MAID ALIYA.

33 4 0
                                    

"Em Aliya"

Panggil Jimin sedikit ragu.

"Kenapa oppa? Kau perlu sesuatu?

"Eum anniya, hanya mau tidur dengan mu lagi"

Aliya menatap Jimin lalu tersenyum sembari melanjutkan aktivitas nya yang bermain handphone.

"Boleh tidakkk"

"Boleh oppa boleh, memang nya  kenapa ga boleh, sama istri sendiri" kok"

Jimin langsung mengembangkan senyum nya dan berlari kecil ke kasur Aliya.

Jimin berbaring dan menetap Aliya dengan tatapan sendu nya.

"Kenapa?"

"Anniya, aku masih tidak percaya ternyata kau masih ada dan masih menjadi milik ku"

"Sudah itu, aku masih ada, dan aku hanya milik mu nee"

Jimin mengangguk dan memeluk tubuh Aliya.

night skip.

"Yaa sekarang kau terlihat sangat mengesankan Aliya, tuan Jimin i'm back, bersiap lah"

Aliya yang memuji dirinya sendiri di depan kaca, sekarang ia menggunakan btahrobe yang baru saja ia pesan kemarin.

Perlahan ia menuju ruangan kerja Jimin dengan membawa secangkir coklat panas.

"Tuan ini coklat panas nya"

Jimin mendengus kesal, karna ia sekarang paling tidak suka jika di panggil tuan, dan Aliya sengaja membuat nya marah, jimin menoleh bersiap mengomeli Aliya.

Belum sempat bicara, dengan susah payah Jimin menelan saliva nya melihat Aliya dengan model yang sekarang.

"Ini coklat panas nya tuan, mau coklat panas atau suasana yang panas em?"

Jimin mendekat ke arah Aliya dan memeluk tubuh nya dari bekalang.

"Ck, apa kau mau terus terusan mengangguri nya? Kalau begitu aku balik saja"

Aliya yang ingin berbalik badan namun Jimin lebih cepat menarik tangan nya dan menduduk kan tubuh Aliya di paha Jimin.

"Gadis ku semakin nakal, kau mau merasakan bercinta dengan kekasaran baby?"

"Let's go honey" ucap Aliya menantang sambil mencium leher Jimin.

"Malam ini buat lah satu rumah berisik arra" Jimin melumat bibir kenyal Aliya.

"Eum tidak mau disini sempit" rengek Aliya melepaskan tautan.

"Kajja ke kamar"

Jimin menggendong Aliya seperti koala dan membawa nya ke kasur kamar.

Skip.

Di ujung permainan Aliya terisak menutup wajah nya dengan selimut.

"Sudah sayang, jangan menangis, aku tidak akan menggerakkan nya lagi"

Ucap Jimin menenangkan nya.

"Hiks, anniya bukan itu, aku hanya terharu, karna masih tidak menyangka harus berhubungan badan dengan mu oppa, padahal dulu---"

Belum sempat melanjutkan bicara, Jimin lebih dulu melumat bibir Aliya.

"Aku sudah bilang, lupakan itu, kau sekarang istri ku, hot maid seorang Park Jimin, kau bukan pelayan, arraso Park Aliya?"

Aliya mengangguk dan menghusap air mata nya.

Jimin memeluk tubuh Aliya, membawa nya ke dalam pelukan hangat dan bersiap untuk bermimpi bersama.

"Night baby, i love you"

"I love you to my husband"

Jimin mencium bibir Aliya dan menarik selimut untuk menutupi kedua tubuh mereka.

PELAYAN HIDUP🧸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang