Kencan yang gagal

143 18 3
                                    

Tidak terasa sudah libur semester saja. Leta merasa hari-hari nya terlalui dengan mudah semenjak bertemu dengan Kavin, sang senior kampusnya, yang sekarang menjadi pacarnya.

Teman-temannya sudah mengetahui bahwa mereka berpacaran. Dan tebak reaksi mereka.

"SERIUS LO? KAVIN YANG GANTENG ITU?" Teriak hebok Zanna.

"Selamat yaa. Akhirnya punya pacar juga sahabat gue yang jomblo dari lahir ini" ucap Vanka santai seperti biasa.

"Gila lo, kita-kita yang gencar deketin senior, malah lo yang duluan jadian" kesal Aqila.

Ya begitu lah reaksi mereka, tapi yang pastinya mereka ikut senang melihat Leta sekarang memiliki pacar. Tapi Leta tidak mengatakan bahwa Leta dan Kavin tinggal bersama. Teman-temannya mengira Leta masih tinggal di kos an lama nya.

Nanti Leta akan memberitahu mereka, Leta janji.

Hari sudah mulai senja, dan Leta sedang bersiap-siap, ia melihat pantulan dirinya di cermin. Kavin mengajaknya kencan hari ini. Leta memakai croptop hitam, dengan celana jeans panjang. Rambutnya ia ikat dua.

Saat hendak memoles wajah nya lagi dengan bedak, Leta menoleh melihat Kavin menaiki anak tangga, dan menatapnya dari atas sampai bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat hendak memoles wajah nya lagi dengan bedak, Leta menoleh melihat Kavin menaiki anak tangga, dan menatapnya dari atas sampai bawah. Kavin baru selesai mandi dan hanya memakai celana panjang tanpa baju.

Mata Leta langsung mengarah ke perut Kavin yang berkotak-kotak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Leta langsung mengarah ke perut Kavin yang berkotak-kotak.

"Kamu pake baju ini?" Tanya Kavin sambil melangkah mendekat dan berdiri di hadapan Leta.

Leta hanya mengangguk. Dan ia melihat lagi penampilannya di kaca, tidak ada yang salah dari pakaiannya.

"Mau liatin ini ke orang-orang ya?" Ujar Kavin menempelkan telunjuk nya di perut Leta yang terbuka.

"Vin geli!" Leta reflek mundur.

Kavin melangkah maju dan menarik pinggang Leta, kulit perut mereka menempel karena sama-sama tidak di lapisi kain.

"Jangan pake baju ini, aku gak suka" ujar Kavin lembut. Lalu ia merapi kan anak rambut Leta.

Leta hanya diam, jantung nya berdetak kencang sekarang. Kavin selalu melakukan hal-hal yang mengejutkan Leta.

"Ta" panggil Kavin.

Leta hanya mendehem.

"Liat aku"

Leta yang semula hanya menunduk, lalu menatap Kavin sesuai dengan yang ia katakan. Mereka saling tatap, Kavin mengeratkan rangkulan di pinggang Leta sambil sesekali memainkan jarinya yang membuat Leta geli.

"Vin geli" ujar Leta lagi.

Kavin tidak menghentikan gerakan jarinya, ia mendekat mengecup pipi kanan Leta. Lalu mengecup pipi kirinya juga.

"I love you" ujarnya tiba-tiba.

Leta hanya diam, terlalu kaget dengan semua yang Kavin lakukan dalam beberapa menit ini. Biasanya Kavin tidak se nakal ini.

"Vin kamu kenapa sih?" Tanya Leta. Tangan Leta bergerak mengelus pipi Kavin.

"Gak papa, pengen kek gini aja" ujar nya sambil tersenyum hangat.

"Yakin?" Tanya Leta lagi.

Kavin mengangguk.

"Kalau kita 'kencan' nya di rumah aja gimana? " ujar Kavin.

Leta mencerna apa yang di katakan Kavin, ia tidak bodoh untuk memahami apa yang di maksud Kavin.

"Kalau aku gak mau?" Tanya Leta.

Leta ini selalu mencari masalah, bagaimana kalau Kavin memaksa? Bisa mati kutu dia.

"Gak papa, aku gak maksa" balasnya.

Bagaimana Leta tidak meleleh, Kavin itu selalu mengerti Leta. Disaat Leta mengatakan tidak mau, Kavin tidak akan memaksakan kehendaknya. Sebenarnya ini sudah ke dua kalinya Kavin mengajak. Tapi Leta selalu menolak, karena belum siap. Leta hanya diam, tidak menjawab. Mereka masih di posisi yang sama, tiba-tiba Leta mendekat kan mengecup bibir Kavin. Kavin tentu saja terkejut karena Leta tidak pernah memulai untuk menciumnya, pasti Kavin yang duluan.

Yang awalnya hanya menempel, merubah menjadi lumatan lembut. Dan itu juga Leta yang memulainya. Kavin berusaha untuk tetap berfikiran jernih, karena Leta tadi menolaknya. Ini hanya ciuman biasa tidak akan lebih dari ini, pikir Kavin.

Leta mengalungkan tangannya di leher Kavin, ia meremas rambut setengah kering Kavin saat Kavin melumat bibirnya sedikit kasar, karena tindakan Leta itu, gairah Kavin makin memuncak. Kavin beralih mencium leher Leta, tangannya bermain-main di punggung Leta dan merangkak ke atas mengelus tali bra Leta. Kavin ragu untuk melepaskannya, jadi ia berhenti melakukannya dan menatap Leta sambil mengatur nafasnya.

"Maaf" ujar nya merasa bersalah.
"Lanjutin aja" ujar Leta. Kavin terkejut, "Kamu yakin? Aku gak mau kamu nyesel nanti ngasih sesuatu yang udah kamu jaga selama ini sama..." Leta ngecup bibir Kavin,
"Aku yakin, aku percaya sama kamu."

Kavin tersenyum,
"I love you Ta"
"I love you too Vin" balas Leta.

Kavin mendekat lagi dan kembali mencium Leta. Ia melakukannya dengan sangat berhati-hati karena takut membuat Leta tidak nyaman. Kavin mendudukkan Leta di ranjangnya dan menciumnya lagi. Leta berbaring, dan membalas ciuman Kavin yang semakin sensual.

Dan begitu saja semuanya terjadi, desahan demi desahan keluar dari mulut keduanya, menikmati apa yang mereka lakukan, walaupun ini pertama kalinya untuk mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan begitu saja semuanya terjadi, desahan demi desahan keluar dari mulut keduanya, menikmati apa yang mereka lakukan, walaupun ini pertama kalinya untuk mereka.

...

Disco Pang-Pang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang