00 : Better Than You!

631 56 5
                                    

Short story, oleh karena itulah alurnya lebih cepat dan terkesan buru-buru.

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Pesta pernikahan telah usai, sehingga pengantin baru itupun segera menuntaskan malam pertama mereka. Yah itulah yang akan terjadi jika pernikahan itu dilandaskan atas dasar saling mencintai.

Tidak seperti pernikahan Perth dan Saint. Dia mengambil kesucian Perth secara paksa, dan itu diluar perjanjian kontrak mereka untuk tidak menyentuh dan terlibat dengan urusan masing-masing.

Ini hanya pernikahan kontrak atas dasar saling menguntungkan tapi siapa yang menyangka itu hanya jebakan Saint untuk mendapatkan Perth.

Esok harinya, Perth melayang kan surat cerai kepada Saint yang terpaksa Saint tanda tangani jika dia tidak mau masuk penjara. Andaikan semalam Saint main aman dan tidak kasar, maka Perth tidak akan melaporkan dia ke polisi serta menggugat cerai.

Semalam itu tidak bisa disebut dengan malam pertama, lebih tepatnya pemerkosaan. Saint terpaksa memperkosa Perth karena Perth selalu menolaknya. Wajar, karena pernikahan mereka itu hanya pernikahan kontrak atas dasar saling menguntungkan tanpa ada sex maupun ikut campur dengan urusan masing-masing.

Perth terbangun dari tidurnya, dia mimpi buruk. Mimpi tentang dia yang diperkosa oleh Saint. Kejadian itu, membuat Perth menjalani pengobatan psikologis. Perth trauma. Walaupun itu sudah lama, tapi tetap saja dia belum begitu sembuh dari traumanya.

Dia menyeka keringatnya lantas dia terperanjat kaget saat dia dapati Meen tidur di sebelahnya.

Heran dia, kapan Meen masuk kedalam kamarnya?

"Nak, bangun! Udah pagi, ini hari pertama Abang kuliahkan!" Kata Perth sambil membangunkan Meen yang tidur nyenyak, dia terlihat sangat tampan sampai Perth terkesima dibuatnya namun segera dia tarik kewarasannya.

"Sebentar lagi pa, abang masih ngantuk... Masih jetlag."

"Kalau masih jetlag, papa bikin surat izin ya."

Meen mengangguk lalu menarik kain selimut dan menenggelamkan dirinya dalam selimut.

Perth mengusap sayang surai hitam Meen, lalu dia kecup kening Meen seolah-olah Meen masih bocah kemarin sore padahal dia sudah 18 tahun, sudah tahu dengan lawan jenis.

Perth beranjak dari kasur, dia pergi ke dapur tuk memasak sarapan pagi.

Biasanya Jennie yang memasak, tapi karena sekarang sudah ada Meen di rumahnya, maka dia ingin Meen memakan masakannya seperti dulu.

Aroma masakan Perth yang wangi menggugah selera membuat Meen bangun dari tidurnya, segera dia bawa tubuhnya yang tinggi semampai menuju sumber aroma.

"Bikin apa pa?" Tanya dia khas orang bangun tidur lalu dia memeluk Perth dari belakang seperti dulu.

Perth terperanjat kaget terlebih Meen memeluknya. Namun segera dia maklumi tindakan Meen, karena dari dulu Meen memang suka physical touch dengan Perth dan amat sangat manja dengan Perth.

"Makanan kesukaan Abang. Mandi sana, setelah itu kita makan bersama!" Titah Perth dituruti oleh Meen dengan patuh, tapi sebelum dia pergi, dia mengecup pipi Perth.

Kini Perth menyentuh pipinya yang Meen kecup tadi, dia senang Meen memaafkan dia tapi entah kenapa dia merasa skin ship yang mereka lakukan lebih dari hubungan ayah dan anak.

"Mungkin ini hanya perasaan ku saja!" Monolog Perth semakin terpesona dengan putra tirinya sendiri.

Sementara itu di sini, di kamar Meen. Punggungnya merosot, dia terduduk di lantai seraya memegang kepalanya. Dadanya berdebar-debar kencang. Sebenarnya kemarin, ketika dia melihat Perth di bandara, darahnya berdesir. Pria yang dia rindukan akhirnya dia lihat lagi bahkan kini mereka serumah.

Papaku, Kekasihku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang