"Simpan wajah murung mu itu, aku hanya pergi untuk sementara waktu, kau tidak perlu memikirkan ku"
Aliya langsung menatap Jimin, ia kembali berpikir apakah benar Jimin mencoba untuk memaksa agar aku selalu siap jika yang ku takutkan nanti terjadi?
"Tolong ambilkan aku air"
"Eum"
Aliya turun ke dapur untuk mengambil Jimin air, sedangkan Jimin mengambil sebuah benda kecil dari lacinya.
"Ini air mu oppa"
"Jimin-ah! Kau sudah siap? Kajja kita berangkat sekarang, pesawat ready beberapa menit lagi, kita tidak punya waktu banyak"
Jimin menatap ibu nya lalu kembali menatap Aliya.
"Apa yang kau pikirkan lagi ayo, Jung Aliya bawa Jimin ke bawah, bantu untuk masuk ke mobil"
"Arra"
Aliya mengantarkan Jimin sampai masuk kedalam mobil, rasanya sangat berat hari ini, apalagi Aliya yang selalu ingin pulang dari kuliah demi melihat Jimin di rumah.
"Aku pergi dulu, kau jaga diri baik-baik di sini, ambil ini, gunakan untuk keperluan mu selama aku berada di Amerika, dan ingat jika paman mu meminta uang, berikan dari sini, jangan ambil uang gaji mu"
Jimin memberikan black card nya pada Aliya, Aliya sedikit ragu menerima nya, karna apakah pantas jika Aliya sebagai istri pelayan menerima itu dari suami nya.
"Oppa aku..."
"Sudahlah, aku akan memberikan mu kabar dari sana"
"Jung Aliya, jaga diri baik-baik nee, kami akan kembali, dahh jalan pak"
"Oppa tapi, oppa! Dengarkan aku dulu hiks oppaaa!!"
Aliya tertunduk sambil menangis, rasanya benar benar sakit, jika harus merelakan Jimin pergi, apalagi sampai ia kembali dengan sehat, bagaimana keadaan selanjutnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
PELAYAN HIDUP🧸
ContoGadis itu terpaksa menikah karena harus menghidupi paman tidak tau diri nya itu. Jeon Aliya, gadis muda berumur 19 tahun itu terpaksa memutuskan kehilangan masa remaja nya di umur belasan tahun itu dikarenakan harus menikah dengan seorang CEO mud...