Jung Aliya.

32 5 1
                                    

Wanita itu berlari agar sampai di kampus lebih awal, karena sudah akhir akhir ini ia terlambat karena harus kerja dahulu.

Saat sampai di kampus, benar saja dia sudah terlambat kelas sudah di mulai, dan seperti biasa dia harus mendengarkan dosen ceramah.

Jung Aliya ada gadis yang tumbuh dalam perekonomian yang bisa terbilang tidak berkecukupan, ia dari kecil hidup hanya berdua dengan paman nya.

Ia hanya kuliah selama 4 jam setelah itu ia harus berkerja di sebuah restoran dekat dengan mall.

Setelah sampai di rumah Aliya melihat ada seorang wanita dengan jas hitam yang sedang duduk dan mengobrol bersama paman nya.

"Apakah dia keponakan mu?"

Ucap wanita itu yang membuat paman Aliya juga melihat kearah Aliya yang masih berdiri di depan pintu.

"Nahh benar dia keponakan ku, Aliya buatkan minum"

"B-baik"

"Jadi bagaimana? Kau tertarik dengan keponakan ku?"

"Tidak masalah, ia cukup cantik lagian dia tidak akan ku anggap menantu, karna dia hanya ku beli untuk merawat anak ku sampai sembuh, ini DP nya, besok kau sudah boleh membawa nya ke aula perusahaan ku, mereka akan menikah di sana"

"Tentu saja, terima kasih, aku pastikan besok keponakan ku akan lebih cantik dari pada ini"

"Terserah mu, saya permisi"

Wanita itu pergi, dan paman Aliya pun langsung membuka isi amplop yang di berikan tadi.

"Paman, siapa wanita itu?"

"Kau tidak perlu tau, bukan urusan mu juga, oh ya, besok kau dandan yang rapi ikutlah bersama ku, karna kau akan menikah besok"

"Apa!? Paman apa maksud mu, jangan bermain main, aku masih kecil paman aku harus sekolah lebih tinggi lagi"

"Heii bocah ingusan, setelah kau menikah, kau akan kaya raya bodoh! Jadi ikuti saja kata ku jangan membantai pergi lahh"

Aliya menatap tajam manik paman nya itu, sejak kecil dia tidak pernah hidup bahagia dengan nya, hanya memakan kekerasan dan selalu di jadikan robot.

Malam harinya Aliya tidak langsung tidur, karna sedari tadi paman nya memaksa agar memilih baju yang layak di pakai besok.

"Pantas saja tidak ada pria yang mau berkencan dengan mu, kau saja tidak becus memilih baju!"

"Jika kau pandai memilih baju kenapa tidak kau saja yang memilihkan nya untuk ku, kau dari tadi kebanyakan bacot!!"

"Sialan kau!, Aku sudah membantu mu supaya kau hidup enak ya, dasar anak tidak tau diri!"

"Aku tidak perduli, jikalau aku menikah dengan orang kaya, aku tidak akan mengingat mu lagi, kau bukan siapa siapa bagi ku"

"Shiball kau Aliya, kau tidak ingat siapa yang membesarkan mu hah!"

"Apa? Kau mau bilang kalau kau yang membesarkan ku? Haha konyol sekali perkataan mu itu, sejak kecil apa yang kau berikan pada ku? Aku harus lari ke sekolah tanpa kau antar dan tanpa uang saku, setiap pulang sekolah kau menyuruhku untuk berjualan demi uang untuk mu, apakah itu yang di bilang membesarkan?"

"Cihh, jadi kau tidak terima jika aku memperlakukan mu seperti itu? Heii ingat di dunia tidak ada yang gratis"

Paman nya lalu tertawa dan meninggalkan Aliya di kamar nya sendirian.

PELAYAN HIDUP🧸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang