14 : Aku Harus Apa Supaya Kamu Melihatku Dalam Artian Yang Berbeda?

246 37 5
                                    


Meen beranjak dari atas tubuh Perth, dia menyugar poninya kebelakang, geram nya dia pada papanya. Ingin sekali dia membalas perkataan papanya dengan nada dan kata-kata kasar supaya papanya sadar. Namun dia tidak bisa dan tidak ingin melukai perasaan papanya.

"Papa gila ya?!" Akhirnya hanya ini yang terlontar dari mulut Meen untuk Perth. Memang hanya itu, tapi tiga kata itu berhasil menyentak hulu hati Perth. Terlebih Meen segera beranjak dari tempat tidur. Kemudian menutup pintu kamar itu dengan kuat, sekuat amarahnya yang ingin meledak.

Gara-gara kejadian tersebut, Meen sampai mendiamkan Perth. Dia bahkan tidak mau tidur satu ranjang dengan Perth namun begitu Perth sudah terlelap, dia segera masuk ke kamar Perth.

Sudah lima hari sejak hari itu, namun hubungan mereka masih dingin dan Meen masih betah mendiamkan Perth serta mengabaikannya. Dia bahkan tidak mengantar jemput Perth ke kantor, dia pergi ke kampus dengan motor bahkan dia pergi pagi-pagi sekali supaya tidak bertemu dan sarapan bersama dengan Perth. Dan begitu Perth sampai di rumah, Meen tidak keluar lagi dari kamarnya. Seperti hari ini, Perth pulang tapi tidak dia dapati Meen menyambut kepulangan nya seperti kemarin-kemarin.

Menghela nafas panjang Perth dibuatnya.

"Meen dimana kak?" Tanya Perth pada Jennie yang menyambut kepulangannya.

"Katanya tadi dia pergi ke apartemen temannya." Jelas Jennie tahu majikannya bertengkar.

Perth hanya mengangguk ringan dengan perasaan yang kian tertekan. Dia tidak tahu apa salahnya sampai Meen mendiamkan dia seperti ini.

"Itu iya, kakak masak sedikit saja. Soalnya aku sudah makan." Ucap Perth ketika dia hendak menaiki anak tangga.

"Baik. Lalu, besok pagi tuan mau sarapan dengan apa?"

Perth berpikir, "Aku pengen makan sup ayam ginseng. Akhir-akhir ini pekerjaanku banyak, jadi aku butuh tenaga lebih supaya aku tidak tumbang."

"Baiklah, kalau begitu selamat istirahat tuan."

Perth mengangguk ringan. Dia lanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda.

Begitu sampai di kamar, dia langsung masuk kamar mandi. Dia ingin berendam air hangat. Dia benar-benar lelah. Tak hanya urusan pekerjaan yang dia pikirkan tapi juga urusan rumah.

Lama dia berada di kamar mandi, sekitar satu jam.

Dia keluar dari kamar mandi dengan tubuh dibalut bathrobe putih. Berjalan kurang semangat lalu dia tersenyum melihat segelas air susu hangat dan potongan buah apel, naga dan semangka kuning.

"Terima kasih kak Jennie." Monolog dia senang, dia pikir itu dari Jennie. Dia makan dengan lahap tanpa mengganti bathrobe dengan pakaian tidur.

Dia makan sambil main hp, berselancar di Sosmed. Tidak lama sebab dia segera mengantuk hebat setelah minum susu.

Matanya tang terasa berat, membuat dia enggan mengganti bathrobe dengan baju tidur. Lantas dia berbaring begitu saja di kasur sambil memeluk bantal.

⏩️⏩️

01:13 am.

Selimut tebal yang menutupi tubuh Perth tertarik ke bawah dan dengan perlahan memperlihatkan tubuh Perth yang tertidur menggunakan bathrobe.

Tali bathrobe tersebut pun mulai terlepas dan bathrobe yang dikenakan oleh Perth pun tersibak. Sehingga, saat ini tubuh naked bagian depan Perth terpampang jelas.

Puting susu ranum itu terlihat mungil dan indah, perut rata terlihat begitu mempesona, dan bagian area sensitif yang tidak ditumbuhi bulu tersebut terlihat begitu menggoda. Cahaya rembulan dari arah luar menambah membuat tubuh tersebut sangat menawan.

Papaku, Kekasihku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang