Permainan-2

22 3 0
                                    

Aliya sedang membereskan rumah hari itu, bahkan hampir semua isi rumah ia bereskan.

Tidak biasanya ia bangun sangat pagi, bahkan jam 4 pagi ia sudah bangun dan membereskan semua peralatan rumah.

"Baju oppa sudah rapi, pasti ia akan nyaman memakai nya"

Ucap Aliya sembari tersenyum membelai jas hitam Jimin.

Ia turun ke bawah untuk melihat keadaan dapur, ia berniat untuk membuat sarapan spesial pagi itu.

(Roti bakar dengan selai karamel)

"Semoga oppa suka, dulu waktu oppa sakit ia suka sekali nyemil ini"

Aliya menatap piring berisi beberapa potong roti dan memberikan nya selai dengan ukiran hati.

Skip.

"Aku berangkat ya"

Ucap Jimin turun dari tangga sembari membenarkan dasi nya.

Aliya menatap Jimin, ia bahkan menatap oufit Jimin, sama sekali tidak mengenakan apa yang di siapkan Aliya.

"Oppa sarapan dulu, aku sudah membuatkan mu nasi goreng"

Ucap Sekar.

"Aku sudah hampir telat, aku makan di kantor saja"

Jawab Jimin.

"Ya sudah tapi aku bawakan bekal ya, ini"

Jimin mengambil bekal yang diberikan Sekar.

Setelah itu Jimin langsung pergi ke luar rumah, mengendarai mobil nya.

"Huwekk, eum huwekk"

Aliya memegang perut nya, tubuh nya sangat lemas, sedari tadi terus mual tanpa mengeluarkan apa pun.

"Astaga, kenapa sangat mual, apakah aku?"

Aliya langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi dan mengecek nya.

"A-aku?"

Aliya menutup mulutnya dengan tangan nya, menatap benda kecil itu dengan tatapan berkaca kaca karena tidak percaya.

"K-kau datang sayang?"

Ucap Aliya mengelus perut ratanya lalu duduk di kasur.

Malam harinya Sekar berlari sembari triak ke arah meja makan, yang sudah ada Jimin, Aliya, dan nenek disana.

"Oppaaa!! Lihat aku bawa apa"

Triak Sekar lalu memberikan kotak kecil pada Jimin.

"Apa ini?" Jimin.

"Buka saja, pasti oppa suka"

Jawab Sekar, Jimin pun segera membuka nya.

"S-sekar? Kau?"

Jimin yang menatap benda kecil itu dengan tidak percaya lalu menatap Sekar.

Itu tespack kehamilan, yang sudah menggambarkan positif, Aliya menatap itu, dan teringat pada tespack milik nya, ia langsung pergi ke kamar dan mencari benda itu.

Benar saja, milik nya bahkan sudah tidak ada, cepat cepat ia turun untuk menjelaskan semuanya.

"Oppa, tespack itu milik ku, aku baru saja mau memberikan nya pada mu nanti" jelas Aliya.

Jimin menatap Aliya yang menjelaskan hal yang tidak masuk akal itu.

"Apa maksud mu? Kau juga hamil? Aa dimana tespack nya? Biar aku melihatnya" Jimin.

"Oppa, yang di tangan mu itu tespack ku oppa, aku menaruh nya di meja kamar tadi"

"Apaan sih onie, ini milik ku, aku baru saja mengecek nya tadi"

PELAYAN HIDUP🧸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang