Kau?

24 3 2
                                    

"Sampai kapan kau akan terus memandangi wajah wanita yang sudah mati itu"

Ucap ibu Jimin yang baru saja memasuki kamar mu dan Jimin dulu.

"Bukan urusan mu, pergilah jangan menggangguku"

Tiba-tiba ponsel Jimin berdering, hingga menghamburkan lamunan Jimin.

(Aliya call)

"A-aliya?"

Jimin mengangkat telepon itu dan alangkah terkejutnya ia, saat mendengar suara itu.

"Yaa!! Oppa kenapa di tinggalin aihss shibal nandeeeee!!"

"A-aliya?"

"Iya ini akuuu apa yang kau pikirkan!? Jemput aku di makam!? Aihs brengsek kau Park Jiminn!!"

"Ah nee aku kesana"

Tanpa berpikir panjang Jimin langsung berlari dan mengendarai mobil menuju ke makam tadi siang.

Sesampainya ia disana, ia melihat Aliya yang sudah mengepalkan tangan nya di dada.

"A-aliya?"

"Kau melihat apa lagi? Sudahlah kajja pulang"

"Tunggu, kau? Katakan siapa kau!?"

"Brengsekk!! Aku Aliya istri mu Park Jimin paboo!!"

Jimin masih tidak percaya dengan wanita yang ada di depan nya itu, apakah ia sedang mimpi sekarang?

Ketika di dalam mobil, suasana sangat hening, tidak ada yang mau memulai pembicaraan.

"Kenapa nafas mu begitu?"

Tanya aliya.

Jimin langsung menoleh ke arah Aliya.

"Anniya, Aliya eum anu"

"Iye tau tau, lo ga percaya kan gue masih hidup? Yaelah sans aja kali"

"Apa apaan, siapa yang mengajari mu berbahasa seperti itu dengan ku?"

"Nee mianhae, oppa aku lapar"

"Kita makan di rumah"

"Eum ya sudah lah"

Jimin menancap gas untuk sampai di rumah lebih cepat.

Sampai di rumah, Jimin dan Aliya makan siang hanya berdua.

"Katakan pada ku, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Aku hanya pura pura mati, karna eomma mu yang menyuruh ku"

"Apa!? Lalu?"

"Ya lalu begitu"

🗿

"Ck, bicara yang benar Park aliya!"

Aliya menceritakan semua yang terjadi, soal ia kecelakaan memang benar, tapi ada sesuatu di balik itu semua.

PELAYAN HIDUP🧸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang