka tadi.

...

Leta disambut dengan berbagai macam pertanyaan dari para teman-temannya—Zanna, Vinka dan Aqila.

"Ya gitu ceritanya" ujar Leta setelah menceritakan apa yang terjadi pada dirinya saat OSPEK hari pertaman, Kavin yang membantunya, operasi mengangkatan tumor yang ia jalani. Sampai masa pemulihannya. Tapi Leta tidak mengatakan bahwa sekarang ia tinggal bersama dengan Kavin.

"Ya ampun Ta. Kok lo gak ngomong sama kita siih" ujar Aqila.

"Iyaa niih, masa kita tau nya dari Kak Eros kalau lo lagi sakit" ujar Zanna.

"Kak Eros?" Tanya Leta bingung.

"Lo banyak ketinggalan gosip nih Ta." Balas Vanka, "Na, ceritain dong" lanjutnya menatap Zanna dengan tatapan menggoda.

Orang yang di tuju hanya senyum-senyum, dan Leta kebingungan dengan semua situasi ini.

"Ada apa sih, ceritain dong" ujar Leta penasaran.

"Jadi gini..." Akhirnya Zanna pun menjelaskan semua apa yang terjadi dikampus selama Leta izin.

Dari Zanna yang tidak sengaja dekat dengan Eros karena pernah menolongnya di jambret saat pulang kuliah. Aqila yang sudah mulai membuka hati nya untuk Ghadi yang mendekatinya selama sebulan ini. Dan Vanka yang masih tetap nolak padahal Elvan sudah nembak dia dua kali.

"Jadi kalian deket sama temen-temennya Kavin semua?" Balas Leta setelah mendengar cerita temannya.

Mereka semua mengangguk dengan malu-malu kecuali Vanka.

"Lo kenapa nolak Kak Elvan, Van?" Tanya Leta bingung. Setau Leta, Kak Elvan itu tipe Vanka banget.

"Tuuh, di tanya. Gue tanya gak di jawab-jawab soalnya" celetuk Zanna kesal.

Vanka menghembuskan nafasnya,
"Yaa gitu. Belum srek aja"

"Gak mungkin, secara Kak Elvan itu tipe lo banget lho" ujar Aqila, yang di benarkan oleh Leta dan Zanna.

"Yaudah siih kenapa jadi bahas gue deh, tuh si Leta yang harus di tanyain, kenapa dia nyebut Kavin aja tanpa manggil 'kak'"

Mereka semua menatao Leta,
"Iya ya, kok lo gak manggil 'kak'"? Tanya Zanna.

Leta memejamkan matanya, sepertinya ia harus menceritakan semuanya kepada teman-temannya ini.

'Ini bakal panjang banget sih' batin Leta.

...

Disco Pang-Pang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang