12:24 -
"BUNDAAAAA! ABANGGGGGG! HAECHAN PULANGGG!"
Mark menutup kedua telinganya dengan cepat saat Haechan berteriak dengan cukup keras, sedangkan sang pemilik rumah yang dipanggil langsung berlari menuju ruang tamu.
"Astagaaaa! Anak ini hobinya teriak mulu perasaan," heran Hendery yang kini baru datang sambil memegang cola nya.
"Habisnya, gue panggilin mulu gak ada yang nyahut," jawab Haechan sedih.
"Kamu aja langsung teriak kayak orang kesetanan. Mana ada kamu manggil baik-baik," heran Mark.
Haechan langsung menatap Mark dengan begitu tajam saat mendengarkan ucapan pria itu. Dia salah karena tidak briefing terlebih dahulu dengan Mark.
"Ck! Tuhkan, si Mark udah ngaku kalau kamu bohong!" sinis Hendery.
Haechan hanya menyengir sebagai jawaban.
"Bundaaaaa! Haechan udah bisa gerakin tangan Echan, Bunda! Echan udah bisa gerakin dua-duanya!" seru Haechan senang.
Seulgi tersenyum haru, lalu mencium kening sang anak dengan lembut.
"Syukurlah, Sayang. Akhirnya kamu sembuh juga," jawab Seulgi penuh haru.
Diam-diam Mark melirik ke arah Hendery yang malah tampak terlihat suram saat mendengar berita sembuhnya sang adik.
"Loh! Muka lo kenapa suram banget, Bang?!" heran Haechan.
Hendery menghela napas panjang.
"Selamat atas kesembuhannya ya," ucap Hendery pelan.
Haechan mengerutkan keningnya.
"Wajah lo kayak kecewa pas dengar gue sembuh," ucap Haechan tak terima.
Hendery melirik ke arah Mark, sedangkan yang dilirik malah tersenyum santai ke arahnya.
"Abang kamu gak rela kalau kamu menetap di Jakarta satu atap sama Mark."
"Sebelum sidang selesai, Abang kamu sama Mark buat kesepakatan."
"Kalau sidang perceraian Bunda sama Ayah berhasil dan Ayah dipenjara. Maka kamu bakalan satu atap sama Mark dan Bunda sama Abang kamu udah lepas tanggung jawab."
"Lebih tepatnya, Mark bakalan ikat kamu lebih erat lagi."
"Pertunangan."
"Itu take and give yang dibuat Mark sama Abang kamu sebelum sidang."
Haechan kaget saat mendengar penjelasan Seulgi, lalu dengan segera dia menatap ke arah Mark.
"Mark-"
"Aku bawa kamu ke Bandung bukan cuma sekedar ketemu sama Abang dan Bunda kamu," potong Mark.
"Aku mau ketemu Bunda sama Abang kamu buat buktiin kalau aku berhasil buat kamu kembali kayak dulu."
"Sekarang, aku berhasil dan sudah dapat restu dari Bunda dan Abang kamu."
"Jadi, kamu setuju untuk satu atap sama aku dan jadi tunangan aku, kan?"
"Tolong diterima, ya."
Mark tersenyum kecil ke arah Haechan, sedangkan Haechan seketika menangis karena Mark.
"Aku bukan tipe orang yang romantis dan buat candle light dinner buat ngelamar kamu jadi tunangan aku."
"Aku cuma bisa ngungkapin lewat kata-kata dan itu semua tulus dari hati aku tanpa terkecuali dan karangan."
"Aku sayang sama kamu tanpa mandang kamu sempurna atau nggak."
"Alasan aku sayang sama kamu, itu karena kamu Lee Haechan. Ah ... Atau Seo Haechan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweety Ketos | MarkHyuck
Ficção AdolescenteHubungan Donghyuck dan Mark terjalin semenjak Donghyuck kelas 3 JHS dan Mark Lee kelas 2 SHS. Siapa yang tak kenal dengan Lee Donghyuck atau biasa dipanggil Haechan, ketua OSIS Neo Junior High School yang selalu unggul di setiap bidang. Karena keung...