Park Jimin.

68 6 0
                                    

Dia adalah pria yang cukup terkenal di daerah Seoul Korea, seorang CEO muda yang hampir memiliki beberapa cabang perusahaan di setiap negara.

Park Jimin, putra tunggal dari Park Nae-Yeoung wanita yang di sebut sebagai ibu dari Park Jimin, tetapi bagi Jimin, dia bukan lah ibu untuk dirinya.

"Oppa, tadi aku baru saja melihat ada gelang baru yang elimination yang hanya ada 3 barang di dunia, oppa aku mau beli boleh yaa"

Rengek Hera, ia adalah kekasih dari Park Jimin, mereka sudah lama menjalin hubungan sudah hampir 3 tahun ini.

"Tentu sayang, kau boleh membelinya kalau perlu beli ketiga tiganya"

Jawab Jimin singkat dan tersenyum datar ke arah Hera.

"Benarkah oppa? Aaa gomawo oppaa kau memang sangat perhatian pada ku, gomawo sayang muachh"

Ucap Hera sembari mencium bibir Jimin, Jimin sendiri sudah terbiasa dengan itu, bahkan dia hanya membiarkan Hera melakukan apapun. 

Setelah makan siang, Jimin dan Hera berpisah di kantor, karna Jimin ingin pulang lebih awal dan istirahat yang cukup di rumah.

Jimin pulang dengan mobilnya sendiri, biasanya dia di antar supir, tapi hari ini Jimin ingin pulang sendiri dan membiarkan supir itu pulang dengan taksi.

Di perjalanan telfon Jimin berdering karna menggangu Jimin pun mencoba mengambil handphone nya, namun sialnya handphone nya terjatuh hingga membuat Jimin harus sedikit menunduk untuk mengambil nya.

Secara waktu bersamaan ada sebuah mobil mini bus yang berbelok mendadak ke arah mobil Jimin, Jimin yang menyadari nya langsung membanting setir tapi waktunya sangat singkat dan sudah di depan mata.

Mobil bagian depan see sedikit hancur, tapi lebih hancur kaki Jimin yang seperti sudah mati rasa.

"Arghh sial!! Kaki kuu"

Erangan Jimin yang berusaha menarik kakinya yang mungkin saja terjepit di bawah mesin.

Disana ada beberapa orang menolong nya, sampai di RS Jimin di temani oleh ibu nya, dan ibu dari Hera yang mengetahui nya dari orang orang.

"Dok bagaimana dengan keadaan anak saya?"

"Begini nyonya, seperti nya ada kerusakan pada tulang pasien, hingga menyebabkan keretakan di dalam nya, mungkin untuk sementara pasien akan sulit berjalan"

"Kau bercanda? Ini RS terkenal bukan? Kenapa kau tidak menyembuhkan anak ku"

"Maaf nyonya, tepi sepertinya ini harus di tangani oleh Dokter spesial"

"Tidak berguna! Biarkan anak ku pulang, tutup saja RS ini jika memang tidak bisa menyembuhkan orang"

"Sabar Nae, mungkin memang sudah tidak ada lagi dokter yang bisa menyembuhkan Jimin, kita bisa cari RS lain"

Ujar eomma Hera pada ibu Jimin yang sudah di penuhi emosi.

Beberapa hari setelah itu, Jimin hanya di rumah, ia di rawat oleh beberapa pelayan di rumah nya.







PELAYAN HIDUP🧸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang